21
adanya kesepakatan dua pihak yang sedang berakad. Kalangan Hanafiyah mendefinisikan Ijab adalah melakukan perbuatan tertentu yang
menunjukkan kerelaan dan yang muncul pertama kali dari salah satu pihak yang berakad. Sementara qabul adalah apa yang disebutkan setelah itu
oleh seorang diantara dua orang yang berakad yang menunjukkan persetujuan dan ridhanya atas ijab yang diucapkan oleh pihak lain.
Sedangkan selain ulama Hanafiyah, ijab adalah sesuatu yang muncul dari orang yang memiliki hak untuk memberikan kepemilikan meskipun
munculnya terakhir. Sementara qabul, adalah sesuatu yang muncul dari orang yang akan memperoleh kepemilikan meskipun munculnya pertama
kali.
15
4. Berakhirnya Kontrak
Kontrak akan selesai atau berakhir dan tidak berlangsung terus menerus. Bahkan diharamkan jika mengikat perjanjian dengan batas waktu yang
bersifat abadi.
16
Akad berakhir disebabkan terpenuhinya tujuan akad tahqiq gharadh al-
‘aqd, fasakh, infisakh, kematian, ketidakizinan ‘adal al-ijazah dari pihak yang memiliki kewenangan dalam akad. Berikut penjelasan sebab
berakhirnya akad:
15
Wahbah Zuhailiy, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Jilid 4, Penerjemah Abdul Hayyie Al-Kattani, dkk Jakarta: Gema Insani DarulFikri, 2011, h. 430
16
Iyad Hilal, Perjanjian-perjanjian Internasional Dalam Pandangan Islam, h. 190
22
a. Tujuan akad telah tercapai, jika tujuan akad sudah tercapai maka akad
akan berakhir dengan sendirinya. b.
Fasakh pemutusan, dalam akad yang mengikat bagi para pihak ada beberapa alasan yang menyebabkan akad dapat atau harus putus, yaitu:
1 Akad dipandang fasad transaksi dengan batas waktu tertentu
2 Adanya khiyar hak pembeli
3 Iqalah kerelaan kedua belah pihak ketika salah satu pihak menyesal
dan ingin mencabut akad yang telah dilakukannya 4
‘Adam al-tanfidz kewajiban yang ditimbulkan karena akad tidak dipenuhi oleh para pihak atau salah satu pihak
c. Infisakh putus dengan sendirinya, akad dinyatakan putus apabila isi akad
tidak mungkin dapat dilaksanakan.
17
d. Kematian, mengenai kematian, terdapat perbedaan pendapat diantara para
ahli fikih mengenai masalah apakah kematian pihak-pihak yang melakukan akad akan mengakibatkan berakhirnya akad. Sejalan dengan
perbedaan pendapat mereka apakah hak yang ditimbulkan oleh akad itu dapat diwariskan atau tidak.
18
e. ‘Adal al-ijazah tidak ada persetujuan, pihak yang berwenang tidak
memberikan persetujuan terhadap pelaksanaan akad.
19
17
Saefuddin Arif dan Azharuddin Lathif, Bahan Ajar Kontrak Bisnis Syariah, h. 37-39
18
Gemala Dewi, dkk, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, h. 93
19
Saefuddin Arif dan Azharuddin Lathif, Bahan Ajar Kontrak Bisnis Syariah, h. 40
23
B. Dana Pensiun Lembaga Keuangan
1. Pengertian Dana Pensiun
Pengertian pensiun adalah hak seorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada
sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.
20
Sedangkan pensiun dalam arti bahasa adalah tidak berfungsi lagi. Bila arti pensiun
diterapkan untuk manusia, berarti seseorang tidak bekerja lagi akan tetapi setiap bulannya masih tetap mendapatkan uang sara. Uang sara adalah uang
untuk biaya menyambung hidup yang diperoleh tanpa melakukan pekerjaan.
21
Dalam kamus Manajemen dijelaskan bahwa Dana Pensiun adalah dana yang disiapkan oleh suatu perseroan, serikat pekerja, badan usaha pemerintah
atau organisasi lain untuk membayar dana pensiun dari pekerja yang telah pensiun. Dana-dana pensiun tersebut setiap tahunnya menginvestasikan
sejumlah dana ke dalam pasar saham dan obligasi. Para manajer dana membuat asusmsi aktuarial tentang berapa banyaknya dana yang harus
dibayarkan kepada para pensiun dengan mencoba memastikan bahwa tingkat
20
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, ed. 6 Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999, h. 307
21
Syarif Arbi, Mengenal Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank Jakarta: Djambatan, 2003, h. 182