mereka akan menjaga dan meningkatkan perilaku sehat mereka. Jadi semakin mahasiswa menilai dan menghargai dirinya secara positif maka dia semakin
menjaga dan meningkatkan perilaku sehatnya. Begitupun sebaliknya, semakin rendah atau negatif self-esteem mahasiswa maka semakin buruk juga perilaku
sehatnya. 2. Variabel Health-Specific Self-Efficacy : Diperoleh nilai koefisien regresi
sebesar 0,240, yang berarti bahwa variabel health-specific self-efficacy secara positif mempengaruhi perilaku sehat dan signifikan. Artinya adalah semakin
tinggi health-specific self-efficacy maka semakin tinggi pula perilaku sehat. Hal ini menurut penulis karena orang yang memiliki health-specific self-
efficacy tinggi mereka yakin bahwa diri mereka mampu untuk melakukan perilaku sehat sehingga mereka akan berusaha menjaga dan meningkatkan
perilaku sehat mereka. Jadi semakin mahasiswa yakin bahwa dirinya mampu melakukan perilaku sehat maka dia semakin menjaga dan meningkatkan
perilaku sehatnya, begitupun sebaliknya.
3. Variabel Internal Health Locus of Control: Diperoleh nilai koefisien regresi
sebesar 0,050, yang berarti bahwa variabel internal helath locus of control secara positif mempengaruhi perilaku sehat tetapi tidak signifikan. Artinya
adalah semakin tinggi internal helath locus of control maka semakin tinggi perilaku sehat. Hal ini menurut penulis karena orang yang memiliki internal
health locus of control tinggi mereka yakin bahwa perilaku mereka merupakan faktor utama untuk menentukan kesehatan mereka. Bagi mereka,
kesehatan yang mereka peroleh merupakan tanggung jawab diri mereka sendiri. Sehingga mereka akan menjaga dan meningkatkan perilaku sehat
mereka. Jadi semakin mahasiswa percaya bahwa yang mengontrol kesehatannya adalah dirinya sendiri maka dia semakin berusaha menjaga dan
meningkatkan perilaku sehatnya.
4. Variabel Eksternal Health Locus of Control: Diperoleh nilai koefisien
regresi sebesar 0,118, yang berarti bahwa variabel eksternal helath locus of control secara positif mempengaruhi perilaku sehat tetapi tidak signifikan.
Artinya adalah semakin tinggi eksternal helath locus of control maka semakin tinggi perilaku sehat. Hal ini menurut penulis karena orang dengan eksternal
health locus of control tinggi percaya bahwa professional kesehatan mengatur dan mengendalikan kesehatan mereka jadi mereka mendengarkan apa yang
dikatakan atau disarankan oleh professional kesehatan mereka sehingga mereka melakukan perilaku sehat sesuai dengan apa yang disarankan tersebut.
Namun hal ini sepertinya hanya dalam kondisi tertentu.
5. Variabel Extraversion: Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar – 0,125,
yang berarti bahwa variabel extraversion secara negatif mempengaruhi perilaku sehat tetapi tidak signifikan. Artinya adalah semakin tinggi
extraversion maka semakin rendah perilaku sehat. Hal ini menurut peneliti karena orang dengan kepribadian extraversion tinggi cenderung mudah
bersosialisasi, penuh kasih sayang, ramah dan bersahabat. Sedangkan orang dengan extraversion rendah cenderung memiliki sedikit interaksi sosial dan