kelompok dan nama-nama anggota kelompok. Pada syarat didaktik LKS E memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa.
f. LKS F
Menurut data yang terdapat pada tabel 4.2 LKS F memiliki persentase kesesuaian isi LKS dengan keterampilan proses sains sebesar
64,28, LKS F dikategorikan sedang. Dari 14 indikator dalam keterampilan proses sains yang harus
dipenuhi, ada 9 indikator yang dapat dipenuhi LKS F pada konsep sistem eksresi dan 5 indikator yang belum dapat dipenuhi yaitu indikator ke-2,
6, 7, 11, 13. Dengan tidak adanya beberapa indikator yang seharusnya dapat dipenuhi oleh LKS, akan mengurangi kesempatan bagi siswa untuk
memperoleh pengetahuan dasar yang penting untuk diterapkan dalam pembelajaran sains. Hal ini kurang sesuai dengan fungsi mata pelajaran
sains. Beberapa fungsi mata pelajaran sains adalah mengembangkan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah, mempersiapkan siswa menjadi
warga Negara yang melek sains dan teknologi, dan menguasai konsep sains untuk bekal hidup dimasyarakat.
Observasi adalah salah satu keterampilan ilmiah yang mendasar. dalam LKS F dijelaskan secara tertulis yaitu “ amati adanya perubahan
warna endapan yang terjadi”. Dalam kegiatan ini siswa diminta untuk mengamati perubahan warna yang terjadi. Oleh karena itu kegiatan ini
memuat keterampilan proses sains observasi. Pada LKS F Siswa diminta untuk mengamati keempat perubahan
warna endapan yang terjadi dan membedakan antara kadar glukosa yang ada pada setiap warna yaitu hijau kadar glukosa 1, merah kadar
glukosa 1,5, orange kadar glukosa 2 , kuning kadar glukosa 5. Oleh karena itu, siswa dituntut untuk melakukan keterampilan proses
klasifikasi. Pada LKS F tidak ditemukan adanya keterampilan proses sains
dalam aspek interpretasi. hal ini berarti siswa kurang mampu
menginterpretasikan tabel pengamatan glukosa dalam urine dengan cara mengambil kesimpulan.
Pada LKS F memuat keterampilan proses berhipotesis” memeriksa ada tidaknya glukosa dalam urine” oleh karena itu kegiatan ini memuat
keterampilan proses sains pada aspek berhipotesis. Melakukan percobaan dalam sains membutuhkan alat dan bahan.
Menurut Susiwi dalam penelitiannya berhasilnya suatu percobaan kerapkali tergantung pada kemampuan memilih dan menggunakan alat
yang tepat secara efektif. Pada LKS F memuat keterampilan proses sains pada aspek menggunakan alat dan bahan, dalam hal ini LKS F dengan
konsep eksresi, siswa mengunakan alat dan bahan yaitu larutan benedict, tabung reaksi, pipet, urine.
Pada LKS F tidak memuat keterampilan proses pada aspek menerapkan konsep, hal ini berarti siswa kurang mampu menggunakan
konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi.
Menurut semiawan
dalam penelitiannya
keterampilan menerapkan konsep merupakan keterampilan yang umumnya dimiliki
oleh ilmuan. Pada LKS F kurangnya pemberian soal-soal yang melatih keterampilan menerapkan konsep.
Pada LKS F Setelah mengamati dan menginferensi, siswa juga diminta untuk mengemukakan hasil pengamatan dalam bentuk tabel dan
kesimpulan mereka. Oleh karena itu, Kegiatan pada LKS F juga memuatkan keterampilan proses berkomunikasi.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan LKS F secara umum memiliki kualitas yang belum tinggi dalam keterampilan proses sains,
masih banyak kekurangan yang perlu mendapatkan perhatian dari penyusun untuk diperbaiki. Persyaratan LKS yang baik meliputi 3 aspek,
yaitu syarat-syarat didaktik, syarat-syarat kontruksi, dan syarat-syarat teknik. syarat kontruksi telah dipenuhi oleh LKS F, hal ini terbukti LKS
menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek. Kalimat yang panjang tidak menjamin kejelasan intruksi atau isi. Pada syarat teknis LKS F
menggunakan huruf cetak, huruf tebal yang agak besar untuk topik, menggunakan kalimat pendek yang tidak lebih dari 10 kata dalam satu
baris. Syarat didaktik tidak adanya jenjang soal-soal latihan yang proporsional yang dapat mengukur kemampuan antara siswa yang pandai
dan kurang pandai, sehingga tidak dapat memperhatikan adanya perbedaan individual.