yaitu variabel self-esteem memberikan sumbangan sebesar 5,5, health- specific self-efficacy memberikan sumbangan sebesar 6,9 dan variabel
openness memberikan sumbangan sebesar 2,1. 2.
Berdasarkan proporsi varians seluruhnya, pada kelompok perempuan keseluruhan IV menyumbangkan lebih banyak terhadap DV dibandingkan
dengan kelompok laki-laki dan keduanya signifikan, yaitu pada kelompok perempuan sebesar 37,5 dan laki-laki sebesar 17,9 . Dan jika dilihat dari
signifikan tidaknya koefisien regresi dari masing-masing IV, ditemukan bahwa pada kelompok laki-laki variabel yang memiliki pengaruh signifikan
terhadap DV adalah health-specific self-efficacy, sedangkan pada kelompok perempuan adalah openness. Dan jika dilihat dari signifikan tidaknya proporsi
varian sumbangan kontribusi dari masing-masing IV, pada kelompok laki-laki yang memberikan sumbangan signifikan terhadap DV adalah self-esteem dan
health-specific self-efficacy, sedangkan pada kelompok perempuan adalah
health-specific self-efficacy dan openness.
5.2. Diskusi
Hasil dari penelitian ini variabel self-esteem memberikan sumbangan yang signifikan terhadap perilaku sehat, namun tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap perilaku sehat. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Linda Flynn 1997 dalam Seigley 1999 yang meneliti tentang efek dari ketidakberdayaan
yang dipelajari, self-esteem, dan depresi dalam sampel praktek medis dari 122
perempuan diambil dari tempat penampungan tunawisma di sana. Hasil yang dilaporkan menunjukkan korelasi signifikan antara self-esteem dan praktik kesehatan
yang positif r = 37, P .001, dan variabel kelompok menyumbang 21 dari varians dalam praktek kesehatan di antara para peserta penelitian.
Selanjutnya hasil pada penelitian ini variabel health-specific self-efficacy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku sehat dan juga memberikan
sumbangan yang signifikan. Hasil pada penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Von AH D dkk. 2004 yang menunjukkan bahwa self-efficacy secara
signifikan memprediksi perilaku alkohol dan merokok, aktivitas fisik dan perilaku pemeliharaan nutrisi, perilaku perlindungan pemeliharaan umum dan perilaku
perlindungan sinar matahari. Dan penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh J Zalewska-Puchała dkk. 2007 yang menjelaskan bahwa ada
pengaruh yang signifikan secara statistik dari self-efficacy belief terhadap perilaku sehat seperti konsumsi lemak dalam makanan sehari-hari dan konsumsi alkohol yang
telah diturunkan. Dengan demikian health-specific self-efficacy mempengaruhi mahasiswa untuk melakukan perilaku sehat dengan keyakinan dan kemampuan yang
mereka miliki. Health-specific self-efficacy menentukan niat dan kemauan mahasiswa untuk mencapai tujuannya yaitu sehat, dengan cara menjaga dan meningkatkan
perilaku sehat. Kemudian variabel health locus of control secara keseluruhan tidak signifikan
pengaruhnya terhadap perilaku sehat. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam Taylor 1995 beberapa penelitian menunjukkan bahwa individu dengan internal