76
4.5.4. Pengoreksian data cleaning
pada tahap ini dilakukan pemeriksaan kembali data yang telah dimasukkan ke dalam template dan dilihat kelengkapan jawaban serta
kesalahan dalam pemberian kode. tahap ini dilakukan agar tidak mengganggu proses selanjutnya.
4.6. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputer. analisis yang dilakukan adalah analisis univariat, dan analisis bivariat.
4.6.1. Analisis univariat
Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan setiap variable yang diteliti dan dapat dilihat pada gambaran distribusi
frekuensi dari variable dependen penyakit diare, variable independen keberadaan bakteriologis E.coli pada air minum, pengetahuan,
kebiasaan memasak air, dan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun. yang disajikan dalam bentuk tabel frekuensi.
4.6.2. Analisis bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Analisis bivariat juga
memberikan hasil pembuktian hipotesis yang diajukan. Analisis data bivariat dilakukan dengan menggunakan program komputer. Untuk
membuktikan adanya hubungan antara dua variabel tersebut di uji Chi- square Chi-kuadrat.
a. Uji Statistik Chi-square
77 Penelitian ini menggunakan uji statistik Chi-square karena variabel
dependen dan independen bersifat kategorik. Persamaan 4.1 merupakan rumus yang digunakan dalam uji statistik Chi-square
Notoadmodjo, 2010. ∑
4,1 Keterangan :
X
2
: nilai Chi-square 0 : nilai yang diamati
E : nilai yang diharapkan Uji Chi-square digunakan untuk melihat kemaknaan hubungan
secara statistik antara dua variabel. Oleh karena itu digunakan batas kemaknaan α = 0,05 dengan interpretasi sebagai berikut
Notoadmodjo, 2010. : 1. Dikatakan hubungan bermakna secara statistik, jika p-value
0,05 2. Dikatakan hubungan tidak bermakna secara statistik, jika p-value
≥ 0,05
78
BAB V HASIL PENELITIAN
5.1. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang penyakit diare, kebiasaan memasak air, kebiasaan
mencuci tangan pakai sabun dan keberadaan bakteriologis E.Coli dalam air minum dengan kejadian diare pada konsumen air minum isi ulang
yang berkunjung ke Puskesmas Ciputat.
5.1.1. Gambaran Distribusi Kejadian Diare pada Konsumen Air
Minum Isi Ulang
Gambaran kejadian diare pada konsumen air minum isi ulang dikategorikan menjadi dua, yaitu diare jika hasil diagnosis dokter
mendiagnosa pasien mengalami buang air besar dalam bentuk cair dan lebih dari tiga kali dalam sehari selama dua minggu terakhir
dan tidak diare jika hasil diagnosa dokter mendiagnosa pasien tidak mengalami buang air besar dalam bentuk cair dan lebih dari tiga
kali dalam sehari selama dua minggu terakhir. adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.1 dibawah ini:
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Kejadian Diare pada Konsumen Air
Minum Isi Ulang yang Berkunjung ke Puskesmas Ciputat Penyakit Diare
Jumlah
Diare 34
68 Tidak diare
16 32
Total 50
100