37
Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi
seluruh manusia ”. Ibrahim berkata: Dan saya memohon juga dari
keturunanku”. Allah Berfirman: “Janji-Ku ini tidak mengenai orang yang zalim. Q.S A-Baqarah ayat 124
Kalimat “Imam” pada Q.S Al-Baqarah ayat 124 mengandung pengertian pemimpin. Arti pemimpin ini berarti menjadi panutan yang akan
membimbing manusia ke jalan Allah dan membawa mereka kepada kebaikan. Hal ini berarti bahwa manusia dapat mengembangkan fitrah yang
dimilikinya karena setiap manusia memiliki jiwa pemimpin begitupun dengan guru yang akan mengajarkan kebaikan dan pengetahuan kepada
anak didiknya. Agama Islam sangat menghargai orang-orang yang berilmu
pengetahuan termasuk guru atau ulama sehingga mereka akan ditinggikan beberapa derajat.
Dalam Q.S Al-Mujadillah ayat 11, menjelaskan bahwasannya Allah akan meninggikan beberapa derajat bagi orang-orang yang beriman
dan diberi pengetahuan. Jelas bahwa Allah pun mengajarkan kepada umatnya untuk saling mewarisi ilmu kepada anak cucunya. Maka guru
dalam perspektif Islam penting kedudukannya agar setiap manusia dibekali ilmu untuk mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk.
4. Minat Menjadi Guru
Minat menjadi guru, merupakan suatu keinginan atau ketertarikan seorang individu terhadap sesuatu hal yang berkaitan dengan masa depan atau
cita-cita yang diharapkan seorang individu tersebut. Minat menjadi guru berupa ketertarikan terhadap suatu profesi. Ketertarikan ini timbul karena
adanya kesenangan dalam mencapai sebuah aktivitas tersebut. ”Minat menjadi guru adalah pemusatan pikiran, perasaan, kemauan
atau perhatian seseorang terhadap profesi guru. Dengan demikian minat
38
menjadi guru timbul berdasarkan respon positif individu”.
44
Respon positif ini timbul akibat adanya faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk tertarik
sehingga berusaha memperoleh pengetahuan dan informasi-informasi mengenai profesi guru.
Minat menjadi guru adalah suatu faktor intern atau dalam diri pribadi individu yang mendorong dan mempengaruhi tingkah laku seseorang atau
individu yang merasa tertarik dan ingin mewujudkan keinginannya menjadi guru. Sedangkan faktor ekstern yang mempengaruhi minat adalah
lingkungan keluarga, dimana keluarga memegang kekuasaan mutlak, untuk itu pilihan keluarga atau orang tua merupakan sesuatu yang wajib
dilakukan. Menurut Rohman, Lingkungan keluarga adalah lingkungan paling awal yang mempengaruhi tingkah laku seseorang. Dalam
lingkungan keluarga yang harmonis, dan selalu memberikan kebebasan pada anak untuk mencapai cita-cita.
45
Dengan demikian,
seorang individu
akan terdorong
dan mempengaruhi tingkah lakunya agar dapat mewujudkan keinginannya
menjadi guru. Maka, minat menjadi guru adalah ketertarikan seseorang terhadap sebuah profesi guru sehingga membentuk dirinya layaknya seorang
guru dan mampu meluangkan segala waktu dan tenaga untuk mewujudkan impiannya menjadi guru.
Untuk timbul adanya minat, maka seseorang akan mengetahui terlebih dahulu potensi atau kemampuan yang dimilikinya. Minat merupakan salah
satu faktor internal perkembangan potensi seseorang. ”Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan potensi seorang anak adalah faktor internal
yang meliputi taraf kecerdasan, konsep diri, motivasi berprestasi, minat, bakat, sikap, dan sistem nilai. Sedangkan faktor eksternal yaitu berasal dari
44
Ery Setyani Putri, NIM: 08403241002, Pengaruh Lingkungan Keluarga, Prestasi Belajar, dan Persepsi MahasiswaTentang Undnag-Undang Guru dan Dosen Terhadap Minat
Menjadi Guru Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 dan 2009 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta 2012, h. 13
45
Prajanti Kusuma Ningrum, Susilaningsih, Sri Sumaryati, “Hubungan Antara Minat Menjadi Guru dan Lingkungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar”, Jupe UNS, Vol.2, No. 1 2013,
h. 61-62
39
lingkungan”.
46
Jelas bahwa konsep diri dan minat menjadi guru merupakan faktor internal yang lahir dari gambaran dan pikiran seseorang yang
disesuaikan dengan bakat atau kemampuannya. ”Bakat adalah kapasitas untuk belajar dan baru akan muncul setelah
melalui proses latihan dan usaha pengembangan”.
47
Bakat seseorang akan lebih telihat setelah ia melalui proses latihan dan pengembangan. Proses
latihan dan pengembangan akan berlangsung ketika seseorang berada pada suatu lembaga yang berperan sebagai pengembang potensi dan pemberian
ilmu pengetahuan yaitu dengan melalui pendidikan. Oleh karena itu, seseorang akan memilih bidang pendidikannya sesuai dengan bakat dan
minatnya. Seseorang menganggap bahwa dengan pendidikan yang tinggi
merupakan batu loncatan untuk memperoleh pekerjaan yang baik. Maka, minat pada pendidikan ini biasanya seseorang akan minat pada pelajaran-
pelajaran yang merujuknya pada bidang pekerjaan. Menurut Anne Roe dan Co-author Kl
os dan Siegelman, ”minat pada bidang kejuruan, dan karena itu pada pilihan karier, yang berasal dari jenis hubungan yang dimiliki anak
dengan keluarganya”.
48
Seorang individu yang sudah mempunyai minat, maka ia akan berusaha mengambil pendidikan yang berhubungan dengan
minat pekerjaan yang ia inginkan. Djaali yang mengutip pendapat dari Frinch R. Curtis Crunkilton R.
John bahwa ”faktor minat kejuruan adalah penting untuk melihat sejauh mana merencanakan seseorang dalam pendidikan untuk suatu pekerjaan tertentu
sesuai dengan bidangnya”.
49
Maka ketika ia minat menjadi guru, pendidikan yang akan diambil pun adalah di bidang keguruan. Jadi, adanya keselaran
46
Lusi Nuryanti, Psikologi Anak, Klaten: PT Macanan Jaya Cemerlang, 2008, Cet. II, h. 56
47
Ibid., h. 59
48
Lewis R. Aiken dan Gary Groth-Marnat, op. cit., h. 36
49
Djaali, op. cit., h. 126
40
antara minat terhadap suatu pekerjaan guru dengan pendidikan yang telah diembannya.
Seseorang dalam menentukan minatnya akan melihat pada pengalaman dan pendidikan yang di embannya. Selain itu, seorang individu
akan bercermin dan meniru orang yang dianggap penting bagi individu tersebut. Maka, adanya suatu identifikasi, dan biasanya itu terjadi pada
seorang anak yang akan bercermin dan meniru orang tuanya. Dalam menentukan karier atau minat untuk bekerja, maka seseorang
membutuhkan suatu motivasi kerja. Motivasi muncul dari dalam diri seseorang, karena adanya dorongan dan dukungan dari luar dirinya atau unsur
lain yaitu dengan adanya tujuan. Tujuan tersebut berupa sesuatu kebutuhan yang ingin dicapai.
Menurut Ngalim Purwanto yang dikutip oleh Hamzah B. Uno, mengatakan bahwa fungsi motivasi bagi manusia.
50
Adalah sebagai berikut: a Sebagai motor penggerak bagi manusia
b Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita
c Mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan
d Menyeleksi perbuatan diri Dengan adanya motivasi, maka seseorang akan menggerakkan atau
mengkonsepkan dirinya ke arah yang di inginkan sehingga setiap kegiatan dan perbuatannya akan mengarah kepada hal yang ditujunya. Karena adanya
dorongan yang mampu mengarahkan dirinya yaitu motivasi, baik itu motivasi yang timbul dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya.
50
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010, Cet. VI, h. 64
41
Agoes Dariyo yang mengutip pendapat Berk, menyatakan bahwa ”penentuan dan pemilihan karier seorang remaja ditentukan oleh beberapa
faktor, diantaranya: orang tua, teman-teman, gender, karakteristik diri sendiri”.
51
Dapat dijabarkan sebagai berikut: a Orang tua. Orang tua ikut berperan dalam menentukan arah
pemilihan karier seorang anak walaupun pada akhirnya keberhasilan dalam menjalankan karier selanjutnya sangat tergantung pada
kecakapan dan keprofesionalan pada anak yang menjalaninya. Orang tua menghendaki anaknya memilih orogr4am studi yang cepat
meghasilkakn nilai materi. Akan tetapi, hal ini tidak selamanya apa yang menjadi pilihan orang tua akan berhasil
b Teman-teman kelompok sebaya. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh dari lingkungan pergaulan dan kelompok. Pengaruh teman
sebaya bersifat eksternal. Apabila seorang anak tidak mempunyai dorongan internal, minat-bakat atau kemampuan yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan suatu tugas sesuai tuntunan, maka kemungkinan besar remaja akan mengalami kegagalan.
c Gender Jenis kelamin. Masyarakat menghendaki agar jenis tugas dan pekerjaan tertentu dilakukan oleh jenis kelamin tertentu pula.
Memang, pada kenyataannya jenis kelamin akan mempengaruhi dalam pemilihan karier karena antara perempuan dan laki-laki akan
mempertimbangkan karier yang akan dijalaninya. d Karakteristik kepribadian tertentu. Hal-hal yang berkaitan dengan
karakteristik pribadi yang mempengaruhi pemilihan program studi maupun karier individu, diantaranya: bakat-minat, kepribadian,
intelektual. Individu yang memiliki bakat-minat, kemampuan, kecerdasan, motivasi internal, tanpa ada paksaan dari orang lain
teman, masyarakat, atau orang tua, biasanya akan mencapai keberhasilan dengan baik.
51
Agoes Dariyo, op. cit., h. 67-69
42
Maka dapat disimpulkan, bahwa minat menjadi guru adalah perasaan senang dan ketertarikan terhadap sebuah profesi yang timbul karena adanya
penggerak atau dorongan dalam mencapai tujuan atau cita-cita.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Muhammad Solihin NIM: 10401630476, Hubungan Konsep Diri dan Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui Pembelajaran Inkuiri Pada konsep
Tekanan Penelitian Survey Di MTs Islamiyah Ciputat Tangerang Selatan, Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011. Dari hasil penelitiannya terdapat hubungan yang positif antara
konsep diri dan hasil belajar siswa melalui pembelajran inkuiri yang telah dipraktekkan dalam percobaan tekanan pada zat padat, cair, dan gas.
Terlihat kontribusi kecenderungan konsep diri siswa dan hasil belajar ditunjukkan oleh keofesien korelasi sebesar 0,2835 dengan kontribusi
sebesar 8.04 terdapat hasil belajar fisika siswa dan 91.96 ditentukan oleh faktor lain. Analisis regresi dan korelasi sederhana, dengan model
regresi Y=25.43 + 0.65X dan setelah taraf uji signifikansi 5 ternyata model tersebut linier. Korelasinya terletak antara 2.00-3.00 termasuk
dalam kategori yang lemahrendah.
52
2. Luqman Syah NIM: 106070002256, Pengaruh Konsep Diri dan Dukungan Sosial terhadap Motivasi Belajar Remaja Panti Sosial, Fakultas Psikologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011. Dari hasil Penelitiannya terdapat pengaruh yang signifikan antara konsep diri dan dukungan sosial terhadap
motivasi belajar remaja panti sosial. Proporsi varian yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas dari konsep diri subjective self, body imageideal self,
social self dan dukungan sosial dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informatif, dukungan
52
Muhammad Solihin, NIM: 10401630476, Hubungan Konsep Diri dan Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui Pembelajaran Inkuiri Pada konsep Tekanan Penelitian Survey Di MTs
Islamiyah Ciputat Tangerang Selatan, Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011, h. 95