Alat dan Bahan Yang Digunakan Pada Proses Enkapsulasi
88
prosedur agar dalam pelaksanaanya berjalan sebagaimana semestinya. Sebelum memasukin kegiatan enkapsulasi itu sendiri, prosedur
enkapsulasi itu sendiri memiliki tiga proses, yaitu meliputi proses enkapsulasi proses pra sebelum, proses enkapsulasi dan paksa
enkapsulasi enkapsulasi. 1 Pra Enkapsulasi
Pertama-tama
b
agian pelayanan mensortir bahan pustaka yang diprioritaskan untuk dienkapsulasi. Setelah disortir bahan pustaka
yang akan dienkapsulasi, selanjutnya bahan pustaka tersebut dipindahkan ke ruangan Sub. Bidang Perawatan dan Perbaikan
Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Setelah bahan pustaka yang ingin dienkapsulasi berada di ruangan
Sub. Bidang Perawatan dan Perbaikan Bahan Pustaka, petugas yang melaksanakan enkapsulasi membagi-bagi bahan pustaka yang
sudah ada di ruangan tersebut sesuai dengan yang mereka sepakati. Menurut wawancara dengan informan CN bahwa:
“Misalnya saja jatah tahun 2015 ini ada 2000 halaman berarti ada 1000 lembar. Dari 1000 lembar tersebut dibagi sepuluh orang
berarti setiap orang mendapatkan 100 lembar.”
103
Setelah bahan pustaka dibagi-bagi secara merata kepada petugas
konservasi yang melakukan enkapsulasi tersebut, selanjutnnya petugas tersebut melakukan paginasi bahan pustaka. Paginasi
merupakan pemberian nomor ulang bahan pustaka yang terjilid.
103
Wawancara dengan informan Cecep Nurjajanti pada tanggal 16 juni 2015 pukul 10.00
89
Bahan pustaka terjilid diantaranya naskah, buku, majalah yang terkadang terdapat lampiran, sisipan, gambar, dan lain-lain tanpa
nomor halaman. Paginasi dilakukan untuk menghindari kekeliruan saat mendata bahan pustaka, karena terkadang bahan pustaka
terjilid memiliki kendala seperti halaman yang hilang atau halaman yang tidak berurutan.
104
Meskipun halaman pada bahan pustaka terjilid sudah ada, namun petugas harus melakukan paginasi untuk menghindari kekeliruan
dalam bekerja dan melaksanakan prosedur dalam melaksanakan pelestarian bahan pustaka dengan enkapsulasi. Selain itu, yang
perlu diperhatikan dalam melakukan paginasi, petugas harus melakukannya dengan menggunakan pensil yang bersifat lunak
2B tujuannya ialah apabila terjadi kesalahan dalam pemberian nomor tersebut dapat dihapus.
Setelah kegiatan paginasi selesai, selanjutnya bahan pustaka dibongkar dengan penuh kehati-hatian mengingat bahan pustaka
yang dienkapsulasi tersebut mayoritas merupakan bahan pustaka yang mengalami kerusakan. Agar memudahkan pekerjaan saat
membongkar bahan pustaka yang ingin dienkapsulasi, maka bahan pustaka tersebut diletakkan di atas alas yang berfungsi
memudahkan pada saat membongkar bahan pustaka tersebut.
104
Wawancara dengan informan Made Ayu Wirayati pada tanggal 16 juni 2015 pukul 11.00
90
Setelah bahan pustaka tersebut dibongkar dan diletakkan pada sebuah alas, selanjutnya bahan pustaka tersebut dibersihkan
terlebih dahulu seperti mengangkat selotape dan lain-lain. Setelah proses tersebut selanjutnya bahan pustaka melalui proses rinsing.
Rinsing merupakan proses perendaman dengan menggunakan air yang mengalir. Rinsing dilakukan dengan tujuan untuk
menghilangkan debu, kotoran dan sedikit keasaman yang melekat pada bahan pustaka. Rinsing atau perendaman bahan pustaka
dengan menggunakan air yang mengalir dilakukan selama kurang lebih satu jam. Selama perendaman tersebut kotoran atau debu
yang melekat, sedikit demi sedikit akan terangkat.
Gambar 7. Proses Rinsing perendaman
Setelah proses rinsing selesai, selanjutnya bahan pustaka tersebut diangkat tentu saja beserta alas yang digunakan. Penggunaan alas
tersebut dengan maksud untuk menghindari bahan pustaka hancur saat diangkat setelah melalui proses rinsing. Setelah bahan pustaka
diangkat, selanjutnya bahan pustaka tersebut melalui proses leaf casting apabila bahan pustaka tersebut mengalami kerapuhan atau