Pengertian Konsep Diri Konsep Diri

17

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik

1. Konsep Diri

a. Pengertian Konsep Diri

Menurut kamus besar bahasa Indonesia ”konsep adalah rencana yang dituangkan dalam kertas, rancangan dan sebagainya”. 1 Sedangkan ”diri adalah keyakinan yang kita pegang tentang diri kita sendiri”. 2 Dari pengertian antara konsep dan diri, maka dapat dikatakan konsep diri adalah rencana atau seperangkat rancangan yang diyakini tentang diri kita sendiri. Menurut Danny I. Yatim dan Irwanto, ” konsep diri pada umumnya didefinikan sebagai sikap, pandangan, atau keyakinan seseorang terhadap keseluruhan dirinya”. 3 Konsep diri adalah bagian penting dalam pengembangan kepribadian diri seseorang. Konsep diri menggambarkan bagaimana seseorang akan mengembangkan dirinya sesuai dengan kemampuannya. Syamsul Bachri Thalib mengutip pendapat yang dikemukakan oleh Rogers dalam Hall Lindzey bahwa konsep kepribadian yang paling utama adalah diri. Diri berisi ide-ide, persepsi, dan nilai-nilai yang mencakup tentang diri sendiri. Konsep diri merupakan representasi diri yang mencakup identitas diri yakni karakteristik personal, pengalaman, peran, dan status sosial. 4 Konsep diri merupakan suatu usaha untuk mengenal diri pribadi. Pada dasarnya konsep diri bukan merupakan sesuatu yang ada dari bawaannya atau ada sejak lahir. Tetapi, muncul melalui pengalaman dan pengetahuannya. Maka seseorang akan lebih memahami karakteristik- karakteristik, pengalaman dan kemampuan yang dimilikinya. 1 Amran YS Chaniago, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia, 2002, Cet. V, h. 323 2 Shelley E. Taylor, dkk., Psikologi Sosial, Jakarta: Kencana, 2009, Ed. 12, Cet. I, h. 119 3 Danny I. Yatim dan Irwanto peny., Kepribadian, Keluarga, dan Narkotika: injauan Sosial-Psikologi, Jakarta, Penerbit Arcan, 1986, h. 25 4 Syamsul Bachri Thalib, op. cit., h. 121 18 Slameto mengutip pendapat Burns, mengatakan bahwa ”the self concept refers to the connection of attitudes and beliefs we hold about ourselves”. 5 Konsep diri mengacu pada hubungan sikap dan keyakinan yang dimiliki tentang diri kita sendiri. Konsep diri akan muncul melalui kontak dan interaksi sosial yang terjadi pada seorang individu baik dengan individu lain maupun dengan lingkungan sekitarnya yang berpengaruh dalam kehidupannya. Pengertian lain, yaitu menurut Desmita yang mengutip pendapat Atwater menyebutkan bahwa ”konsep diri adalah keseluruhan gambaran diri, yang meliputi persepsi seseorang tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai- nilai yang berhubungan dengan dirinya”. 6 Dapat diartikan bahwa bagaimana orang lain akan memandang tentang dirinya, harapan dan cita- citanya, dan kesadaran akan dirinya sendiri. Menurut Hendrianti Agustiani, ”konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman- pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya”. 7 Konsep diri bukan hanya timbul dari faktor bawaan, melainkan seorang individu akan mengkonsepkan dirinya dari pengalaman-pengalaman sebagai pelajaran yang dapat diambil untuk pertimbangan ketika melakukan suatu kegiatan atau keputusan. Dengan konsep diri, maka seseorang akan memahami makna hidupnya, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang hidup bermasyarakat. Seorang individu diharuskan saling berinteraksi dengan orang lain maupun dengan lingkungan, dengan begitu ia dapat 5 Slameto, op. cit., h. 182 6 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik: Panduan Bagi Orang Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, SMA, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2010, Cet. II, h. 163 7 Hendrianti Agustiani, Psikologi Perkembangan: Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja, Bandung: PT Refika Aditama, 2009, Cet. II, h. 138 19 menyesuaikan dirinya dengan seseorang dan situasi yang berbeda. Seseorang yang telah memahami tentang dirinya baik itu persepsi dari diri sendiri maupun persepsi dari orang lain, maka ia dapat mengendalikan sikap dan tingkah lakunya karena telah mengetahui gambaran tentang dirinya. Menurut Agoes Dariyo, ”konsep diri yakni gambaran diri tentang aspek fisiologis maupun psikologis yang berpengaruh pada perilaku individu dalam penyesuaian diri dengan orang lain”. 8 Aspek fisiologis meliputi aspek fisik yang dimilikinya seperti: postur tubuh, tinggi badan, warna kulit, dan lain-lain sebagainya. Sedangkan aspek psikologis meliputi kebiasaan, kepribadian, watak dan sifat, minat-bakat, dan kemampuan. proses penerimaan kekurangan dan kelebihan tentang dirinya sangat mempengaruhi dalam pembentukan konsep diri. Sarlito dan Eko mengutip definisi yang dikemukakan oleh Deaux, Dane, Wrightsman, ”konsep diri adalah sekumpulan keyakinan dan perasaan seseorang mengenal dirinya. Keyakinan seseorang mengenai dirinya bisa berkaitan dengan bakat, minat, kemampuan, penampilan fisik, dan lain sebagainya”. 9 Seseorang akan meyakini dirinya bahwa ia mempunyai bakat dan kemampuan yang ia miliki dan mampu untuk mengembangkannya. Menurut Sarlito W. Sarwono dan Eko A., ” konsep diri pada dasarnya merupakan suatu skema, yaitu pengetahuan yang terorganisir mengenai sesuatu yang kita gunakan untuk menginterprestasikan pengalaman”. 10 Dengan demikian, konsep diri adalah skema diri yang berupa keyakinan seseorang terhadap dirinya sendiri baik terhadap minat, bakat, kemampuan dan lain sebagainya. Dengan pengetahuan yang dimilikinya, maka ia akan 8 Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004, Cet. I, h. 80 9 Sarlito W. Sarwono dan Eko A. Meinarno peny., Psikologi Sosial, Jakarta: Salemba Humanika, 2011, h. 53 10 Ibid., h. 54 20 merealisasikan sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memperoleh sebuah pengalaman. Menurut Higgins yang telah dikutip oleh Sarlito dan Eko, bahwa ada tiga jenis konsep skema diri, yaitu sebagai berikut: 1 Actual self, yaitu bagaimana diri kita saat ini 2 Ideal self, yaitu bagaimana diri yang kita inginkan 3 Ought self, yaitu bagaimana diri kita seharusnya. 11 Dari ketiga konsep ini, seorang individu akan mengetahui bagaimana dirinya saat ini, bagaimana yang diinginkan dan bagaimana seharusnya yang dilakukan untuk dirinya yang sesuai dengan yang diinginkan. Menurut Desmita, ”konsep diri akan masuk ke pikiran bawah sadar dan akan berpengaruh terhadap tingkat kesadaran seseorang pada suatu waktu. Semakin baik atau positif konsep diri seseorang maka akan semakin mudah ia mencapai keberhasilan”. 12 Konsep diri terlahir bagaimana seseorang akan menyadari dan memandang dirinya. Dengan hal tersebut, seorang individu akan membenahi dirinya ke arah yang lebih baik dengan tujuan mencapai apa yang diinginkannya. Apabila konsep diri baik dan positif, maka semakin mudah ia mencapai keberhasilan, begitupun dengan sebaliknya. Karena konsep diri yang baik dan positif seseorang akan bersikap optimis, percaya diri dan berani melakukan tugasnya, baik akan gagal maupun akan berhasil. Menurut Wasty Soemanto, ”konsep diri adalah pikiran atau persepsi seseorang tentang dirinya sendiri, merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkah laku”. 13 Dan m enurut Desmita, ”konsep diri mempunyai peranan penting dalam menentukkan tingkah laku seseorang. 11 Ibid., h. 55 12 Desmita, op. cit., h. 164 13 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, Cet. V, h. 185 21 Bagaimana seseorang memandang dirinya akan tercermin dari keseluruhan tingkah laku”. 14 Apabila ia memandang dirinya tidak cukup kemampuannya dalam melakukan kegiatan dan melaksanakan tugasnya, maka ia akan menunjukkan ketidakmampuannya dalam besikap dan bertingkah laku. Artinya, konsep dirinya pun rendah, karena kurangnya percaya diri, menganggap dirinya negatif dan tidak mampu. Dapat disimpulkan bahwa, konsep diri adalah rencana atau rancangan tentang keyakinan diri sendiri yang berasal dari suatu persepsi tentang gambaran diri baik dalam hal minat, bakat, kemampuan, ataupun aspek lainnya yang tergambar melalui pengalaman-pengalaman yang berpengaruh pada dirinya dalam pembentukkan jati diri.

b. Dimensi-Dimensi Dalam Konsep Diri

Dokumen yang terkait

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan Universitas islan Negeri syarif Hidayatullah Jakarta

0 2 161

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Problematika Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Dalam Mengakses Layanan Administrasi Via Internet : studi simak UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 22 77

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Mutu Layanan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3 29 73

Hubungan Motivasi Mahasiswa/i Memilih Jurusan Pendidikan IPS dengan Prestasi Belajar angkatan Tahun 2012 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 14 0

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 11 193

Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Interaksi Sosial Mahasiswa Semester V (Lima) Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (Fitk) Uin Syarif Hidayatulah Jakarta

21 112 122

Kepuasan Mahasiswa Terhadap Layanan Sarana dan Prasarana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 3 97

Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Efikasi DIri Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2 10 127