Populasi Penelitian Sampel Penelitian

71 2. Data primer adalah pengumpulan data secara langsung. data yang dikumpulkan secara primer meliputi data karakterisktik individu usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan, pengetahuan responden, kebiasaan responden memasak air sebelum di konsumsi, kebiasaan responden mencuci tangan dengan sabun, dan uji laboratorium terkait keberadaan bakteriologis E.coli pada air minum isi ulang yang dikonsumsi responden.

4.4.2. Instrumen Penelitian

Alat pengumpulan data menggunakan instrumen sebagai berikut : 1. Kuesioner kuesioner untuk mengetahui gambaran karakteristik individu usia, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan responden tentang diare,kebiasaan responden memasak air terlebih dahulu sebelum dikonsumsi, kebiasaan responden mencuci tangan dengan sabun dan riwayat responden memiliki penyakit diare 2. Alat dan Bahan Laboratorium Alat-alat yang digunakan meliputi autoklaf, botol, cawan petri, erlenmeyer, inkubator,kawat inokulasi, karet gelang, kertas sampul, jarum ose laminar air flow, mikroskop cahaya, plastik mika, plastik pembungkus, spuit, tabung reaksi, tabung Durham. Bahan-bahan yang diperlukan meliputi sampel air, media ENDO agar, kaldu laktosa, alkohol, dan kapas. Media ENDO agar merupakan suatu media khusus untuk pembiakan bakteri gram 72 negatif, sehingga merupakan suatu media yang sangat repersentatif untuk pembiakan bakteri E.coli Yuli, 2010.

4.4.3. Metode Pemeriksaan Bakteriologis E.coli

Pemeriksaan bakteriologis E.coli digunakan untuk melihat kandungan bakteriologis E.coli pada air minum isi ulang dengan menggunakan Uji kualitatif coliform dengan metode MPN. Uji kualitatif coliform dengan metode MPN merupakan salah satu metode sederhana karena terdapat beberapa keuntungan diantaranya yaitu mudah untuk dilakukan, pembiakan dapat dilakukan selama 24-72 jam, dan hasil positif dan negative dapat dilihat langsung dengan mudahYuli, 2010. Adapun langkah-langkah pemeriksaan bakteriologis dengan metode MPN sebagai berikut : a Pengambilan Sampel Air Pengambilan sampel air dilakukan dengan cara mengedukasikan kepada responden tentang tata cara pengambilan sampel secara aseptis. Responden diberikan botol steril dan pelastik pembungkus botol untuk diambil air minumnya dan dibawa kembali untuk diberikan kepada peneliti. Adapun langkah- langkah pengambilan sampel sebagai berikut : 1 Bersihkan kran dispenser dan setiap benda yang menempel yang memungkinkan dapat mengganggu proses pengambilan sampel dengan kain bersih. 73 2 Air dari kran dispenser dialirkan selama 2 menit, lalu tutup kembali. 3 Air kemudian dialirkan ke dalam botol sampel sebanyak 23 botol. 4 Tutup kembali botol sampel yang telah diisi, dengan memutar kemudian dimasukan kembali ke dalam plastik steril. b Pelaksanaan Pengujian Air Minum Sampel Pelaksanaan meliputi pengambilan sampel air minum isi ulang , dan dilanjutkan dengan menggunakan uji penduga dengan 9 tabung seri 3-3-3. Media pertumbuhan menggunakan kaldu laktosa yang masing-masing tabung berisi 9 ml dilengkapi tabung durham dengan posisi terbalik. Tiga seri tabung pertama diisikan 10 ml air minum sampel, tiga seri tabung kedua diisikan dengan 1 ml air minum sampel, dan tiga seri tabung ketiga diisikan 0,1 ml air sampel. Tahap selanjutnya inkubasi selama 1-2 X 24 jam dengan diamati pembentukan gas pada tabung durham dan berubahnya media menjadi keruh yang menandakan media menjadi asam karena adanya aktivitas bakteri koliform. Hasil selanjutnya dianalisis dengan membiakan ke media agar. 74

4.5. Pengolahan data

4.5.1. Pengodean coding

Tahap ini dilakukan dengan memberikan kode angka jawaban responden di dalam kuesioner untuk memudahkan proses pemasukan dan pengolahan data. tahap coding dilakukan pada jawaban kuesioner mengenai karakteristik responden umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan responden, kebiasaan responden memasak air, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, dan kandungan bakteriologis E.coli pada air minum isi ulang,. berikut ini langkah pengodean dari masing-masing variable yang diteliti. 1. Variabel Dependen a Penyakit diare : jika memiliki riwayat penyakit diare apabila kejadian buang air besar dalam bentuk cari dan lebih dari tiga kali selama 2 minggu terakhir diber i kode “1” dan jika tidak memiliki riwayat penyakit diare apabila kejadian buang air besar tidak dalam bentuk cair dan tidak lebih dari tiga kali diberi kode “2” 2. Variabel Independen a Pengetahuan : Jika pengetahuan kurang dengan nilai skor 60 dari seluruh pertanyaan di beri kode “1”, dan pengetahuan baik dengan nilai skor 60-75 dan diatas 75 dari seluruh pertanyaan diberi kode “2”.