pandangan  positif.  Namun,  dalam  hal  perilaku  sehat  mahasiswa  dengan extraversion  rendah  lebih  efektif  dan  efisien  menjaga  perilaku  sehatnya,
mungkin  karena  mereka  tidak  akan  mudah  terpengaruh  oleh  lingkungan sosialnya jika mereka di lingkungan sosial dengan perilaku sehat yang kurang
baik.
6.  Variabel  Agreeableness:  Diperoleh  nilai  koefisien  regresi  sebesar  –  0,023,
yang  berarti  bahwa  variabel  agreeableness  secara  negatif  mempengaruhi perilaku  sehat  tetapi  tidak  signifikan.  Artinya  adalah  semakin  tinggi
agreeableness  maka  semakin  rendah  perilaku  sehat.  Hal  ini  menurut  penulis karena  orang  dengan  agreeableness  tinggi  cenderung  berhati  baik,  berhati
lembut,  mudah  percaya  pada  orang  lain,  suka  membantu,  pemaaf,  mudah tertipu  dan  jujur.  Jika  dilihat  disini  orang  dengan  agreebleness  tinggi
cenderung  mudah  untuk  dipengaruhi  oleh  orang  lain  dan  memiliki  toleransi yang  besar  pada  orang  lain.  Dalam  hal  perilaku  sehat  orang  dengan
agreebleness  yang  tinggi  sulit  untuk  menjaga  perilaku  sehatnya  karena mereka  akan  mudah  dipengaruhi  dan  mengikuti  perilaku  yang  ada  di
lingkungan  sosialnya,  apalagi  jika  lingkungan  sosial  mereka  memiliki perilaku sehat yang buruk.
7.  Variabel Conscientiousness : Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,127,
yang  berarti  bahwa  variabel  conscientiousness  secara  positif  mempengaruhi perilaku  sehat  tetapi  tidak  signifikan.  Artinya  adalah  semakin  tinggi
conscientiousness  maka  semakin  tinggi  pula  perilaku  sehat.  Hal  ini  menurut
penulis karena orang dengan conscientiousness tinggi cenderung disiplin dan terorganisasi sehingga mereka akan menjaga dan meningkatkan perilaku sehat
mereka.    Sedangkan  orang  dengan  conscientiousness  rendah  cenderung kurang  disiplin  dan  terarah  jadi  kemungkinan  akan  kurang  menjaga  perilaku
sehatnya.
8.  Variabel  Neoriticsm  :  Diperoleh  nilai  koefisien  regresi  sebesar  0,059,  yang
berarti bahwa variabel neoriticsm secara positif mempengaruhi perilaku sehat tetapi  tidak  signifikan.  Artinya  adalah  semakin  tinggi  neoriticsm  maka
semakin  tinggi  pula  perilaku  sehat.  Hal  ini  menurut  penulis  karena  orang dengan neoriticsm cenderung sulit berinteraksi dengan lingkungan. Dalam hal
perilaku  sehat  mereka  tidak  akan  mudah  terpengaruh  oleh  orang  lain,  dan mungkin  ketika  mereka  melakukan  perilaku  sehat  yang  buruk  mereka  akan
mengecam diri mereka sendiri. Sehingga mereka akan berusaha menjaga dan meningkatkan perilaku sehat mereka.
9.  Variabel  Openness  :  Diperoleh  nilai  koefisien  regresi  sebesar  0,228,  yang
berarti  bahwa  variabel  openness  secara  positif  mempengaruhi  perilaku  sehat dan signifikan. Artinya adalah semakin tinggi openness maka semakin tinggi
pula  perilaku  sehat.  Hal  ini  menurut  penulis  karena  orang  dengan  openness yang  tinggi  cenderung  berani  untuk  mengambil  resiko,  inovatif  dalam
perencanaan  dan  pengambilan  keputusan.  Sehingga  dia  akan  berusaha menjaga dan meningkatkan perilaku sehat mereka apapun hambatannya.