85
Tabel 5.8 Analisis Hubungan antara Kebiasaan Memasak Air dengan
Kejadian Diare pada Konsumen Air Minum Isi Ulang yang Berkunjung ke Puskesmas Ciputat
Kebiasaan Memasak
Air Kejadian Diare
P-Value Diare
Tidak Diare Jumlah
n N
n
Tidak 29
85,3 6
37,5 35
70 0,002
Ya 5
14,7 10
62,5 15
30
Total 34
100 16
100 50
100
Pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa 85,3 konsumen air minum isi ulang yang mengalami kejadian diare itu tidak
melakukan kebiasaan memasak air. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara kebiasaan memasak air dengan kejadian diare
pada konsumen air minum isi ulang yang berkunjung ke Puskesmas Ciputat.
5.2.3. Hubungan Kebiasaan Mencuci Tangan Pakai Sabun dengan
Kejadian Diare pada Konsumen Air Minum Isi Ulang yang Berkunjung ke Puskesmas Ciputat
Analisis hubungan antara kebiasaan mencuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare diperoleh nilai p-value sebesar 0,000.
Adapun hasilnya dapat dilihat dapat pada tabel 5.9 dibawah ini:
86
Tabel 5.9 Analisis Hubungan antara Kebiasaan Mencuci Tangan
Pakai Sabun Kejadian Diare pada Konsumen Air Minum Isi Ulang yang Berkunjung ke Puskesmas
Ciputat
Kebiasaan Mencuci
Tangan Pakai Sabun
Kejadian Diare P-Value
Diare Tidak Diare
Jumlah n
N n
Tidak 21
61,8 1
6,2 22
44 0,000
Ya 13
38,2 15
93,8 28
56
Total 34
100 16
100 50
100
Pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa 93,8 konsumen air minum isi ulang yang tidak mengalami kejadian diare itu
melakukan kebiasaan cuci tangan pakai sabun. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara kebiasaan mencuci tangan
pakai sabun dengan kejadian diare pada konsumen air minum isi ulang yang berkunjung ke Puskesmas Ciputat.
5.2.4. Hubungan Keberadaan Bakteriologis E.coli dalam Air Minum
dengan Kejadian Diare pada Konsumen Air Minum Isi Ulang yang Berkunjung ke Puskesmas Ciputat
Analisis hubungan antara keberadaan bakteriologis E.coli pada air minum isi ulang dengan kejadian diare diperoleh nilai p-
value sebesar 0,009 Adapun hasil uji yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 5.10 dibawah ini: