Penjilidan Usaha Memperbaiki Bahan Pustaka yang Rusak

41 enkapsulasi memiliki tujuan untuk memperpanjang umur fisik dan informasi yang terkandung di dalamnya. Enkapsulasi dilakukan setelah menghilangkan keasaman pada bahan pustaka yaitu setelah dideadisifikasi atau menghilangkan keasaman pada bahan pustaka. Bahan pustaka yang rusak karena rapuh, pengaruh asam, dimakan serangga, kesalahan dalam penyimpanan dan lain sebagainya, dapat diselamatkan dengan menggunakan metode enkapsulasi. Selain itu, salah satu tujuan pelestarian bahan pustaka dengan enkapsulasi merupakan upaya dalam menjalankan undang-undang mengenai perpustakaan dan pelestarian bahan pustaka. Dalam hal ini, enkapsulasi mengacu pada Undang-undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan, Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2012 dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan. Jenis-jenis bahan pustaka yang dienkapsulasi merupakan bahan pustaka yang bersifat fisik kertas, diantaranya koran langka, naskah kuno, peta, dan poster yang umumnya sudah mengalami kerusakan seperti rapuh karena usia, penyebab keasaman, rusak karena dimakan serangga dan lain 42 sebagainya. Martoatmadjo menjelaskan mengenai bahan pustaka yang dienkapsulasi bahwa: “pada umumnya kertas yang akan dienkapsulasi adalah berupa kertas lembaran seperti naskah kuno, peta, poster, dan sebagainya yang umumnya sudah rapuh.” 54 Idealnya pelestarian bahan pustaka dengan enkapsulasi dilakukan pada bahan pustaka berbentuk lembaran seperti peta, gambar, surat kabar atau dokumen berbentuk lembaran lainnya. 55 Dalam melakukan enkapsulasi, terlebih dahulu diketahui alat dan bahan dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Karmidi Martoatmodjo menjelaskan bahwa enkapsulasi dilakukan dengan menggunakan dua lembar plastik transparan agar tulisan tetap terbaca dari luar. Selain itu enkapsulasi membutuhkan double side tape untuk merekatkan pinggiran plastik tersebut agar bahan pustaka tidak terlepas. 56 Sedangkan menurut Muhammad Razak peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan enkapsulasi ialah gunting, alas dari plastik tebal yang dilengkapi dengan garis-garis yang berpotongan tegak lurus untuk mempermudah pekerjaan, sikat halus, film plastik polyester, pisau, pemotong cutter, double sided tape 3M, pemberat, kertas, penyerap bebas asam dan lembaran kaca. 57 Alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan enkapsulasi diantaranya: 54 Karmidi Martoatmodjo. Materi Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 1993.h.113 55 Made Ayu Wirayati, Pedoman Teknis Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2014.h.29 56 Karmidi Martoatmodjo. Materi Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 1993.h.113 57 Muhammad Razak. Pedoman Teknis Fumigasi. Jakarta: Perpustakaan Nasional