Uji Validitas Skala Health-Specific Self-Efficacy

berkorelasi satu sama lain, seperti item 9 dan 10. Sedangkan item yang tidak bagus yaitu terdapat tanda V yang banyak, dan item yang memiliki korelasi kesalahan pengukuran yang paling banyak yaitu item nomor 1 yang berkorelasi dengan item nomor 3, 6, 4 dan 7, yang artinya kesalahan pengukurannya berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item lainnya. Artinya item tersebut selain mengukur apa yang hendak diukur, ia juga mengukur hal lain. Dengan demikian item tersebut didrop karena memiliki korelasi kesalahan pengukuran lebih dari tiga.

3.5.3. Uji Validitas Skala Health-Specific Self-Efficacy

Pada skala health-specific self-efficacy ini, pertama diteorikan bahwa ada dua faktor komponen health-specific self-efficacy yang masing-masing diukur oleh item yang telah ditetapkan dua faktor tersebut adalah nutrition self-efficacy dan exercise self-efficacy. Adapun hasil dari uji validitas konstruk pada setiap faktor dari health- specific self-efficacy dijelaskan pada setiap sub bab berikut ini:

3.5.3.1. Uji Validitas Skala Nutrition Self-Efficacy

Dengan metode CFA, peneliti menguji apakah 5 item yang ada bersifat unidimensi mengukur nutrition self-efficacy. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor menghasilkan Chi-Square=6.91, df=3, P- value=0.07476, RMSEA=0.082, yang artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu nutrition self-efficacy. Kemudian melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur. Sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel berikut. Tabel 3.3 Muatan Faktor Item Nutrition Self-Efficacy No Koefisien Standar error Nilai t 1 0,80 0,08 9,64 2 0,51 0,07 7,12 3 0,65 0,07 8,86 4 0,81 0,08 9,83 5 0,50 0,07 6,93 Keterangan : tanda = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan Pada tabel diatas, semua item bermuatan positif dan nilai t bagi koefisien muatan faktor item signifikan. Dengan demikian tidak ada yang didrop. Setelah kesalahan pengukuran item dibebaskan, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Artinya dapat disimpulkan bahwa item–item tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing–masing. Item yang baik adalah kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi satu sama lain, pada model ini item yang tidak mempunyai kesalahan pengukuran yang berkorelasi adalah item nomor 3. Sedangkan item yang tidak bagus yaitu terdapat tanda V yang banyak, yang artinya kesalahan pengukurannya berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item lainnya. Artinya item tersebut selain mengukur apa yang hendak diukur, ia juga mengukur hal lain. Jika dilihat dari matrik korelasinya, item yang paling multidimensional adalah item nomor 4 yang berkorelasi dengan item nomor 1, dan item nomor 5 yang berkorelasi dengan item nomor 2. Namun pada model ini tidak ada kesalahan pengukuran yang berkorelasi lebih dari tiga. Dengan demikian tidak ada item yang didrop.

3.5.3.2. Uji Validitas Skala Exercise Self-Efficacy

Dengan metode CFA, peneliti menguji apakah 7 item yang ada bersifat unidimensi mengukur exercise self-efficacy. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor menghasilkan Chi-Square=12.60, df=10, P- value=0.24702, RMSEA=0.037, yang artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu exercise self-efficacy. Kemudian melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur. Sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel berikut. Tabel 3.4 Muatan Faktor Item Exercise Self-Efficacy No Koefisien Standar error Nilai t 6 0,58 0,07 8,49 7 086 0,06 14,03 8 0,94 0,06 16,05 9 0,69 0,07 10,50 10 0,58 0,07 8,51 11 0,18 0,07 2,47 12 0,02 0,07 0,22 Keterangan : tanda = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan Pada tabel diatas, semua item bermuatan positif. Selanjutnya dilihat dari nilai t item yang tidak signifikan yaitu item nomor 12. Sehingga item nomor 12 didrop. Setelah kesalahan pengukuran item dibebaskan, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Artinya dapat disimpulkan bahwa item–item tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing–masing. Item yang baik adalah kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi satu sama lain, pada model ini item yang tidak mempunyai kesalahan pengukuran yang berkorelasi adalah item nomor 8. Sedangkan item yang tidak bagus yaitu terdapat tanda V yang banyak, yang artinya kesalahan pengukurannya berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item lainnya. Artinya item tersebut selain mengukur apa yang hendak diukur, ia juga mengukur hal lain. Jika dilihat dari matrik korelasinya, item yang paling multidimensional adalah item nomor 6 dan 10, item nomor 6 berkorelasi dengan item nomor 7 dan 10, dan item nomor 10 berkorelasi dengan item nomor 6 dan 9. Namun item tersebut tidak didrop karena memiliki korelasi kesalahan pengukuran tidak lebih dari tiga.

3.5.3.3. Uji Validitas Skala Health-Specific Self-Efficacy Keseleruhan

Dari kedua jenis health-specific self-efficacy yang telas diuji di atas, kemudian diteorikan bahwa kedua jenis health-specific self-efficacy tersebut mengukur satu faktor saja yaitu yang bersifat lebih umum general faktor, yaitu health-specific self-efficacy. Penelitian ini bisa diuji secara empiris, jika memang pernyataan itu benar maka modelnya akan fit. Setelah didapat item-item yang valid, kemudian dilakukan analisis dua tingkat, yang menghasilkan gambar berikut ini. Gambar 3.1 Analisis faktor konfirmatorik dua tingkat dari variabel Health- Specific Self-Efficacy Model ini ternyata fit dengan nilai Chi Square=29.52, df=21, P- Value=0.10216 tidak signifikan dan RMSEA=0.046. Kemudian hal ini menunjukkan bahwa teori yang mengatakan health-specific self-efficacy terdiri dari dua faktor dan selanjutnya dua faktor tersebut diukur dengan item yang peneliti gunakan, ternyata sesuai dengan apa yang diteorikan. Tetapi dengan beberapa korelasi antar kesalahan pengukuran. Namun karena jumlahnya tidak terlalu banyak maka peneliti akan mengukur ini. SELFEFFI 1.00 NUTRITIO EXERCISE ITEM1 0.91 ITEM2 0.72 ITEM3 0.75 ITEM4 0.66 ITEM5 0.41 ITEM6 0.64 ITEM7 0.18 ITEM8 0.19 ITEM9 0.49 ITEM10 0.69 ITEM11 0.96 Chi-Square=29.52, df=21, P-value=0.10216, RMSEA=0.046 1.00 2.96 2.81 3.60 4.78 1.00 1.62 1.61 1.22 0.94 0.34 0.08 0.55 0.31 0.35 0.06 0.24 0.1 0.1 0.1 -0.26 -0.1

3.5.4. Uji Validitas Skala Health Locus of Control