Pengetahuan Infeksi virus dan bakteri Status Gizi

59 kandungan E.coli dalam air. Dengan demikian untuk melindungi dari kesakitan penyakit perut, air yang diminum harus air yang telah dimasak. Menurut Titik Wahyudjati selaku Kepala Instalasi RSU Dr. Soetomo menyatakan bahwa mengkonsumsi air minum isi ulang yang berumur lebih dari 24 jam harus dimasak terlebih dahulu, hal tersebut merupakan salah satu upaya kewaspadaan terhadap penyakit yang kemungkinan timbul akibat air yang tidak sehat Sandra, 2007. Sebaiknya air dimasak sampai mendidih dengan suhu 100 C. Hal ini untuk memastikan kuman penyakit yang terdapat didalam air sudah mati. 60 2.7.Kerangka Teori Bagan 2.2 Kerangka Teori 3. 4. 5. 6. Sumber di modifikasi dari Teori Simpul, Achmadi 2010, Kemenkes RI 2011, Sandra 2007, Sunoto 1986, Kumar et al 2012 , dan Ditjen PPM-PLP 1992 Sumber Penyakit 1 Bakteri 2 Virus Media transmisi penyakit 1 Air 2 Udara 3 Vektor 4 Makanan 5 Tanah Faktor kependudukan 1 Umur 2 Pengetahuan 3 Pendidikan 4 Sosial dan Ekonomi 5 Perilaku Kesehatan SakitSehat Penyakit Diare Variable Berpengaruh Lainnya: Program Kesehatan 61

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Faktor yang berhubungan dengan kejadian diare terdiri dari beberapa faktor, yaitu usia, tingkat pendidikan, sosial ekonomi, pengetahuan tentang peyakit diare, infeksi virus dan bakteri, status gizi, keracunan makanan, diare terkait penggunaan antibiotik, kebiasaan mencuci tangan pakai sabun, kebiasaan memasak air, dan lingkungan. Kerangka konsep penelitian ini hanya ingin mengetahui hubungan pengetahuan tentang penyakit diare, kebiasaan memasak air, kebiasaan mencuci tangan pakai sabun dan keberadaan bakteriologis E.coli dalam air minum dengan kejadian diare pada konsumen air minum isi ulang. Hal tersebuit berdasarkan referensi dan penelitian sebelumnya bahwa variabel-varibel tersebut merupakan variabel yang berkorelasi dengan kejadian diare pada konsumen air minum isi ulang. Faktor umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan tidak diteliti pada penelitian ini dikarenakan semua umur memiliki peluang yang sama untuk mengalami kejadian diare pada konsumen air minum isi ulang, sedangkan pada faktor jenis kelamin juga tidak ada perbedaan antara jenis kelamin perempuan dan laki-laki untuk terkena penyakit diare pada konsumen air minum isi ulang. Perempuan dan laki-laki memiliki peluang yang sama untuk terkena penyakit diare. Sedangkan faktor tingkat pendidikan tidak diteliti dikarenakan berdasarkan