Variabel Self-Esteem : Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,091, yang

mereka akan menjaga dan meningkatkan perilaku sehat mereka. Jadi semakin mahasiswa menilai dan menghargai dirinya secara positif maka dia semakin menjaga dan meningkatkan perilaku sehatnya. Begitupun sebaliknya, semakin rendah atau negatif self-esteem mahasiswa maka semakin buruk juga perilaku sehatnya. 2. Variabel Health-Specific Self-Efficacy : Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,240, yang berarti bahwa variabel health-specific self-efficacy secara positif mempengaruhi perilaku sehat dan signifikan. Artinya adalah semakin tinggi health-specific self-efficacy maka semakin tinggi pula perilaku sehat. Hal ini menurut penulis karena orang yang memiliki health-specific self- efficacy tinggi mereka yakin bahwa diri mereka mampu untuk melakukan perilaku sehat sehingga mereka akan berusaha menjaga dan meningkatkan perilaku sehat mereka. Jadi semakin mahasiswa yakin bahwa dirinya mampu melakukan perilaku sehat maka dia semakin menjaga dan meningkatkan perilaku sehatnya, begitupun sebaliknya.

3. Variabel Internal Health Locus of Control: Diperoleh nilai koefisien regresi

sebesar 0,050, yang berarti bahwa variabel internal helath locus of control secara positif mempengaruhi perilaku sehat tetapi tidak signifikan. Artinya adalah semakin tinggi internal helath locus of control maka semakin tinggi perilaku sehat. Hal ini menurut penulis karena orang yang memiliki internal health locus of control tinggi mereka yakin bahwa perilaku mereka merupakan faktor utama untuk menentukan kesehatan mereka. Bagi mereka, kesehatan yang mereka peroleh merupakan tanggung jawab diri mereka sendiri. Sehingga mereka akan menjaga dan meningkatkan perilaku sehat mereka. Jadi semakin mahasiswa percaya bahwa yang mengontrol kesehatannya adalah dirinya sendiri maka dia semakin berusaha menjaga dan meningkatkan perilaku sehatnya.

4. Variabel Eksternal Health Locus of Control: Diperoleh nilai koefisien

regresi sebesar 0,118, yang berarti bahwa variabel eksternal helath locus of control secara positif mempengaruhi perilaku sehat tetapi tidak signifikan. Artinya adalah semakin tinggi eksternal helath locus of control maka semakin tinggi perilaku sehat. Hal ini menurut penulis karena orang dengan eksternal health locus of control tinggi percaya bahwa professional kesehatan mengatur dan mengendalikan kesehatan mereka jadi mereka mendengarkan apa yang dikatakan atau disarankan oleh professional kesehatan mereka sehingga mereka melakukan perilaku sehat sesuai dengan apa yang disarankan tersebut. Namun hal ini sepertinya hanya dalam kondisi tertentu.

5. Variabel Extraversion: Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar – 0,125,

yang berarti bahwa variabel extraversion secara negatif mempengaruhi perilaku sehat tetapi tidak signifikan. Artinya adalah semakin tinggi extraversion maka semakin rendah perilaku sehat. Hal ini menurut peneliti karena orang dengan kepribadian extraversion tinggi cenderung mudah bersosialisasi, penuh kasih sayang, ramah dan bersahabat. Sedangkan orang dengan extraversion rendah cenderung memiliki sedikit interaksi sosial dan