Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka

36 cara lain misalnya seperti melambal, menjilid, menyambung dan sebagainya. 44 Laminasi dilakukan dengan dua cara, yaitu laminansi dengan menggunakan cara manual dan laminasi dengan menggunakan mesin. a. Laminasi secara manual Laminasi ini dilakaukan secara manual sesuai dengan keahlian petugas pelestarian bahan pustaka. Proses ini dilakukan dengan cara melembabkan permukaan kertas menggunakan sprayer air dan kuas secara manual. Kemudian kedua permukaan bahan pustaka diberi tisu khusus Japanes tissue dan kedua permukaan tersebut direkatkan. b. Laminasi menggunakan mesin Laminasi ini dilakukan menggunakan mesin pemanas yang disebut dengan laminators atau thermostatically. Kerja alat tersebut ialah menekan secara kuat tisu yang sudah diberi perekat dengan merekatkan kepada bahan pustaka. Laminasi dengan menggunakan mesin ini memiliki resiko merusak kertas karena efek mesin pemanasnya.

3. Deasidifikasi

Deasidifikasi adalah suatu cara proses untuk menghilangkan pengaruh asam yang ada pada kertas, baik karena pengaruh faktor yang berasal dari dalam maupun dari luar. Perubahan yang nampak pada kertas adalah perubahan menjadi kuning yang membuat kertas menjadi rapuh dan 44 Karmidi Martoatmodjo. Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.h.111 37 akhirnya hancur. 45 Deasidifikasi adalah kegiatan pelestarian bahan pustaka dengan cara menghentikan proses keasaman yang terdapat pada kertas. 46 Deasidifikasi merupakan cara pelestarian bahan pustaka dengan menghilangkan asam pada kertas namun tidak dapat memperkuat kertas yang sudah rapuh. Deasidifikasi memiliki tiga cara, diantaranya: a. Desidifikasi Aqueous Deasidifikasi ini disebut juga deasidifikasi basah kerena menggunakan cairan. Cairan tersebut diantaranya: 1 Magnesium karbonat 2 Sodium dan potassium karbonat 3 Kalsium dan magnesium Hidrogsida 4 Sodium dan potassium Hydroksida 5 Sodium Tetraborate b. Deasidifikasi Non-Aqueous Deasidifikasi ini disebut juga deasidifikasi kering. Larutan yang digunakan diantaranya: 1 Barium Hydroksida 2 Kalsium, barium, dan magnesium asetat 3 Magnesium methoxide 4 Methyl magnesium karbonat 45 Made Ayu Wirayati. Pedoman Teknis Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2014.h.23 46 Karmidi Martoatmodjo. Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuak, 1999.h.104 38 c. Deasidifikasi dalam bentuk gas Deasidifikasi ini menggunakan zat diantaranya: 1 Anomia 2 Morpholine and uap air 3 Cyclohexylamine CHC 4 Zinc deithyl

4. Penjilidan

Penjilidan merupakan proses, cara menjilid bahan pustaka dengan tujuan untuk melindungi koleksi dari kerusakan. 47 Penjilidan sangat bermanfaat bagi bahan pustaka yang rusak. Penjilidan harus dilakukan guna menyelamatkan informasi yang terdapat di dalam bahan pustaka. Penjilidan merupakan proses perbaikan bahan pustaka dengan menggabungkan lembaran-lembaran kertas buku yang terlepas menjadi satu lalu disatukan dengan membuat sampul agar menjadi sebuah buku kembali. Agar bahan pustaka yang telah melalui proses penjilidan tetap awet, maka bahan yang digunakan untuk penjilidan haruslah bahan yang kuat dan memiliki kualitas tinggi. Selain itu, teknik dalam melaksanakan penjilidan harus benar-benar tepat agar pengerjaannya tidak terlihat asal-asalan melainkan sesuai dengan prosedur dan memiliki kualitas yang baik. Dengan demikian perlunya pendidikan khusus agar kegiatan ini berjalan dengan baik. 47 Darmaji Ratmono. Pedoman Teknis Penjilidan Bahan Perpustakaan, Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2013.h.7