METODELOGI PENELITIAN HASIL PENELITIAN

xiii DAFTAR TABEL Nomor Tabel Halaman 3.1. Definisi Oprasional 64 4.1. Perhitungan Populasi Sempel Penelitian Terdahul 69 5.2. Distribusi Frekuensi Kejadian Diare pada Konsumen Air Minum Isi Ulang 78 5.3. Karakteristik Individu Umur, Pendidikan, dan Jenis Kelamin pada Konsumen Air Minum Isi Ulang 79 5.4. Distribusi Frekuensi Konsumen Air Minum Isi Ulang Berdasarkan Pengetahuan Tentang Penyakit Diare 80 5.5. Distribusi Konsumen Air Minum Isi Ulang Berdasarkan Kebiasaan Memasak Air 81 5.6. Distribusi Frekuensi Konsumen Air Minum Isi Ulang Berdasarkan Kebiasaan Mencuci Tangan 82 5.7. Distribusi Frekuensi Keberadaan Bakteriologis E.coli pada Air Minum yang di Konsumsi oleh Konsumen Air Minum Isi Ulang 82 5.8. Analisis Hubungan antara Pengetahuan Tentang Diare dengan Kejadian Diare pada Konsumen Air Minum Isi Ulang 84 5.9. Analisis Hubungan antara Kebiasaan Memasak Air dengan Kejadian Diare pada Konsumen Air Minum Isi Ulang 85 5.10. Analisis Hubungan antara Kebiasaan Mencuci Tangan Pakai Sabun Kejadian Diare pada Konsumen Air Minum Isi Ulang 86 5.11. Analisis Hubungan antara Keberadaan Bakteriologis E.coli dengan Kejadian Diare pada Konsumen Air Minum Isi Ulang 87 xiv DAFTAR BAGAN NomorBagan Halaman 2.1 Patogenesis penyakit dalam perspektif lingkungan dan kependudukan 27 2.2 Kerangka Teori 60 3.1. Kerangka Konsep Penelitian 63 1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama di negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare. WHO memperkirakan 4 milyar kasus terjadi di dunia pada tahun 2000 dan 2,2 juta diantaranya meninggal, sebagian besar anak-anak dibawah umur 5 tahun. Diare merupakan kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair Salwan, 2008 dalam Kusumaningrum, 2011. Penyakit diare termasuk dalam 10 penyakit yang sering menimbulkan kejadian luar biasa. Berdasarkan laporan Surveilans Terpadu Penyakit bersumber data KLB STP KLB tahun 2010, diare menempati urutan ke 6 frekuensi KLB terbanyak setelah DBD, Chikungunya, Keracunan makanan, Difteri dan Campak. Keadaan ini tidak berbeda jauh dengan tahun 2009, menurut data STP KLB 2009 , KLB diare penyakit ke 7 terbanyak yang menimbulkan KLB. Jumlah kasus KLB Diare pada tahun 2010 sebanyak 2.580 dengan kematian sebesar 77 kasus CFR 2.98 Kemenkes RI, 2011. Pada tahun 2000 IR penyakit Diare 301 1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374 1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 4111000 penduduk. Kejadian Luar Biasa KLB diare juga