LKS A Pembahasan 1. Kesesuaian isi LKS dengan keterampilan proses sains

mampu memunculkan hal ini dibuktikan dengan tidak adanya perkiraan sebelum penyelidikan. Pada LKS A terdapat keterampilan proses menerapkan konsep. siswa dituntut untuk menggunakan konsep-konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru dan mampu menjelaskan apa yang sedang terjadi seperti latihan soal yang terdapat pada LKS A yaitu stuktur mana yang Menopang badan saat duduk dikursi, Berperan dalam gerakan melempar, Melindungi organ-organ dalam. Pada LKS A, siswa diminta mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman satu kelompok, kemudian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dengan menggunakan model rangka. Dengan demikian bagian ini meminta siswa untuk mengkomunikasikan hasil pengamatan sehingga memuat keterampilan proses sains berkomunikasi. Meskipun semua indikator berkomunikasi belum dapat terpenuhi. Secara umum LKS A pada konsep alat gerak memiliki kategori sedang dengan keterampilan proses sains. Indikator keterampilan proses sains belum terdapat pada seluruh bagian LKS A, yang meliputi ringkasan materi, petunjuk kegiatan, dan soal-soal latihan. Misalnya untuk indikator “ menemukan pola yang diamati” belum dapat dipenuhi dalam ringkasan materi, petunjuk kegiatan, maupun soal latihan. Jadi, ada indikator yang hanya dapat dipenuhi oleh satu bagian saja misalnya ringkasan materi saja, dua bagian misalnya petunjuk kegiatan dan soal-soal latihan saja, atau tiga bagian yaitu ringkasan materi, petunjuk kegiatan, dan soal soal latihan. LKS memiliki beberapa manfaat, salah satunya yaitu untuk mengaktifkan siswa, bagian – bagian yang perlu mendapat perhatian mengenai tingkat pengaktifanya adalah petunjuk kegiatan, gambar yang ada dalam LKS dan soal soal latihan. Petunjuk kegiatan yang ada pada LKS A merupakan petunjuk kegiatan yang meminta siswa untuk melakukan percobaan atau kegiatan dengan rancangan eksperimen yang sudah ditentukan, menyajikan data dengan adanya arahan untuk mengkomunikasikan yaitu memerintahkan siswa untuk mempersentasikan hasil diskusi. Petunjuk kegiatan ini belum sepenuhnya memenuhi prinsip keterampilan proses sains menurut Rustaman secara khusus berkomunikasi harus ada satu bentuk penyajian tertentu untuk diubah kebentuk penyajian lainnya, misalnya bentuk uraian ke bentuk bagan atau bentuk tabel ke bentuk grafik. Tuntutan yang paling besar bagi siswa pada keterampilan proses sains memiliki kompetensi untuk melakukan penyelidikanpenelitian, bertanya, mengamati, serta menemukan fakta dan konsep sendiri. Penjelasan bagi siswa pada LKS mengenai bagaimana melakukan sebuah penyelidikan atau penelitian sangat berpengaruh terhadap kesesuaian LKS tersebut dengan keterampilan proses sains. Menurut Darmojo persyaratan LKS yang baik meliputi 3 aspek, yaitu syarat-syarat didaktik, syarat-syarat kontruksi, dan syarat-syarat teknik. LKS A memenuhi syarat didaktik dan kontruksi yaitu pada jenjang soal-soal latihan yang lebih menekankan pada proses dan menemukan konsep dan yang terpenting dalam LKS ada variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa. Syarat-syarat kontruksi, LKS A telah menggunakan bahasa susunan kalimat dan kejelasan yang tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pihak pemakai atau siswa. Akan tetapi LKS A sedikit sekali memuat gambar yang memudahkan siswa dalam belajar dan melakukan kegiatan. Selain itu untuk syarat-syarat teknis LKS A masih menggunakan huruf yang ukurannya terlalu kecil, kombinasi antar gambar dengan tulisan juga tidak ada. LKS A secara umum memiliki kualitas dengan kategori sedang dalam keterampilan proses sains, masih ada kekurangan yang perlu mendapatkan perhatian dari penyusun untuk diperbaiki. Apalagi LKS A adalah LKS yang disusun oleh penerbit, yang digunakan oleh sekolah- sekolah. Kelebihan LKS A terletak pada soal-soal latihannya yang banyak menerapkan konsep dengan kehidupan sehari hari.

b. LKS B

Menurut data yang terdapat pada tabel 4.2 LKS B pada konsep pertumbuhan dan perkembangan memiliki persentase kesesuaian dengan keterampilan proses sains sebesar 64,28. LKS B dikategorikan sedang. Ada 9 indikator yang dapat terpenuhi dan 5 indikator belum dapat terpenuhi oleh LKS B. Dari 9 indikator yang dipenuhi LKS, juga dapat dipenuhi sendiri oleh siswa ketika melakukan praktikum, misalnya indikator ke 1, 3 4, 5, 10, 11, 12, 13, 14 yaitu “menggunakan panca indera, melakukan pengelompokan, menjelaskan kesimpulan yang diamati, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep, membuat hasil penyelidikan dengan tabel, menjelaskan hasil penyelidikan dalam bentuk lisan atau tulisan, ikut berpartisipasi dalam diskusi. Pada LKS B terdapat aspek observasi yang tertulis dalam LKS yaitu” amatilah pertumbuhan batangnya, untuk mendapatkan pertumbuhan yang lurus. MA B pada saat praktikum yang diamati oleh peneliti sangat memberikan kesempatan menggunakan alat-alat indera untuk memperoleh fakta dari obyek atau fenomena yang dijajagi yaitu pada konsep pertumbuhan dan perkembangan. Dalam LKS B tidak dijelaskan secara tertulis aspek klasifikasi. Tidak adanya kriteria tertentu untuk melakukan pengelompokan, atau persamaan, sehingga secara umum LKS B belum memenuhi aspek klasifikasi. Akan tetapi dalam soal latihan LKS B memberikan pertanyaan yang berbunyi “ pertambahan yang diukur termasuk pertumbuhan primer atau sekunder?”, pertanyaan tersebut melatih siswa agar mampu membedakan perbedaan dari pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pada LKS B terdapat aspek interpretasi yaitu pada latihan soal yang menugaskan siswa untuk membaca grafik dari hasil pengamatan. selain itu pada praktikum yang dilakukan siswa menjelaskan kesimpulan yang diamati. Dengan demikian kegiatan ini memuat keterampilan proses sains interpretasi. Aspek merencanakan percobaan pada LKS B siswa diminta untuk mengikuti petunjuk langkah kerja dalam penyelidikan, menentukan apa yang akan diamati, oleh karena itu kegiatan ini memuat keterampilan proses sains pada aspek merencanakan percobaan. Kemudian pada aspek menggunakan alat dan bahan siswa menggunakan penggaris, kertas, rafia, plastik polybag beserta tanah subur, dan biji kacang panjang pada konsep pertumbuhan dan perkembangan. Akan tetapi LKS B pada aspek mengajukan pertanyaan, aspek berhipotesis, dan menerapkan konsep belum memenuhi. Dengan tidak terpenuhinya aspek tersebut, akan mengurangi kesempatan bagi siswa untuk berlatih mengembangkan keterampilan proses sains dan berlatih menemukan konsep sendiri melalui percobaan atau ekperimen. Padahal dalam belajar, siswa memerlukan “ prinsip belajar sambil bekerja” yang akan berfungsi untuk meyalurkan dan melatih kemampuan bekerja siswa dan prinsip “menemukan” bagi siswa yaitu memberi kesempatan kepada siswa. Siswa siswi MA B pada saat melakukan kegiatan praktikum pada konsep pertumbuhan dan perkembangan memiliki kesesuaian dengan LKS yang digunakan, hal ini dibuktikan dengan jumlah skor sama yang diperoleh pada hasil analisis LKS dengan observasi yang dilakukan pada saat praktikum yaitu berjumlah 9. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan LKS B secara umum memiliki kualitas dengan kategori sedang dalam keterampilan proses sains, masih ada kekurangan yang perlu mendapatkan perhatian dari penyusun untuk diperbaiki. Hal yang perlu diperbaiki pada LKS B untuk dapat memenuhi syarat syarat LKS yang baik menurut Darmojo adalah pada syarat teknis LKS B sedikit sekali memuat gambar yang memudahkan siswa dalam belajar dan melakukan kegiatan, pada syarat- syarat kontruksi, LKS B telah menggunakan bahasa susunan kalimat dan kejelasan yang tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pihak pemakai atau siswa. Syarat-syarat didaktik belum dipenuhi oleh LKS B, syarat didaktik lebih menekankan pada proses dan menemukan konsep dan yang terpenting dalam LKS ada variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa. LKS diharapkan mengutamakan pada pengembangan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika. Pengalaman belajar yang dialami siswa ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa.

c. LKS C

Menurut data yang terdapat pada tabel 4.2 LKS C memiliki persentase kesesuaian isi LKS dengan keterampilan proses sains sebesar 64,28, LKS C dikategorikan sedang. Aspek observasi yang dimuat pada LKS C yaitu “ amati pergeseran larutan warna, pada respirometer setiap 1 menit selama 5 menit atau jika pergeseran terlalu pelan, maka pengamatan setiap 5 menit selama 25 menit. LKS C berbeda dengan LKS A ataupun LKS B yang berasal dari penerbit, LKS C pada konsep respirasi pada hewan