85
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia melaksanakan pelestarian bahan pustaka pada peta tidak menggunakan metode bleaching lagi
melainkan menggunakan metode enkapsulasi.
b. Alat dan Bahan Yang Digunakan Pada Proses Enkapsulasi
Setelah mengetahui jenis bahan pustaka dan bahan pustaka dalam kondisi seperti apa, selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah
mengenai alat dan bahan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pelestarian bahan pustaka dengan enkapsulasi. Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia melaksanakan enkapsulasi dengan dua cara dalam pelaksanaannya. Cara tersebut yaitu enkapsulasi secara
manual dan enkapsulasi dengan cara menggunakan mesin. Alat dan bahan yang digunakan untuk enkapsulasi secara manual diantaranya
ialah: 1 Plastik PolietilenPolister yang bebas asam contohnya mylar
dengan ukuran lebih besar dari kertas dokumen sebanyak dua lembar.
2 Double side tape yang bebas asam contohnya 3M dengan lebar 5mm.
3 Pemberat 4 Cutter
5 Cutter mate
86
Gambar 3. Gambar 4.
Double Side Tape dan Mylar Pemberat
Gambar. 5 Cutter
Alat dan bahan yang digunakan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sesuai dengan pendapat Muhammad Razak,
bahwa peralatan dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan enkapsulasi ialah gunting, plastik poliester mylar, pisau pemotong
cutter, double side tape 3M, pemberat, dan alas.
102
Sedangkan alat dan bahan yang digunakan untuk enkapsulasi dengan cara menggunakan mesin diantaranya ialah:
a Plastik PolietilenPolister yang bebas asam comtohnya mylar dengan ukuran lebih besar dari kertas dokumen sebanyak dua
lembar.
102
Muhammad Razak. Pedoman Teknis Fumigasi. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1998.h. 56
87
b Double side tape yang bebas asam contohnya 3M dengan lebar 5mm.
c Cutter d Mesin HDS KEEPER
Gambar 6. Mesin HDS KEEPER
c. Prosedur Pelestarian Bahan Pustaka Dengan Enkapsulasi
Pada prosedur enkapsulasi, Sub. Bidang Perawatan dan Perbaikan Bahan Pustaka tentu saja bekerja sama dengan pihak bagian
layanan yang ada di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Namun sebelum bahan pustaka tersebut bisa dienkapsulasi, maka
bahan pustaka tersebut harus melalui beberapa tahap. Tujuannya ialah tentu saja agar bahan pustaka tersebut tetap terjaga keutuhan dan
keindahannya. Bahan pustaka yang akan dienkapsulasi tidak serta merta langsung dienkapsulasi, melainkan harus melalui beberapa
88
prosedur agar dalam pelaksanaanya berjalan sebagaimana semestinya. Sebelum memasukin kegiatan enkapsulasi itu sendiri, prosedur
enkapsulasi itu sendiri memiliki tiga proses, yaitu meliputi proses enkapsulasi proses pra sebelum, proses enkapsulasi dan paksa
enkapsulasi enkapsulasi. 1 Pra Enkapsulasi
Pertama-tama
b
agian pelayanan mensortir bahan pustaka yang diprioritaskan untuk dienkapsulasi. Setelah disortir bahan pustaka
yang akan dienkapsulasi, selanjutnya bahan pustaka tersebut dipindahkan ke ruangan Sub. Bidang Perawatan dan Perbaikan
Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Setelah bahan pustaka yang ingin dienkapsulasi berada di ruangan
Sub. Bidang Perawatan dan Perbaikan Bahan Pustaka, petugas yang melaksanakan enkapsulasi membagi-bagi bahan pustaka yang
sudah ada di ruangan tersebut sesuai dengan yang mereka sepakati. Menurut wawancara dengan informan CN bahwa:
“Misalnya saja jatah tahun 2015 ini ada 2000 halaman berarti ada 1000 lembar. Dari 1000 lembar tersebut dibagi sepuluh orang
berarti setiap orang mendapatkan 100 lembar.”
103
Setelah bahan pustaka dibagi-bagi secara merata kepada petugas
konservasi yang melakukan enkapsulasi tersebut, selanjutnnya petugas tersebut melakukan paginasi bahan pustaka. Paginasi
merupakan pemberian nomor ulang bahan pustaka yang terjilid.
103
Wawancara dengan informan Cecep Nurjajanti pada tanggal 16 juni 2015 pukul 10.00