62 referensi dan penelitian sebelumnya tingkat pendidikan tidak diteliti dan
keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, maka peneliti hanya meneliti beberapa variabel saja yang diduga berhubungan dengan kejadian diare.
Berikut penjelasan mekanisme faktor-faktor yang diteliti dengan kejadian diare :
a. Pengetahuan tentang penyakit diare akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam mencegah kejadian diare. Seseorang yang berpengetahuan tinggi
tentang diare tentu akan lebih menjaga diri terhadap ancaman diare. Oleh karena itu, seseorang yang kurang pengetahuan tentang penyakit diare akan
lebih mudah terkena diare. b. Memasak air sebelum dikonsumsi merupakan suatu hal yang sangat penting.
Jika air dimasak sampai mendidih dengan suhu 100C maka bakteriologis yang terdapat dalam air akan mati.
c. Salah satu upaya atau tindakan sederhana adalah dengan membiasakan perilaku mencuci tangan dengan sabun. Kandungan di dalam sabun dapat
membunuh bakteri karena di dalam sabun terdapat kandungan surfaktan yang dapat membuang mikroorganisme secara mekanis melalui pencucian.
d. Keadaan air yang terkontaminasi E.coli menunjukan bahwa air tersebut telah tercemar oleh kotoran manusia, karena golongan coli terdapat dalam saluran
pencernaan. Bila bakteri ini hidup masuk ke mulut dan pencernaan atas manusia, tubuh manusia akan bereaksi dengan gejala diare.
63
Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
INDEPENDENT DEPENDEN
Keberadaan bakteriologis E.coli
KEJADIAN DIARE
Kebiasaan Mencuci Tangan
Kebiasaan Memasak Air
Tingkat Pengetahuan Tentang Penyakit Diare
64
3.2. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No. Variabel
Definisi Operasional Alat ukur Cara ukur
Hasil Ukur Skala
Variabel Dependen
1. Kejadian diare Hasil diagnosis dokter pada
pasien yang mengalami kejadian buang air besar dalam
bentuk cair dan lebih dari tiga kali dalam sehari pada pasien
dalam dua minggu terakhir sumber : Kemenkes, 2011
kuesioner wawancara 1. Diare
2. Tidak Diare ordinal
Variabel Independen 2.
Pengetahuan Tentang Diare
Jawaban responden terhadap pertanyaan penelitian tentang
penyakit diare Kuesioner Wawancara
1. Buruk : jika nilai skor kuesioner
≤ 60 2. Baik : jika nilai skor
kuesioner 60 Sumber : Notoatmodjo, 2003
Ordinal
3. Kebiasaan
memasak air Tradisi responden dalam
memasak air sebelum dikonsumsi
sumber : Musran, 2008 Kuesioner Wawancara
1. Tidak : jika responden tidak memasak air
minum isi ulang sebelum dikonsumsi
2. Ya : jika memasak air minum isi ulang
sebelum dikonsumsi Ordinal
65 4.
Kebiasaan mencuci
tangan dengan sabun
Pernyataan responden tentang tradisi melakukan cuci tangan
pake sabun di lima waktu penting :
Sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, setelah
BAB, setelah memegang unggas atau hewan, dan setelah
menceboki anak atau bayi Kuesioner Wawancara
1. Tidak : jika responden tidak melakukan lima
waktu penting cuci tangan pakai sabun
2. Ya : jika responden melakukan lima waktu
penting cuci tangan pakai sabun
Sumber : Kemenkes, 2011 dan Utami, 2010
Ordinal
5. Keberadaan
bakteriologis E.coli
Kandungan bakteri Gram negatif berbentuk batang yang
tidak membentuk spora yang merupakan flora normal di
usus yang ditemukan dalam air minum konsumen pada
pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan metode
Most Probable Number NPM.
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan
No.492MenkesPerIV2010 Mikroskop Pemeriksaan
laboratorium dengan
metode MPN 1. Ada E.coli : jika hasil
lab menyatakan positip + dan E.coli ada
dalam 100 ml air minuim isi ulang yang
dikonsumsi responden.
2. Tidak ada E.coli : jika hasil lab menyatakan
negatip - dan E.coli harus absen dalam 100
ml air minum isi ulang yang dikonsumsi
responden
Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan
No.492MenkesPerIV2010 Ordinal