berkorelasi dengan item nomor 2 dan 3, yang artinya kesalahan pengukurannya berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item lainnya. Artinya item tersebut
selain mengukur apa yang hendak diukur, ia juga mengukur hal lain. Namun karena item nomor 4 memiliki korelasi kesalahan tidak lebih dari tiga, maka item
tersebut tetap akan dianalisis dalam penghitungan faktor skor. Secara subjektif disini peneliti beranggapan bahwa jika kesalahan pengukuran pada sebuah item
memiliki korelasi partial lebih dari tiga maka peneliti melihatnya itu terlalu kompleks makanya harus didrop dan sebaliknya jika item tersebut memiliki
korelasi partial tidak lebih dari tiga maka item tersebut tidak didrop karena belum mengganggu kualitas dari faktor skor.
3.5.2. Uji Validitas Skala Self-Esteem
Dengan metode CFA, peneliti menguji apakah 10 item yang ada bersifat unidimensi mengukur self-esteem. Dari hasil analisis awal CFA yang dilakukan,
model satu faktor menghasilkan Chi–Square=172.80, df=35, P-value=0.0000, RMSEA = 0.142, yang berarti tidak fit. Namun, setelah dilakukan modifikasi
terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan nilai Chi–Square
= 34.56, df = 25, P-value = 0.09650, RMSEA = 0.044, yang artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima bahwa seluruh item mengukur satu
faktor saja yaitu self-esteem. Kemudian melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang
hendak diukur. Sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau
tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap
koefisien muatan faktor, seperti pada tabel berikut.
Tabel 3.2 Muatan Faktor Item Self-Esteem
No Koefisien
Standar error Nilai t
1 0,51
0,08 6,72
2 0,39
0,08 5,14
3 0,54
0,07 7,49
4 0,50
0,07 6,74
5 0,67
0,07 9,63
6 0,73
0,07 10,71
7 0,50
0,07 6,74
8 -0,24
0,08 -3,10
9 0,75
0,07 11,39
10 0,70
0,07 10,42
Keterangan : tanda = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Pada tabel diatas, semua nilai t bagi koefisien muatan faktor item signifikan. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item apakah ada yang
bermuatan negatif. Dari tabel 3.2, pada kolom koefisien terdapat item yang muatan faktornya negatif yaitu item 8. Dengan demikian item 8 yang didrop.
Setelah kesalahan pengukuran item dibebaskan, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Artinya dapat
disimpulkan bahwa item–item tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing–masing. Item yang baik adalah kesalahan pengukurannya tidak
berkorelasi satu sama lain, seperti item 9 dan 10. Sedangkan item yang tidak bagus yaitu terdapat tanda V yang banyak, dan item yang memiliki korelasi
kesalahan pengukuran yang paling banyak yaitu item nomor 1 yang berkorelasi dengan item nomor 3, 6, 4 dan 7, yang artinya kesalahan pengukurannya
berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item lainnya. Artinya item tersebut selain mengukur apa yang hendak diukur, ia juga mengukur hal lain. Dengan
demikian item tersebut didrop karena memiliki korelasi kesalahan pengukuran lebih dari tiga.
3.5.3. Uji Validitas Skala Health-Specific Self-Efficacy