Variabel Agreeableness: Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar – 0,023, Variabel Conscientiousness : Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,127,

penulis karena orang dengan conscientiousness tinggi cenderung disiplin dan terorganisasi sehingga mereka akan menjaga dan meningkatkan perilaku sehat mereka. Sedangkan orang dengan conscientiousness rendah cenderung kurang disiplin dan terarah jadi kemungkinan akan kurang menjaga perilaku sehatnya.

8. Variabel Neoriticsm : Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,059, yang

berarti bahwa variabel neoriticsm secara positif mempengaruhi perilaku sehat tetapi tidak signifikan. Artinya adalah semakin tinggi neoriticsm maka semakin tinggi pula perilaku sehat. Hal ini menurut penulis karena orang dengan neoriticsm cenderung sulit berinteraksi dengan lingkungan. Dalam hal perilaku sehat mereka tidak akan mudah terpengaruh oleh orang lain, dan mungkin ketika mereka melakukan perilaku sehat yang buruk mereka akan mengecam diri mereka sendiri. Sehingga mereka akan berusaha menjaga dan meningkatkan perilaku sehat mereka.

9. Variabel Openness : Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,228, yang

berarti bahwa variabel openness secara positif mempengaruhi perilaku sehat dan signifikan. Artinya adalah semakin tinggi openness maka semakin tinggi pula perilaku sehat. Hal ini menurut penulis karena orang dengan openness yang tinggi cenderung berani untuk mengambil resiko, inovatif dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Sehingga dia akan berusaha menjaga dan meningkatkan perilaku sehat mereka apapun hambatannya.

10. Variabel Kelas Sosial Ekonomi Orang Tua : Diperoleh nilai koefisien

regresi sebesar 2,118, yang berarti bahwa variabel kelas sosial ekonomi orang tua secara positif mempengaruhi perilaku sehat tetapi tidak signifikan. Artinya adalah semakin tinggi kelas sosial ekonomi orang tua maka semakin tinggi pula perilaku sehat. Hal ini menurut penulis karena orang dengan kelas sosial ekonomi orang tua yang tinggi cenderung dapat lebih memelihara kesehatannya, contohnya mereka akan lebih menjaga makanannya dan memiliki fasilitas untuk berolahraga yang lebih banyak.

4.2.2. Pengujian Proporsi Varians untuk Masing-masing Independent Variable

Peneliti selanjutnya menganalisis juga besarnya proporsi varian dari DV yang merupakan sumbanganpengaruh dari masing-masing IV, hal ini dilakukan dengan menghitung pertambahan proporsi varian setiap kali IV baru dimasukkan dalam persamaan. Bertambahnya R 2 R 2 change ini dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini.