Analisis univariat Analisis bivariat

80

5.1.3. Gambaran Distribusi Konsumen Air Minum Isi Ulang

Berdasarkan Pengetahuan Tentang Penyakit Diare Gambaran distribusi konsumen air minum isi ulang berdasarkan tingkat pengetahuan tentang penyakit diare dikatagorikan menjadi dua, yaitu pengetahuan buruk jika konsumen air minum isi ulang memiliki pengetahuan dengan nilai skor 60 dari seluruh pertanyaan dan pengetahuan baik jika konsumen air minum isi ulang memiliki pengetahuan dengan nilai skor 60-75 dan diatas 75 dari seluruh pertanyaan. Adapun hasilnya dapat dilihat dapat pada tabel 5.3 dibawah ini: Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Konsumen Air Minum Isi Ulang Berdasarkan Pengetahuan Tentang Penyakit Diare yang Berkunjung ke Puskesmas Ciputat Pengetahuan Jumlah Buruk 28 56 Baik 22 44 Total 50 100 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar 56 konsumen air minum isi ulang di Puskesmas Ciputat memiliki pengetahuan tentang penyakit diare yang buruk.

5.1.4. Gambaran Distribusi Konsumen Air Minum Isi Ulang

Berdasarkan Kebiasaan Memasak Air Gambaran distribusi konsumen air minum isi ulang berdasarkan kebiasaan memasak air dikatagorikan menjadi dua, yaitu kebiasaan tidak memasak air jika konsumen air minum isi ulang tidak memasak air sebelum dikonsumsi dan kebiasaan 81 memasak air jika konsumen air minum isi ulang memasak air sebelum dikonsumsi. Adapun hasilnya dapat dilihat dapat pada tabel 5.4 dibawah ini: Tabel 5.4 Distribusi Konsumen Air Minum Isi Ulang Berdasarkan Kebiasaan Memasak Air yang Berkunjung ke Puskesmas Ciputat Kebiasaan Memasak Air Jumlah Tidak 35 70 Ya 15 30 Total 50 100 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar 70 konsumen air minum isi ulang tidak memasak air sebelum dikonsumsi.

5.1.5. Gambaran Distribusi Konsumen Air Minum Isi Ulang

Berdasarkan Kebiasaan Mencuci Tangan Pakai Sabun Gambaran distribusi konsumen air minum isi ulang berdasarkan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun dikatagorikan menjadi dua, yaitu kebiasaan tidak mencuci tangan pakai sabun jika konsumen air minum isi ulang tidak melakukan lima waktu penting cuci tangan pakai sabun dan mencuci tangan pakai sabun jika konsumen air minum isi ulang melakukan lima waktu penting cuci tangan pakai sabun. Adapun hasilnya dapat dilihat dapat pada tabel 5.5 dibawah ini: 82 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Konsumen Air Minum Isi Ulang Berdasarkan Kebiasaan Mencuci Tangan yang Berkunjung ke Puskesmas Ciputat Kebiasaan Mencuci Tangan pakai Sabun Jumlah Tidak 22 44 Ya 28 56 Total 50 100 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar 56 konsumen air minum isi ulang melakukan lima waktu penting cuci tangan pakai sabun.

5.1.6. Gambaran Distribusi Konsumen Air Minum Isi Ulang

Berdasarkan Keberadaan Bakteriologis E.coli pada Air Minum Gambaran distribusi konsumen air minum isi ulang berdasarkan keberadaan bakteriologis E.coli pada air minum dikategorikan menjadi dua, yaitu ada E.coli jika hasil laboratorium menyatakan hasil positif E.coli pada 100 ml air dan tidak ada E.coli jika hasil laboratorium menyatakan hasil negatif dalam 100 ml air. Adapun hasilnya dapat dilihat dapat pada tabel 5.6 dibawah ini. Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Keberadaan Bakteriologis E.coli pada Air Minum yang di Konsumsi oleh Konsumen Air Minum Isi Ulang yang Berkunjung ke Puskesmas Ciputat Keberadaan E.coli Jumlah Ada E.coli 16 32 Tidak ada E.coli 34 68 Total 50 100