Uji Validitas Skala Kepribadian

tidak bagus yaitu terdapat tanda V yang banyak, yang artinya kesalahan pengukurannya berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item lainnya. Artinya item tersebut selain mengukur apa yang hendak diukur, ia juga mengukur hal lain. Jika dilihat dari matrik korelasinya, item yang paling multidimensional adalah item nomor 7, item nomor 7 berkorelasi dengan item nomor 2, 4, 10 dan 12. Dengan demikian item nomor 7 didrop karena memiliki korelasi kesalahan pengukuran lebih dari tiga.

3.5.5. Uji Validitas Skala Kepribadian

Pada skala kepribadian ini, pertama diteorikan bahwa ada lima faktor komponen kepribadian yang masing-masing diukur oleh item yang telah ditetapkan lima faktor tersebut adalah Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, Neuroticism, dan Opennes. Adapun hasil dari uji validitas konstruk pada setiap faktor dari kepribadian dijelaskan pada setiap sub bab berikut ini:

3.5.5.1. Uji Validitas Skala Extraversion

Dalam sub bab ini peneliti menguji apakah 8 item yang ada bersifat unidimensi dalam mengukur extraversion. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor menghasilkan Chi-Square=32.22 , df=9, P-value=0.00018, RMSEA=0.114, yang berarti tidak fit. Namun setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model unidimensional yang fit dengan Chi-Square=20.40, df=12, P-Value=0.05983, dan RMSEA=0.060. Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu extraversion. Adapun koefisien muatan faktor bagi setiap item dalam mengukur extraversion dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.7 Muatan Faktor item Extraversion No Koefisien Standar error Nilai t 1 0,08 0,08 1,04 2 0,13 0,08 1,76 3 0,89 0,06 13,82 4 0,77 0,07 11,60 5 0,25 0,07 3,43 6 0,55 0,07 7,76 7 0,24 0,08 3,07 8 0,54 0,07 7,58 Keterangan : tanda = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan Dilihat dari model faktor di atas, dari 8 item yang mengukur extraversion semuanya bermuatan positif, jika dilihat pada tabel diatas terdapat item yang tidak signifikan tidak bagus yaitu item nomor 1 dan 2, dengan demikian item tersebut tidak diikutsertakan didrop dalam menghitung skor faktor dari variabel extraversion. Selanjutnya setelah kesalahan pengukuran item dibebaskan, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada dirinya masing-masing. Jika dilihat dari matrik korelasinya item yang paling multidimensional adalah item nomor 1 yaitu berkorelasi dengan item nomor 2, 5, 4 dan 7. Dengan demikian item nomor 1 didrop karena memiliki korelasi kesalahan pengukuran lebih dari tiga.

3.5.5.2. Uji Validitas Skala Agreeableness

Dalam sub bab ini peneliti menguji apakah 9 item yang ada bersifat unidimensi dalam mengukur agreeableness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor fit, dengan Chi-Square=29.18, df=19, P-value=0.06314, RMSEA=0.053. Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu agreeableness. Adapun koefisien muatan faktor bagi setiap item dalam mengukur agreeableness dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.8 Muatan faktor item untuk agreeableness No. Koefisien Standar Eror Nilai T 1 0,48 0,08 6,27 2 0,59 0,07 8,43 3 0,37 0,08 4,95 4 0,85 0,07 13,07 5 0,20 0,08 2,53 6 -0,11 0,08 -1,40 7 0,73 0,07 10,52 8 0,14 0,08 1,83 9 0,52 0,07 7,08 Keterangan: tanda = signifikan t1,96 X = tidak signifikan Dilihat dari model faktor di atas, dari 9 item yang mengukur agreeablenes, semua item yang bermuatan negatif adalah item nomor 6 dan item yang tidak signifikan tidak bagus adalah item nomor 6 dan 8, dengan demikian item nomor 6 dan 8 tidak diikutsertakan didrop. Setelah kesalahan pengukuran item dibebaskan, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Artinya dapat disimpulkan bahwa item–item tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing–masing. Item yang baik adalah kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi satu sama lain, seperti item 2. Sedangkan item yang tidak bagus yaitu terdapat tanda V yang banyak, dan item yang memiliki korelasi kesalahan pengukuran yang paling banyak yaitu item nomor 1 yang berkorelasi dengan item nomor 3, 7 dan 9, yang artinya kesalahan pengukurannya berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item lainnya. Artinya item tersebut selain mengukur apa yang hendak diukur, ia juga mengukur hal lain. Namun karena memiliki kesalahan pengukuran yang saling berkorelasi tidak lebih dari tiga, maka item nomor 1 tidak didrop dan tetap akan dianalisis dalam penghitungan faktor skor.

3.5.5.3. Uji Validitas Skala Conscientiousness

Dalam sub bab ini peneliti menguji apakah 9 item yang ada bersifat unidimensi dalam mengukur conscientiousness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor fit, dengan Chi-Square=25,95, df=20, P-value=0,16737, RMSEA=0,039. Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu conscientiousness. Adapun koefisien muatan faktor bagi setiap item dalam mengukur conscientiousness dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Conscientiousness No Koefisien Standar error Nilai t 1 0,44 0,09 5,19 2 0,36 0,09 4,04 3 0,64 0,08 8,06 4 0,33 0,09 3,85 5 0,48 0,08 5,80 6 0,55 0,08 6,82 7 0,58 0,09 6,78 8 0,62 0,08 7,48 9 0,25 0,08 3,00 Keterangan : tanda = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan Dilihat dari model faktor di atas, dari 9 item yang mengukur conscientiousness, jika dilihat pada tabel diatas tidak terdapat terdapat item yang tidak signifikan tidak bagus dan bermuatan negatif, dengan demikian semua item tersebut diikutsertakan tidak didrop dalam menghitung skor faktor dari variabel conscientiousness. Hanya saja setelah kesalahan pengukuran item dibebaskan, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada dirinya masing-masing. Jika dilihat dari matrik korelasinya, item yang paling baik adalah item nomor 6 dan 9, sedangkan item yang paling multidimensional adalah item nomor 2 yang berkorelasi dengan item nomor 5, 8 dan 4. Namun karena memiliki kesalahan pengukuran yang saling berkorelasi tidak lebih dari tiga, maka item nomor 2 tidak didrop dan tetap akan dianalisis dalam penghitungan faktor skor.

3.5.5.4. Uji Validitas Skala Neuroticism

Dalam sub bab ini peneliti menguji apakah 8 item yang ada bersifat unidimensi dalam mengukur neuroticism. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor fit, dengan Chi-Square=17,25, df=12, P-value=0,14029, RMSEA=0,048. Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu neuroticism. Adapun koefisien muatan faktor bagi setiap item dalam mengukur neuroticism dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Neuroticism No. Koefisien Standar Eror Nilai T 1 0,42 0,08 5,22 2 0,77 0,09 9,10 3 0,21 0,08 2,53 4 0,01 0,09 0,13 5 0,49 0,08 6,16 6 0,20 0,10 2,08 7 0,58 0,08 7,18 8 0,15 0,09 1,72 Keterangan: tanda = signifikan t1,96 X = tidak signifikan Dilihat dari model faktor di atas, dari 8 item yang mengukur neuroticism, semua item bermuatan positif, namun terdapat item yang tidak signifikan tidak bagus yaitu item nomor 4 dan 8, dengan demikian item-item tersebut tidak diikutsertakan didrop dalam menghitung skor faktor dari variabel neuroticism. Hanya saja setelah kesalahan pengukuran item dibebaskan, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada dirinya masing-masing. Jika dilihat dari matrik korelasinya, item yang paling baik adalah item nomor 5, sedangkan item yang paling multidimensional adalah item nomor 8 yang berkorelasi dengan item nomor 3, 4, 1 dan 7. Karena memiliki kesalahan pengukuran yang saling berkorelasi lebih dari tiga, maka item nomor 8 didrop dan tidak akan dianalisis dalam penghitungan faktor skor.

3.5.5.5. Uji Validitas Skala Openness

Dalam sub bab ini peneliti menguji apakah 10 item yang ada bersifat unidimensi dalam mengukur openness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor fit, dengan Chi-Square=36,59, df=26, P-value=0,08133, RMSEA=0,046. Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu openness. Adapun koefisien muatan faktor bagi setiap item dalam mengukur openness dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.11 Muatan Faktor Item Openness No Koefisien Standar error Nilai t 1 0,66 0,07 9,40 2 0,74 0,07 11,01 3 0,66 0,07 9,32 4 0,65 0,07 9,22 5 0,52 0,07 6,93 6 0,72 0,07 10,70 7 -0,22 0,08 -2,81 8 0,38 0,08 5,06 9 -0,55 0,07 -7,43 10 0,53 0,07 7,18 Keterangan : tanda = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan Dilihat dari model faktor di atas, dari 5 item yang mengukur openness, jika dilihat pada tabel diatas tidak terdapat terdapat item yang tidak signifikan tidak bagus, namun terdapat item yang bermuatan negatif yaitu item nomor 7 dan 9, dengan demikian item tersebut tidak diikutsertakan didrop dalam menghitung skor faktor dari variabel openness. Hanya saja setelah kesalahan pengukuran item dibebaskan, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing. Jika dilihat dari matrik korelasinya, item yang paling baik adalah item nomor 2 dan 7, sedangkan item yang paling multidimensional adalah item nomor 9 yang berkorelasi dengan item nomor 5, 6, 8 dan 10. Karena memiliki kesalahan pengukuran yang saling berkorelasi lebih dari tiga, maka item nomor 9 didrop dan tidak akan dianalisis dalam penghitungan faktor skor.

3.6. Prosedur Pengumpulan Data