Variabel Internal Health Locus of Control: Diperoleh nilai koefisien regresi

kesehatan yang mereka peroleh merupakan tanggung jawab diri mereka sendiri. Sehingga mereka akan menjaga dan meningkatkan perilaku sehat mereka. Jadi semakin mahasiswa percaya bahwa yang mengontrol kesehatannya adalah dirinya sendiri maka dia semakin berusaha menjaga dan meningkatkan perilaku sehatnya.

4. Variabel Eksternal Health Locus of Control: Diperoleh nilai koefisien

regresi sebesar 0,118, yang berarti bahwa variabel eksternal helath locus of control secara positif mempengaruhi perilaku sehat tetapi tidak signifikan. Artinya adalah semakin tinggi eksternal helath locus of control maka semakin tinggi perilaku sehat. Hal ini menurut penulis karena orang dengan eksternal health locus of control tinggi percaya bahwa professional kesehatan mengatur dan mengendalikan kesehatan mereka jadi mereka mendengarkan apa yang dikatakan atau disarankan oleh professional kesehatan mereka sehingga mereka melakukan perilaku sehat sesuai dengan apa yang disarankan tersebut. Namun hal ini sepertinya hanya dalam kondisi tertentu.

5. Variabel Extraversion: Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar – 0,125,

yang berarti bahwa variabel extraversion secara negatif mempengaruhi perilaku sehat tetapi tidak signifikan. Artinya adalah semakin tinggi extraversion maka semakin rendah perilaku sehat. Hal ini menurut peneliti karena orang dengan kepribadian extraversion tinggi cenderung mudah bersosialisasi, penuh kasih sayang, ramah dan bersahabat. Sedangkan orang dengan extraversion rendah cenderung memiliki sedikit interaksi sosial dan pandangan positif. Namun, dalam hal perilaku sehat mahasiswa dengan extraversion rendah lebih efektif dan efisien menjaga perilaku sehatnya, mungkin karena mereka tidak akan mudah terpengaruh oleh lingkungan sosialnya jika mereka di lingkungan sosial dengan perilaku sehat yang kurang baik.

6. Variabel Agreeableness: Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar – 0,023,

yang berarti bahwa variabel agreeableness secara negatif mempengaruhi perilaku sehat tetapi tidak signifikan. Artinya adalah semakin tinggi agreeableness maka semakin rendah perilaku sehat. Hal ini menurut penulis karena orang dengan agreeableness tinggi cenderung berhati baik, berhati lembut, mudah percaya pada orang lain, suka membantu, pemaaf, mudah tertipu dan jujur. Jika dilihat disini orang dengan agreebleness tinggi cenderung mudah untuk dipengaruhi oleh orang lain dan memiliki toleransi yang besar pada orang lain. Dalam hal perilaku sehat orang dengan agreebleness yang tinggi sulit untuk menjaga perilaku sehatnya karena mereka akan mudah dipengaruhi dan mengikuti perilaku yang ada di lingkungan sosialnya, apalagi jika lingkungan sosial mereka memiliki perilaku sehat yang buruk.

7. Variabel Conscientiousness : Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,127,

yang berarti bahwa variabel conscientiousness secara positif mempengaruhi perilaku sehat tetapi tidak signifikan. Artinya adalah semakin tinggi conscientiousness maka semakin tinggi pula perilaku sehat. Hal ini menurut