Hubungan Kebiasaan Mencuci Tangan Pakai Sabun dengan
89
6.2.Gambaran Kejadian Diare pada Konsumen Air Minum Isi Ulang yang Berkunjung ke Puskesmas Ciputat
Penyakit Diare adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan adanya peningkatan
volume keenceran, serta frekuensi lebih dari tiga kali dalam sehari pada dan pada bayi lebih dari empat kali dalam sehari dengan atau tanpa lender
darah Kemenkes RI, 2010. Pada penelitian ini sebagian besar konsumen air minum isi ulang
mengalami kejadian diare sebanyak 34 orang 68 dan yang tidak mengalami diare sebanyak 16 orang 32. Menurut Achmadi 2010,
penyakit diare merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan. Faktor risiko penyakit diare adalah semua faktor yang berperan dalam timbulnya
suatu kejadian penyakit diare, baik pada individu maupun di masyarakat. Adanya suatu kejadian penyakit, dipengaruhi oleh interaksi dari media
transmisi penyakit lingkungan dengan faktor kependudukan termasuk didalamnya perilaku hidup sehat.
Dengan kata lain, untuk mencegah tidak terulangnya atau timbulnya penyakit diare baik di masyarakat yang sama maupun di
masyarakat tempat lain, maka dilakukan pengurangan atau pengendalian faktor lingkungan dan faktor kependudukan yang diduga berhubungan
Achmadi, 2010.
90
6.3.Hubungan Pengetahuan Tentang Diare dengan Kejadian Diare pada Konsumen Air Minum Isi Ulang yang Berkunjung ke Puskesmas
Ciputat
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Secara garis
besar pengetahuan dibagi menjadi enam tingkatan yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Pengetahuan atau kognnitif
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang Notoatmodjo, 2010.
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan seseorang dalam kaitannya dengan kejadian diare pada konsumen air minum isi ulang di Puskesmas
Ciputat dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan erat dengan apa itu diare, bagaimana gejalanya, bagaimana
mencegahnya dan apa yang harus dilakukan bila salah satu anggota keluarga terkena diare. Pada penelitian ini tingkat pengetahuan dilihat
berdasarkan hasil jawaban pertanyaan yang diajukan dalam kaitannya dengan kejadian diare pada konsumen air minum isi ulang.
Pada penelitian ini menunjukan sebagian besar 81,2 konsumen air minum isi ulang yang tidak terkena penyakit diare memiliki
pengetahuan tentang diare yang baik. Hasil uji statistik diperoleh nilai p- value = 0,001, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
antara pengetahuan tentang diare dengan kejadian diare pada konsumen
air minum isi ulang.