23
baik itu secara fisik, sifat dan lain-lain. Hal ini timbul akibat adanya interaksi dengan orang lain dan lingkungan.
c. Aspek-aspek Konsep Diri
Syamsul Bachri Thalib mengutip pernyataan Song dan Hattie bahwa aspek-aspek konsep diri dibedakan menjadi dua yaitu konsep diri akademis
dan konsep diri non- akademis. ”Konsep diri non-akademis dibedakan
menjadi konsep diri sosial dan konsep diri penampilan diri. Jadi, pada dasarnya konsep diri mencakup aspek konsep diri akademis, konsep diri
sosial dan penampilan diri”.
16
Konsep diri akademis berarti konsep mengenai kegiatan pendidikannya untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan. Konsep diri sosial
berarti pada tingkah laku dan sikap dirinya terhadap orang lain dan cara berinteraksi dengan orang lain serta lingkungan sekitarnya. Sedangkan
konsep penampilan diri yaitu bagaimana ia berusaha menampilkan dirinya sebaik mungkin sejalan dengan yang diinginkannya.
d. Peranan Konsep Diri
Menurut Pudjijogyanti dalam karyanya tentang konsep diri dalam proses belajar mengajar, diungkapkan bahwa ada tiga alasan yang dapat
menjelaskan “peranan penting konsep diri dalam menentukan perilaku yaitu:
mempertahankan keselarasan batin, membantu individu dalam menafsirkan pengalaman, menentukan harapan hidup
”.
17
Dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 Mempertahankan keselarasan batin inner consistency. Pada dasarnya individu berusaha mempertahankan keselarasan batinnya.
Apabila timbul perasaan, pikiran atau persepsi tidak seimbang atau
16
Syamsul Bachri Thalib, op. cit., h. 123
17
Winanti Siwi Respati, Aries Yulianto, dan Noryta Widiana, “Perbedaan Konsep Diri
Antara Remaja Akhir Yang Mempersepsi Pola Asuh Orang Tua Authorian, Permissive dan Authoritative”, Jurnal Psikologi, Vol. 4 No. 2, 2006, h. 123-124
24
saling bertentangan satu sama lain, maka akan terjadi situasi psikologis tidak menyenangkan.
2 Membantu individu dalam menafsirkan pengalaman. Tafsiran negatif terhadap pengalaman hidup disebabkan oleh pandangan dan sikap
negatif terhadap diri sendiri. Sebaliknya, tafsiran positif terhadap pengalaman hidup disebabkan oleh pandangan dan sikap positif
terhadap diri sendiri 3 Menentukan harapan hidup. Pudjijogyanti mengutip pendapat
McCandless, mengemukakan bahwa konsep diri merupakan seperangkat harapan serta penilaian perilaku atas harapan-harapan
setiap individu. Jika individu memandang negatif dirinya maka dapat menyebabkan ia tidak mempunyai motivasi untuk mendapat hasil
terbaik begitupun sebaliknya. Konsep diri sangat berpengaruh pada perkembangan diri seseorang
dan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Peran adanya konsep diri, yaitu untuk menyeimbangkan antara keinginan dan pikiran atau
persepsi, untuk menghasilkan sesuatu yang menyenangkan dan positif untuk perkembangan dirinya. Konsep diri pula sebagai tafrisan terhadap
pengalaman-pengalaman yang telah dialami, pengalaman ini sebagai bentuk evaluasi untuk melakukan perubahan.
Selain itu, konsep diri merupakan bentuk penilaian tentang dirinya atas perilaku dan tindakan yang ia lakukan agar selalu memandang positif
terhadap dirinya sehingga memotivasi untuk melakukan perubahan dan perkembangan dirinya ke arah yang lebih baik.
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri