63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan adalah salah satu fakultas yang bernaung dalam pengelolaan dibidang pendidikan dan keguruan. FITK ini
memiliki beberapa jurusan diantaranya yaitu Pendidikan PAI, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Pendidikan IPS, Pendidikan IPA, Manajemen Pendidikan, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan Pendidikan Matematika.
Pendidikan IPS adalah salah satu jurusan yang ada di FITK, dengan program-program yang ada Pendidikan IPS terus mengoptimalkan segala potensi
yang dimiliki untuk memberikan sumbangsih terbaik bagi kemajuan bangsa melalui lulusan yang unggul, kompetitif, dan professional dan berwawasan ke-
Islaman, kemanusiaan dan ke-Indonesiaan dalam bidang pendidikan IPS. Strategi pencapaian yang dilakukan Pendidikan IPS,
1
adalah sebagai berikut: 1. Kemampuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kualitas
akademik yang baik dan memiliki daya saing tinggi ditingkat nasional 2. Kemampouan untuk mengembangkan beragam produk akademik secara
berkelanjutan 3. Kemampuan membangun manajemen program studi yang efesien, efektif,
akuntabel, dan transparan dalam rangka mengembangkan dan menerapkan konsep tatakelola universitas yang baik.
4. Kemampuan untuk membangun jaringan dengan berbagai lembaga lain baik untuk kepentingan pendidikan, penelitian, pengabdian pada
masyarakat maupun untuk kepentingan pencarian sumber dana di luar sumber internal.
1
Profil Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 2014, http:pips.fitk- uinjkt.ac.idprofilsejarah-fakultas.html
5. Kemampuan mempertahankan dan mengembangkan sistem pengelolaan sarana dan prasarana penunjang proses pembelajaran dengan konsep
berbagi sumberdaya.
B. Deskripsi Data
1. Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. FITK adalah suatu
lembaga yang bernaung di bidang keguruan dan pendidikan di bawah naungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pendidikan IPS adalah salah satu
jurusan yang berada di FITK. Selain kurikulum mengenai IPS, Pendidikan IPS juga mengajarkan kurikulum di bidang keguruan seperti strategi
pembelajaran, media pembelajaran, dan belajar mengenai bagaimana mengajar yang baik. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95
mahasiswa pendidikan IPS angkatan 2010.
2. Deskripsi Masing-masing Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu konsep diri mahasiswa sebagai variabel X dan minat menjadi guru sebagai variabel Y.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui data angket konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa pendidikan IPS dengan
pertanyaan sebanyak 40 butir dari jumlah responden sebanyak 95 orang. Tabel berikut ini menunjukkan skor mean dan standar deviasi dari
masing-masing variabel penelitian. Skor mean adalah skor yang pada umumnya digunakan untuk mengukur titik tengah. Mean dihasilkan dari
penjumlahan skor-skor dan membagi jumlah tersebut dengan jumlah individu.
Sedangkan standar deviasi adalah skor yang digunakan sebagai pengukuran dari variabilitas. Standar deviasi menggunakan mean dari
distribusi sebagai titik tolak dan pengukuran mengukur jarak antara skor dan mean.
Berikut adalah skor mean dan standar deviasi tiap variabel:
Tabel 4.1 Deskriptif Statistik Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation
N Minat
51.77 6.844
95 Konsep
70.88 4.760
95
Statistik deskriptif digunakan untuk menafsirkan besar rata-rata konsep diri dan minat menjadi guru. Berdasarkan tabel di atas, perolehan skor
angka dari 95 orang responden dengan data yang valid menunjukkan bahwa: a Untuk variabel X konsep diri mahasiswa pendidikan IPS angkatan
2010 yang menerapkan konsep diri memperoleh rata-rata atau mean 70,88, dan Standar deviasi konsep diri adalah 4,760
b Untuk variabel Y adalah rata-rata atau mean 51,77 dan standar deviasi untuk minat menjadi guru adalah 6,844. Dengan standar
deviasi sebesar 6,844 artinya jika dihubungan dengan rata-rata minat menjadi guru sebesar 51,77 orang, maka minat menjadi guru akan
berkisar antara 51,77±6,844.
3. Kategori Variabel Penelitian
Pada tahap ini, masing-masing item memiliki skor tertentu yang kemudian ditotalkan dan hasilnya akan penulis deskripsikan dalam bentuk
tabel. Dalam deskripsi ini, peneliti akan menggambarkan data hasil penelitian tentang konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Jurusan
Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Deskripsi data khusus dalam penelitian ini dapat dijelaskan secara terperinci sebagai berikut:
a Konsep Diri
Data konsep diri diperoleh dari skor hasil pengolahan data angket yang telah diisi mahasiswa pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2010. Berdasarkan
analisis dan deskripsi data dengan menggunakan bantuan program SPSS 20 diperoleh hasil mean sebesar 70,88; dan standar deviasi sebesar 4,760.
Jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus K=1+ 3,322 log 95, hasilnya adalah 7,56 dibulatkan menjadi 8. Rentang data 83
– 58 = 25, sedangkan panjang kelas didapat dari rentang dibagi dengan jumlah
258=3,125 dibulatkan menjadi 3. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Konsep Diri
Interval Skor Frekuensi Persen
Rata-rata konsep diri
58-60 2
2,1
70,88 61-63
3 3,1
64-66 9
9,4 67-70
35 36,8
71-73 21
22,1 74-76
12 12,6
77-80 10
10,5 81-83
3 3,1
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase jumlah mahasiswa yang memiliki skor konsep diri antara 58-60 sebesar 2,1,
yang memiliki nilai antara 61-63 sebesar 3,1, yang memiliki nilai antara 64-66 sebesar 9,4, yang memiliki nilai antara 67-70 sebesar 36,8, yang
memiliki nilai antara 71-73 sebesar 22,1, yang memiliki nilai antara 74- 76 sebesar 12,6, yang memiliki nilai antara 77-80 sebesar 10,5, dan
yang memiliki nilai antara 81-83 sebesar 3,1. Dari jumlah tersebut diperoleh rata-rata mean adalah 70,88 dengan standar deviasi 4,760.
Median 69,35 dan modus 68,45 lihat lampiran..... Data distribusi frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai
berikut:
Grafik 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Konsep Diri
Sumber : terlampir
b Minat menjadi guru
Data minat menjadi guru diperoleh dari skor hasil pengolahan data angket yang telah diisi mahasiswa pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2010. Berdasarkan analisis dan deskripsi data dengan menggunakan bantuan
program SPSS 20 diperoleh hasil mean sebesar 51,77; dan standar deviasi sebesar 6,844. Jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus K=1+ 3,322
log 95, hasilnya adalah 7,56 dibulatkan menjadi 8. Rentang data 68 – 35
= 33, sedangkan panjang kelas didapat dari rentang dibagi dengan jumlah 338= 4,125 dibulatkan menjadi 4. Berdasarkan hasil perhitungan yang
telah dilakukan, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
5 10
15 20
25 30
35
58-60 61-63
64-66 67-70
71-73 74-76
77-80 81-83
Konsep Diri
3 9
35
21 12
10 3
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Minat Menjadi Guru
Interval Skor Frekuensi Persen Rata-rata minat
menjadi guru
35-38 2
2,1
51,76 39-42
5 5,2
43-46 14
14,7 47-50
23 24,2
51-54 19
20 55-58
19 20
59-62 6
6,3 63-66
5 5,2
67-70 2
2,1 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase jumlah
mahasiswa yang memiliki skor minat menjadi guru antara 35-38 sebesar 2,1, yang memiliki nilai antara 39-42 sebesar 5,2, yang memiliki nilai
antara 43-46 sebesar 14,7, yang memiliki nilai antara 47-50 sebesar 24,2, yang memiliki nilai antara 51-54 sebesar 20, yang memiliki nilai
antara 55-58 sebesar 20, yang memiliki nilai antara 59-62 sebesar 6,3, yang memiliki nilai antara 63-66 sebesar 5,2, dan yang memiliki nilai
antara 67-70 sebesar 2,1. Dari jumlah tersebut diperoleh rata-rata mean adalah 51,77 dengan standar deviasi 6,844. Median 51,1 dan modus 49,26
lihat lampiran..... Data distribusi frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:
Grafik 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Minat Menjadi Guru
Sumber : terlampir
C. Hasil Uji Prasyarat Penelitian
1. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y yang diteliti memiliki distribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas distribusi
data dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan alat bantu SPSS 20 for windows. Ketentuan dalam perhitungan normalitas ini
adalah apabila taraf signifikan 0,05 maka data tersebut normal, begitu pun sebaliknya apabila taraf signifikan 0,05 maka data tersebut tidak normal.
Berikut hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan SPSS 20 for windows.
5 10
15 20
25
35-38 39-42
43-46 47-50
51-54 55-58
59-62 63-66
67-70
Minat Menjadi Guru
2 5
14 23
19 19
6 5
2
Grafik 4.3 Hasil Residu Standar menggunakan Histogram
Grafik 4.4 Hasil Residu Standar menggunakan P Plot
Pada Grafik 4.3 dan 4.4 data yang telah di olah memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Untuk lebih menyakinkan hasil uji grafik, maka pada uji
normaliltas ini dilengkapi dengan uji statistik, yaitu dengan menggunakan uji kolmogorof-smirnov
pada α = 0,05 yang menunjukkan data tersebut normal. Dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Uji Kolmogorof-Smirnov K-S
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Konsep Minat
N 95
95 Normal Parameters
a,b
Mean 70.88
51.77 Std.
Deviation 4.760
6.844 Most
Extreme Differences
Absolute .089
.078 Positive
.089 .078
Negative -.062
-.059 Kolmogorov-Smirnov Z
.872 .762
Asymp. Sig. 2-tailed .432
.608 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diatas bahwa data tersebut normal dapat dilihat pada kolom signifikan menunjukkan angka 0,432
0,05 yang berarti bahwa variabel X konsep diri berdistribusi normal. Sedangkan variabel Y minat menjadi guru menunjukkan angka 0,608
0,05. Maka kedua variabel dikatakan normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian
populasi adalah sama atau tidak.
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Minat Levene Statistic
df1 df2
Sig. 1.957
15 74
.030 Berdasarkan tabel di atas, tampak nilai sig. yang diperoleh dari hasil
perhitungan uji homogenitas lebih kecil dari pada tingkat α yang digunakan
yaitu 0,05 atau 0,03 0,05 sehingga skor-skor pada variabel minat menjadi guru dan skor-skor variabel konsep diri menyebar secara homogen.
D. Hasil Penelitian dan Hipotesis
Dalam penelitian ini, peneliti menguji hipotesis penelitian dengan teknik analisis regresi sederhana menggunakan software SPSS 20. Uji regresi ini
dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah diajukan di Bab II.
1. Analisis Koefisien Regresi
Pada tahap ini peneliti menguji hipotesis untuk mengetahui seberapa besar atau berapa persen varians variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel
bebas. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui lebih jauh mengenai apakah secara keseluruhan variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel terikat, dengan melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari variabel bebas. Langkah pertama peneliti menganalisis adanya pengaruh
konsep diri terhadap minat menjadi guru ataukah tidak. Peneliti melihat besaran R Square untuk mengetahui berapa persen varian variabel terikat
yang dijelaskan oleh variabel bebas. Selanjutnya untuk tabel R Square, Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi R Variabel X dan Y
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.407
a
.165 .156
6.286 a. Predictors: Constant, Konsep
b. Dependent Variable: Minat
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai R square dari variabel konsep diri sebesar 0,165. Hal ini berarti, variabel konsep diri memberikan
kontribusi terhadap minat menjadi guru sebesar 16,5 bagi perubahan variabel minat menjadi guru sedangkan 83,5 sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain di luar penelitian. Pengujian selanjutnya yaitu koefisien regresi B, untuk mengetahui
seberapa banyak pengaruh dari variabel bebas. Sedangkan untuk mengetahui signifikansi tiap variabel dilihat dari kolom Sig., jika nilai signifikansi 0,05
maka variabel tersebut signifikan. Adapun hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual Uji t Statistik
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
10.316 9.676
1.066 .289
Konsep .585
.136 .407
4.293 .000
a. Dependent Variable: Minat
Tabel coefficients digunakan untuk menggambarkan persamaan regresi dalam mengetahui angka konstan dan uji hipotesis signifikansi
koefisien regresi. Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa model persamaan
regresi untuk perkiraan minat menjadi guru yang dipengaruhi oleh konsep diri adalah: Y= 10,316 + 0,585X. Dapat dianalisis beberapa hal, antara lain:
a Apabila seorang mahasiswa pendidikan IPS telah mengkonsepkan dirinya X = 58 diperoleh dari hasil konsep diri terendah, maka
perkiraan ia akan berminat menjadi guru sebesar 10,316 + 0,585 58 = 44,246
b Apabila seorang mahasiswa pendidikan IPS telah mengkonsepkan dirinya X = 83 diperoleh dari hasil konsep diri tertinggi, maka
perkiraan ia akan berminat menjadi guru sebesar 10,316 + 0,585 83 = 58,87
Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji F Statistik
ANOVA
a
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
728.334 1
728.334 18.433
.000
b
Residual 3674.571
93 39.512
Total 4402.905
94 a. Dependent Variable: Minat
b. Predictors: Constant, Konsep
Bagian ini menunjukkan besarnya angka probabilitas atau signifikansi pada perhitungan Anova akan digunakan uji kelayakan model regresi dengan
ketentuan angka probabilitas yang baik untuk digunakan sebagai model regresi harus lebih kecil dari α = 0,05. Berdasarkan tabel anova, diperoleh
nillai F
hitung
sebesar 18,433 dan F
tabel
sebesar 3,94. Dengan tingkat signifikansi angka probabilitas sebesar 0,000. Karena taraf signifikansi
0,000 0,05 maka persamaan regresi yang dipergunakan dapat diterapkan dalam analisis data. Hal ini berarti bahwa variabel konsep diri berpengaruh
terhadap minat menjadi guru.
2. Hasil Uji Signifikan Koefisien Regresi Uji-t
a Perumusan Hipotesis H
: Tidak terdapat pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ha : Terdapat pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru
pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kriteria Uji:
1 Jika t
hitung
≤ t
tabel
, berarti H diterima, H
a
ditolak
2 Jika t
hitung
t
tabel,
berarti H ditolak, H
a
diterima b
α = 0,05, dengan derajat kebebasan yang digunakan adalah db =
95-2, t
tabel
= 0,05;93 = 1,986 Karena t
hitung
t
tabel
atau 4.293 1,986 sehingga daerah keputusan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Daerah Penerimaan H Daerah Penerimaan Ha
4,293 α = 0,05
1,986
Gambar 4.1 Uji Signifikan Dengan Satu Pihak Kanan
c Menentukan Keputusan Uji Statistik Untuk Koefisien Regresi Dari perhitungan serta gambar diatas dapat diketahui bahwa t
hitung
4,293 lebih besar dari pada t
tabel
1,986 dengan taraf signifikan 0,05 jatuh atau berada di daerah penerimaan H
a
untuk uji pihak kanan maka dengan demikian H
ditolak dan H
a
diterima. Jadi hipotesis yang diajukan peneliti pada Bab II diterima, yaitu
“Terdapat Pengaruh Konsep Diri terhadap Minat Menjadi Guru pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.
3. Hasil Wawancara
Peneliti telah melakukan wawancara kepada mahasiswa. Wawancara ini dilakukan setelah penyebaran angket kepada mahasiswa pada 09 Oktober
2014. Mahasiswa yang peneliti wawancarai sebanyak 6 orang, yaitu 2 orang dari konsentrasi ekonomi, 2 orang konsentrasi geografi, dan 2 orang
konsentrasi sosiologi. Dari beberapa jawaban mahasiswa dapat disimpulkan berdasarkan pedoman wawancara, yaitu:
a Dari 6 orang mahasiswa yang peneliti wawancarai, bahwasannya mereka tidak mengkonsepkan dirinya pada saat memasuki perguruan
tinggi, sehingga belum memahami betul arah untuk masa depan dirinya dan belum adanya minat menjadi guru. Akan tetapi, mereka
telah mengkonsepkan dirinya ketika telah memasuki perguruan tinggi karena dengan adanya implikasi atas pendidikan yang mereka tekuni
di perguruan tinggi. b
Dari pertanyaan “apakah setelah lulus dari FITK, anda akan tetap ingin menjadi guru?”, dari sekian jawaban mahasiswa mengatakan”
Ya, kalau ada kesempatan”. Dari pernyataan tersebut bahwa konsep
diri yang diterapkan mahasiswa masih rendah sehingga mereka belum memahami betul gambaran tentang dirinya dan karier yang akan
diambil.
c Ada beberapa hal yang menjadi faktor para mahasiswa tertarik terhadap profesi guru yaitu jam kerja yang pleksibel dan efesien,
senang dengan anak-anak, senang berbagi ilmu. Selain itu, profesi guru juga merupakan pekerjaan dimana saat ini diperhatikan oleh
pemerintah, kemudian adanya tunjangan-tunjangan bagi para guru seperti sertifikasi, PNS, dan lain-lain. Sedangkan faktor-faktor yang
tidak menarik mahasiswa terhadap profesi guru yaitu gaji guru honorer yang belum mensejahterakan, tugas guru yang berat sepeti
membuat RPP, silabus, penilaian siswa dari segala aspek dan lain-lain. d Setelah mengemban mata kuliah PPKT, sebagian mahasiswa
berpendapat bahwa menjadi guru itu adalah pekerjaan sulit, ada pula yang mengatakan menyenangkan dan semakin tertarik dengan dunia
pendidikan. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa konsep diri yang ditanamkan para mahasiswa masih perlu adanya
dorongan yang dapat membangun agar pendidikan yang diembannya dengan karir yang akan dijalani itu terdapat keseimbangan. Sehingga
adanya keselarasan antara latar belakang pendidikan dan profesi yang dijalani
e Dari beberapa
jabawan mahasiswa
mengenai faktor
yang mempengaruhi mahasiswa memilih FITK adalah pilihan orang tua
dengan segala pertimbangan orang tua. Maka dapat disimpulkan faktor yang mempengaruhi mahasiswa memilih FITK adalah faktor
orang tua, faktor gender, faktor teman sebaya serta faktor biaya, dan faktor lapangan kerja. Selain faktor di atas, secara tidak langsung
minat menjadi guru yang terjadi pada mahasiswa pendidikan IPS adalah dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Sehingga tinggi atau
rendahnya minat mahasiswa pendidikan IPS terhadap profesi guru itu dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa H ditolak dan Ha diterima. Pembahasan lebih lanjut tentang hasil penelitian ini akan
diuraikan sebagai berikut: Penelitian yang dilakukan di Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bertujuan untuk melihat gambaran secara umum terkait dengan pengaruh konsep diri mahasiswa
pendidikan IPS terhadap minat menjadi guru. Pengaruh yang terlihat dari kedua aspek tersebut dapat dikatakan memiliki pengaruh antara satu dengan yang
lainnya, sasaran utama penelitian ini adalah mahasiswa aktif angkatan 2010 yaitu 95 orang. Mahasiswa Pendidikan IPS ini, mengikuti segala kegiatan perkuliahan
baik mata kuliah mengenai IPS maupun mengenai bidang keguruan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, bahwa t
hitung
4,293 lebih
besar dari pada t
tabel
1,986 dengan taraf signifikan 0,05 jatuh atau berada di daerah penerimaan H
a
untuk uji pihak kanan, maka dengan demikian H ditolak
dan H
a
diterima. Hal ini berarti terdapat ”Pengaruh Konsep Diri terhadap Minat
Menjadi Guru pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Sesuai hasil perhitungan bahwa
mahasiswa pendidikan IPS memiliki konsep diri yang berpengaruh terhadap minat menjadi guru sebesar 16,5 sedangkan 83,5 sisanya dipengaruhi oleh faktor
lain. Berdasarkan hasil wawancara, mahasiswa pendidikan IPS memilih
perguruan tinggi dan memasuki FITK yang mempengaruhi pula minat menjadi guru disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Faktor orang tua, beberapa mahasiswa memilih perguruan tinggi dan menentukkan karier adalah karena pilihan dan dorongan orang tua.
2. Faktor gender, beberapa orang berpendapat bahwa profesi guru lebih baik untuk seorang perempuan karena profesi guru adalah pekerjaan yang
memiliki jam kerja yang efesien, tetapi pada hakikatnya profesi guru ini dapat dilakukan oleh siapapun.
3. Faktor teman sebaya, faktor ini biasanya karena adanya kebutuhan manusia untuk berinteraksi dan bersosialisasi sehingga mereka pun
cenderung mengikuti teman. 4. Faktor biaya, untuk menempuh pendidikan seorang individu akan
mempertimbangkan biaya pendidikan yang akan diambilnya. 5. Faktor lapangan kerja, yaitu dengan mempertimbangkan besarnya
lapangan kerja sehingga ketika selesai menempuh pendidikan tanpa mengalami kesulitan dalam memperoleh pekerjaan.
Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleg Berk yang dikutip oleh Agoes Dariyo, menyatakan bahwa
”penentuan dan pemilihan karier seorang remaja ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya: orang tua,
teman- teman, gender karakteristik diri sendiri”.
2
Dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Orang tua. Orang tua ikut berperan dalam menentukan arah pemilihan karier seorang anak walaupun pada akhirnya keberhasilan dalam
menjalankan karier selanjutnya sangat tergantung pada kecakapan dan keprofesionalan pada anak yang menjalaninya. Orang tua menghendaki
anaknya memilih orogr4am studi yang cepat meghasilkakn nilai materi. 2. Teman-teman kelompok sebaya. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh
dari lingkungan pergaulan dan kelompok. Pengaruh teman sebaya bersifat eksternal. Apabila seorang anak tidak mempunyai dorongan internal,
minat-bakat atau kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas sesuai tuntunan, maka kemungkinan besar remaja akan mengalami
kegagalan. 3. Gender Jenis kelamin. Masyarakat menghendaki agar jenis tugas dan
pekerjaan tertentu dilakukan oleh jenis kelamin tertentu pula. Memang, pada kenyataannya jenis kelamin akan mempengaruhi dalam pemilihan
2
Agoes Dariyo, loc. cit.
karier karena antara perempuan dan laki-laki akan mempertimbangkan karier yang akan dijalaninya.
4. Karakteristik kepribadian tertentu. Hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik probadi yang mempengaruhi pemilihan program study
maupun karier individu, diantaranya: bakat-minat, kepribadian, intelektual. Individu yang memiliki bakat-minat, kemampuan, kecerdasan, motivasi
internal, tanpa ada paksaan dari orang lain teman, masyarakat, atau orang tua, biasanya akan mencapai keberhasilan dengan baik.
Dari faktor-faktor di atas, yang memiliki peran lebih dominan dan memiliki sumbangan lebih besar dalam mempengaruhi pendidikan dan karir
seorang anak yaitu faktor orang tua, karena lingkungan keluarga adalah faktor yang paling awal mempengaruhi tingkah laku seseorang. Selain itu, orang tua
lebih mengarahkan pendidikan yang akan diambil oleh seorang anak sekalipun orang tuanya adalah bukan pekerja sebagai guru. Hal ini karena pandangan orang
tua atau persepsi orang tua terhadap profesi guru. Pada dasarnya seseorang akan melibatkan peran orang lain seperti orang
tua dalam mengambil keputusan termasuk keputusan dalam memilih pendidikan. Sehingga apa yang dipilih dan kegiatan yang dilakukan secara tidak langsung
akan memperoleh hasil yang tidak maksimal kecuali dengan konsep diri yang tinggi dan dorongan serta kemauan secara pribadi. Oleh karena itu konsep diri
merupakan sesuatu hal yang penting bagi perkembangan seorang individu baik dalam hal pribadi dirinya, pendidikan, karier, maupun dalam kehidupan lainnya.
Akan tetapi, terkait dengan hal tersebut, mahasiswa sedikit menyadari akan tugas dan peran pendidikan yang diembannya sehingga mahasiswa pun mengkonsepkan
dirinya setelah memasuki FITK. Maka dari 83,5 faktor lain yang mempengaruhi minat mahasiswa
Pendidikan IPS menjadi guru adalah faktor intern dan faktor ekstern, yaitu sebagai berikut:
1. Faktor intern yaitu selain konsep diri juga terdapat faktor kepribadian individual yang berupa bakat, kemampuan, motivasi dan kecerdasan atau
intelegensi yang dimiliki individu. 2. Faktor ekstern yaitu berupa faktor orang tua, faktor teman sebaya, faktor
gender, faktor biaya, dan faktor lapangan kerja Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sarbini Harjosumarto, Ali
Muhson, dan Suwarno bahwasannya faktor minat menjadi guru selain karena faktor orang tua dan faktir teman sebaya yaitu karena faktor sikap terhadap
jabatan guru.
3
Sikap terhadap jabatan guru ini bagaimana seseorang memandang kelebihan dan kekurangan, tugas dan kewajiban profesi guru dengan
mempertimbangkan segala kemampuan yang dimilikinya. Minat Menjadi guru, merupakan suatu keinginan yang mendasar yang
muncul dari dalam diri sendiri. Oleh karena itu, untuk mengimbangi dan merealisasikan minatnya tersebut maka dibutuhkan suatu dorongan baik dari
dalam diri sendiri maupun dari luar dirinya, yang disebut dengan motivasi. Motivasi digunakan sebagai daya penggerak yang akan mengarahkan dirinya
untuk mencapai suatu tujuan.
F. Keterbatasan Penelitian