Tugas Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

19 tenaga kerja yang diperlukan, kebijaksanaan, teknik dan metode yang diterapkan untuk melaksanakan pelestarian bahan pustaka dan arsip serta informasi yang dikandungnya. b. Pengawetan Conservation Pengawetan merupakan kebijakan dan cara tertentu yang digunakan untuk melindungi bahan pustaka dan arsip dari kerusakan dan kehancuran, termasuk metode dan teknik yang diterapkan oleh petugas teknis. c. Perbaikan Restoration Perbaikan merupakan teknik-teknik dan pertimbangan-pertimbangan yang digunakan oleh petugas teknis yang bertugas memperbaiki bahan pustaka dan arsip yang rusak akibat waktu, memperbaiki bahan pustaka dan arsip yang rusak akibat waktu, pemakain, atau faktor- faktor lainnya. 19

2. Fungsi Pelestarian Bahan Pustaka

Perpustakaan berkewajiban untuk melakukan upaya preservasi koleksi, antara lain: memelihara bahan pustaka, merawat bahan pustaka, melakukan penyiangan, melakukan fumigasi, menjaga temperatursuhu agar stabil, mengatur ventilasi udara, menjaga koleksi supaya tetap baik, menjaga kebersihan perpustakaan, dan lain-lain. 20 19 Dureu, J.M. Dasar-dasar Pelestarian dan Pengawetan Bahan Pustaka. Jakarta: Perpustakaan Nasional, 1990.h.6 20 Sutarno, NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto, 2006.h.74 20 Fungsi pelestarian bahan pustaka ialah menjaga agar koleksi perpustakaan tidak diganggu oleh tangan jahil, serangga yang iseng, atau jamur yang merajalela pada buku-buku yang ditempatkan di ruang yang lembab. 21 Fungsi pelestarian bahan pustaka ialah menjaga agar koleksi perpustakaan tidak diganggu oleh tangan jahil, serangan dari hama biotik seperti serangga dan jamur yang merajalela pada buku-buku yang ditempatkan di ruangan yang lembab. Menurut Karmidi Martoatmodjo fungsi pelestarian bahan pustaka merupakan upaya menjaga bahan pustaka agar tidak diganggu oleh faktor penyebab kerusakan bahan pustaka tersebut seperti, tangan jahil manusia, serangga, jamur, dan lain-lain. Dengan menjaga bahan pustaka dari penyebab kerusakan bahan pustaka, maka bahan pustaka tersebut diharapkan dapat berumur lebih panjang, sehingga bahan pustaka tersebut bisa dimanfaatkan informasinya. Pelestarian bahan pustaka mememiliki beberapa fungsi antara lain: a. Fungsi melindungi Bahan pustaka dirawat dan dilindungi dari penyebab kerusakan bahan pustaka seperti serangga-serangga, tangan jahil manusia, panas matahari, air, dan lain sebagainya. Pelestarian bahan pustaka yang baik dan terkontrol, membuat serangga dan binatang lainnya penyebab rusaknya bahan pustaka, tidak dapat menyentuh bahan pustaka. Dengan mempelajari dan melakukan pelestarian bahan pustaka, maka manusia 21 Karmidi, martoatmodjo. Materi Pokok Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 2010. 1.6 21 tidak akan salah dalam menangani dan memakai bahan pustaka. Salain itu, mempelajari dan melakukan pelestarian bahan pustaka merupakan salah satu upaya melindungi bahan pustaka dari kepunahan atau kehilangan akan informasi. b. Fungsi pengawetan Untuk memperpanjang umur bahan pustaka, maka bahan pustaka harus senantiasa dikontrol. Bahan pustaka yang senantiasa terkontrol akan lebih awet, dengan harapan memeperpanjang umur bahan pustaka baik fisik maupun informasi yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, diharapkan lebih banyak pemustaka yang menggunakan dan memanfaatkan bahan pustaka tersebut. c. Fungsi kesehatan Bahan pustaka harus senantiasa diperhatikan kebersihannya agar pemustaka yang memanfaatkan bahan pustaka tersebut merasa nyaman saat menggunakannya. Dengan pelestarian bahan pustaka yang baik, maka bahan pustaka akan senantiasa bersih, bebas dari debu, jamur, binatang pengrusak, sumber dan sarang dari berbagai penyakit. Dengan demikian pemustaka maupun pustakawan menjadi tetap sehat. Pembaca lebih bergairah memanfaat bahan pustaka yang ada diperpustakaan. d. Fungsi pendidikan Pemustaka dan pustakawan harus mengetahui dan mengerti bagaimana cara memakai serta menjaga dokumen agar senantiasa dalam keadaan baik. Sebelum pemustaka menggunakan bahan pustaka, sebaiknya