49
dibuku. Salah satu bab dari buku Languell membicarakan tentang “tinta”. Dikatakan bahwa:
“tinta memiliki pengaruh besar dalam hal pengawetan dan pemeliharaan bahan pustaka. Sebab bahan untuk membuat tinta
campuran dari besi belerang dengan “oak-gall”, cepat meresap ke dalam kertas dengan suatu tendensi untuk menyebar.”
63
Keadaan pelestarian bahan pustaka di Amerika Serikat terlihat lebih maju, karena negara tersebut memiliki perpustakaan-perpustakaan
yang bergerak dalam bidang pelestarian bahan pustaka. The Libray of Conggress merupakan salah satu pelopor yang gigih dalam mengadakan
pemeliharaan dan pengawetan bahan pustaka. Selain itu perpustakaan- perpustakaan lain yang ada di negara tersebut juga ikut menyusul dalam
bidang pelestarian bahan pustaka. The New York Public Library, Massachusetts Institute of Technology MIT di Boston, The Newbery
Public Library di Chicago, serta masih banyak perpustakaan lainnya.
64
Sehubungan dengan pembahasan tersebut, perpustakaan di Indonesia juga melakukan pelestarian bahan pustaka. Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia merupakan perpustakaan yang melakukan pelestarian bahan pustaka. Sedangkan yang melaksanakan pelestarian
bahan pustaka dengan enkapsulasi diantaranya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Arsip Nasional Republik Indonesia ANRI, museum
Bung Karno dan Bung Hatta mengenkapsulasi mata uang kertas.
63
Karmidi Martoatmodjo. Materi Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.h.216
64
Karmidi. Materi Pelestarian Bahan Pustaka.h.244
50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian Deskriptif
Dalam penelitian, penulis menggunakan penelitian kualitatif deskriptif sebagaimana menurut Bogdan dan Taylor dalam buku Metode
Penelitian Kualitatif yang dibuat oleh Lexy J. Moleong, metode penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data – data
deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang–orang dan perilaku yang diamati.
65
Dalam hal ini, Uhur Suharsaputra menjelaskan bahwa:
“Penelitian kualitatif atau naturalistic inquary adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati, demikianlah pendapat Bogdan dan Guba, sementara itu Krik dan
Mliller mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam
bahasanya dan dalam peristilahannya.”
66
Penelitian kualitatif pada akhirnya menghasilkan sebuah data. Data kualitatif merupakan data yang berbentuk seperti kalimat, foto-foto,
65
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:: Remaja Rosdakarya, 2001. h. 3
66
Uhar Suharsaputra. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: PT Refika Aditama, 2012.h.181
51
rekaman suara, dan gambar.
67
Sedangkan pengertian deskriptif menurut Mohammad Nazir menjelaskan bahwa:
“Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.”
68
Menurut Erickson dalam Susan Stainback 2003, metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut
berpartisipasi lama di lapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi di lapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail.
69
Penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang memberikan gambaran mengenai suatu keadaan secara jelas tanpa ada perlakuan
terhadap obyek yang diteliti.
70
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan suatu hal atau keadaan
seperti apa adanya.
71
2. Pendekatan Penelitian Kualitatif
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mewawancarai seorang Informan. Informan adalah orang yang
dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian
72
. Penentuan Informan ditentukan dengan mencari tahu
67
Prasetya Irawan. Logika dan prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999.h.86
68
Mohammad Nazir. Metode Penelitian. Jakarta: Ghakia Indonesia, 2009.h.54
69
Sugiyono. Memahami Penelitia Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2012.h. 10.
70
Ronny Kountur. Metode Penelitian: Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM, 2003.h.105
71
Prasetya Irawan. Logika dan prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999.h.60
72
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001. h.90
52
pihak yang paling memahami objek penelitian. Penelitian ini, penulis menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, yakni sumber data dianggap yang paling tahu tentang apa yang diharapkan sehingga
mempermudah peneliti dalam menjelajahi objek atau situasi sosial yang akan diteliti.
73
B. Sumber Data
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer merupakan sumber data yang diambil secara langsung, tanpa perantara melainkan langsung dari sumbernya.
74
Sumber data primer merupakan sumber data yang didapat dari sumber pertama,
seperti hasil wawancara, penelitian atau observasi melakukan sendiri observasi di lapangan maupun di laboratorium.
75
Sumber data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Untuk mengambil data primer ini, penulis melakukan pengamatan di lapangan serta wawancara kepada petugas pada bagian
preservasi yang berada di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
73
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta, 2008.h.219
74
Prasetya Irawan. Logika dan prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999.h.86
75
Ipah Farihah. Buku Panduna Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: UIN Press, 2006.45
53
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data skunder merupakan sumber data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder dapat diambil dari dokumen-
dokumen seperti halnya laporan, karya tulis orang lain, koran, majalah dan lain sebagainya. Selain itu seseorang yang mendapatkan informasi dari
orang lain. Orang lain tersebut yang merupakan sumber data primer, sedangkan seseorang yang mendapatkan informasi dari orang lain tersebut
merupakan sumber data sekunder.
76
Sumber data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh melalui hasil dari pihak lain atau data primer
yang telah diolah oleh pihak lain, umumnya disajikan dalam bentuk tabel atau grafik.
77
Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui
orang lain, literatur-literatur, undang-undang dan lain sebagainya.
C. Pemilihan Informan
Sesuai dengan penelitian ini, penulis melakukan pemilihan informan untuk mendapatkan informasi atau sumber data yang benar-benar akurat.
Informan merupakan orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.
78
Penulis mencari informan yang benar-benar mengerti tentang pelestarian bahan pustaka dengan enkapsulasi
di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Pemilihan informan tersebut
76
Prasetya Irawan. Logika dan prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999.h.87
77
Ipah Farihah. Buku Panduna Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: UIN Press, 2006.45
78
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, Jakarta: STIA-LAN, 1999.h.86