Deasidifikasi Usaha Memperbaiki Bahan Pustaka yang Rusak

39

5. Fumigasi

Fumigasi ialah salah satu cara melestarikan bahan pustaka dengan cara mengasapi bahan pustaka agar jamur tidak tumbuh, binatang mati, dan perusak bahan pustaka lainnya terbunuh. 48 Fumigasi menurut Sutarno NS dalam Kamus perpustakaan dan Informasi menyatakan bahwa: “Fumigasi adalah suatu upaya melakukan tindakan untuk mencegah kerusakan bahan pustaka dari serangga yang dilakukan dengan beberapa cara, seperti memberikan obat dengan menyuntikkannya ke dalam tanah dibawah gedung, atau menaruh di ruang perpustakaan yang tertutup rapat selama beberapa hari agar serangga tersebut mati.” 49

F. Enkapsulasi

Pelestarian bahan pustaka perlu dilakukan guna menyelamatkan hasil karya pikir manusia. Banyak cara untuk melestarikan bahan pustaka, salah satunya dengan enkapsulasi. Enkapsulasi adalah salah satu cara melindungi kertas dari kerusakan yang bersifat fisik, misalnya rapuh karena umur, pengaruh asam, karena dimakan serangga, kesalahan menyimpan, dan sebagainya. 50 Enkapsulasi mirip halnya seperti menempatkan bahan pustaka pada sebuah amplop yang terbuat dari plastik, akan tetapi amplop tersebut bebas dari asam dan udara. University Product the archivel company mengatakan bahwa: “One of the safest, most effective means of protecting a document from harm is through encapsulation. Encapsulation allows you to view and handle a document without exposing it to hazardous elements. The process involves the positioning of a flat document between two pieces of polyester film that are then sealed on all sides. There are a variety of clear plastic films on the market. Some contain plasticizers or surface coatings that are inappropriate for encapsulation. They can and will react with the items they come in 48 Karmidi Martoatmodjo. Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.h.96 49 Sutarno NS. Kamus perpustakaan dan Informasi, Jakarta: Jala Permata, 2008.h.50 50 Karmidi Martoatmodjo. Materi Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 2010.4.21 40 contact with, doing more harm than good. If you are planning to encapsulate, be certain you are using Melinex or other brands of polyester determined to be inert. The material you choose should be free of plasticizers, or surface coatings of any kind.” 51 Enkapsulasi adalah suatu cara untuk memperkuat kertas atau dokumen yang berbentuk lembaran lepas agar terhindar dari kerusakan yang bersifat fisik. 52 Enkapsulasi merupakan bagian dari pelestarian bahan pustaka dengan cara melindungi kertas dari kerusakan fisik, misalnya rapuh karena umur dan melindungi kertas dari zat asam yang dapat merusak kertas. Menurut Muhammadin Razak dalam buku Pelestraian bahan pustaka dan arsip memberikan pengertian tentang enkapsulasi bahwa: “Enkapsulasi adalah salah satu cara preservasi kertas dengan menggunakan bahan pelindung untuk menghindari dari kerusakan yang bersifat fisik, misalnya rapuh karena umur, rusak karena pengaruh asam, polusi udara, berlubang karena dimakan serangga, kesalahan penyimpanan atau salah dalam pemakaian seperti menggulung atau melipat atau rusak karena selalu sering mengalami kerusakan kecil pada bagian pinggirnya lebih baik dienkapsulasi, karena untuk menambal kerusakan itu akan menghabiskan waktu yang terlalu lama.” 53 Tujuan dari enkapsulasi merupakan upaya melestarikan khazanah budaya bangsa dan ilmu pengetahuan dengan teknik memperkuat bahan pustaka yang sudah rapuh. Dengan cara memperkuat fisik bahan pustaka, maka bahan pustaka tidak terlihat rapuh saat dipegang untuk dimanfaatkan informasi yang terkandung di dalamnya. Pelestarian bahan pustaka dengan 51 How-to Tips Videos Encapsulation, http:www.universityproducts.comresources.php?m=how_to_detailid=12 , diakses pada tanggal 28 Juli 2015 pukul 20.00 52 Made Ayu Wirayati. Pedoman Teknis Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2014.h.29 53 Muhammad Razak. Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip, Jakarta: Program Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip, 1992.h.39 41 enkapsulasi memiliki tujuan untuk memperpanjang umur fisik dan informasi yang terkandung di dalamnya. Enkapsulasi dilakukan setelah menghilangkan keasaman pada bahan pustaka yaitu setelah dideadisifikasi atau menghilangkan keasaman pada bahan pustaka. Bahan pustaka yang rusak karena rapuh, pengaruh asam, dimakan serangga, kesalahan dalam penyimpanan dan lain sebagainya, dapat diselamatkan dengan menggunakan metode enkapsulasi. Selain itu, salah satu tujuan pelestarian bahan pustaka dengan enkapsulasi merupakan upaya dalam menjalankan undang-undang mengenai perpustakaan dan pelestarian bahan pustaka. Dalam hal ini, enkapsulasi mengacu pada Undang-undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan, Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2012 dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan. Jenis-jenis bahan pustaka yang dienkapsulasi merupakan bahan pustaka yang bersifat fisik kertas, diantaranya koran langka, naskah kuno, peta, dan poster yang umumnya sudah mengalami kerusakan seperti rapuh karena usia, penyebab keasaman, rusak karena dimakan serangga dan lain