12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Penyakit Diare 2.1.1.
Definisi diare
Diare merupakan buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari
atau lebih Word Health Organization, 2009. Menurut Depkes 2000 Diare merupakan buang air besar lembek atau cair dapat berupa air
saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari.
Diare adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan dengan peningkatan
volume keenceran, serta frekwensi lebih dari tiga kali sehari pada anak dan pada bayi lebih dari empat kali sehari dengan atau tanpa lendir
darah Kemenkes RI, 2010.
2.1.2. Jenis diare
Menurut Departemen Kesehatan RI, 2000, berdasarkan jenisnya diare dibagi menjadi empat yaitu :
a Diare akut Diare akut yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari
umumnya kurang dari 7 hari. Akibatnya adalah dehidrasi,
13 sedangkan dehidrasi merupakan penyebab utama kematian bagi
penderita diare. b Disentri
Disentri yaitu, diare yang disertai darah dalam tinjanya. Akibat disentri adalah anoreksia, penurunan berat badan dengan cepat, dan
kemungkinan terjadinya komplikasi pada mukosa. c Diare persisten
Diare presisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari secara terus menerus. Akibatnya adalah penurunan berat badan dan
gangguan metabolism. d Diare dengan masalah lain
Anak yang menderita diare mungkin juga disertai dengan penyakit lain, seperti demam gangguan gizi atau penyakit lainnya.
Menurut Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jendral PPM dan PL tahun 2007, jenis-jenis diare terdiri dari :
a Diare akut merupakan diare yang disebabkan oleh virus yang disebut
Rotavirus yang ditandai dengan buang air besar lembekcair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya bisa tiga kali atau lebih
dalam sehari dan berlangsung kurang dari 14 hari. Diare ini
14 merupakan virus usus pathogen yang menduduki urutan pertama
sebagai penyebab diare akut pada anak-anak. b Diare bermasalah
Diare yang disebabkan oleh inveksi, virus, bakteri, parasit, intoleransi laktosa, alergi protein susu sapi. Penularan secara fecal-
oral, kontak dari orang ke orang atau kontak orang dengan alat rumah tangga. Diare ini umumnya diawali oleh diare cair kemudian
pada hari kedua atau ketiga baru muncul darah, dengan maupun tanpa lendir, sakit perut yang diikuti munculnya tenesmus panas
disertai hilangnya nafsu makan dan badan terasa lemah. c Diare presisten
Diare akut yang menetap, dimana titik sentral pathogenesis diare presisten adalah kerusakan mukosa usus. Penyebab diare
presisten sama dengan penyebab diare akut. Menurut Departemen Kesehatan RI, 2011, jenis diare terdiri dari :
a Diare akut cair Buang air besar yang frekuensinya lebih sering dari biasanya
pada umumnya tiga kali atau lebih perhari dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari tujuh hari.
b Diare akut