syarat didaktik lebih menekankan pada proses dan menemukan konsep dan yang terpenting dalam LKS ada variasi stimulus melalui berbagai
media dan kegiatan siswa. LKS diharapkan mengutamakan pada pengembangan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan
estetika. Pengalaman belajar yang dialami siswa ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa.
c. LKS C
Menurut data yang terdapat pada tabel 4.2 LKS C memiliki persentase kesesuaian isi LKS dengan keterampilan proses sains sebesar
64,28, LKS C dikategorikan sedang. Aspek observasi yang dimuat pada LKS C yaitu “ amati
pergeseran larutan warna, pada respirometer setiap 1 menit selama 5 menit atau jika pergeseran terlalu pelan, maka pengamatan setiap 5
menit selama 25 menit. LKS C berbeda dengan LKS A ataupun LKS B yang berasal dari penerbit, LKS C pada konsep respirasi pada hewan
adalah LKS yang disusun sendiri oleh guru bidang studi biologi, guru MA C ini beranggapan LKS yang disusun sendiri lebih sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik pada tiap-tiap sekolah serta menjadikan guru lebih kreatif dalam memilih dan mengolah materi dalam
pembelajaran. Salah satu indikator dari aspek klasifikasi yang dimiliki oleh LKS C
adalah melakukan pengelompokan, pada tabel pengamatan di LKS C menyajikan tabel yang memerintahkan siswa untuk mengelompokan
penggunaan oksigen oleh jangkrik dan belalang. Dengan demikian kegiatan ini memuat keterampilan proses sains klasifikasi.
LKS C mampu memberikan aspek interpretasi dengan baik, hal ini dibuktikan dengan adanya penjelasan tertulis terkait penelitian yang
sederhana kemudian mencatat hasil penelitian dan disajikan dalam bentuk tabel, kemudian siswa ditugaskan untuk menginterpretasikan data
dan menyimpulkan percobaan tersebut. Misalnya menit keberapa
pergeseran zat warna pada jangkrik dan belalang, apakah pergeseran warna dari menit ke menit tetap. Dengan demikian kegiatan ini memuat
keterampilan proses sains dalam aspek interpretasi. Pada aspek berhipotesis, mengajukan pertanyaan, dan menerapkan
konsep LKS C belum mampu memunculkan aspek-aspek tersebut. Sedangkan pada aspek menggunakan alat dan bahan LKS C dengan
konsep respirasi pada hewan memenuhi yaitu siswa menggunakan respirometer, pipet tetes, KOH padat, lembaran kapas, jangkrik,
belalang, larutan warna, dan jam. Pada LKS C siswa diminta untuk mencatat hasil pengamatan
dengan tabel. Oleh karena itu siswa dituntut untuk melakukan keterampilan proses sains pada aspek berkomunikasi.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan LKS C secara umum memiliki kualitas dengan kategori sedang dalam keterampilan proses
sains, masih ada kekurangan yang perlu mendapatkan perhatian dari penyusun untuk diperbaiki. Kelebihan LKS C adalah dapat memenuhi
syarat syarat LKS yang baik. Untuk syarat-syarat teknik telah dipenuhi oleh LKS C, hal ini terbukti dengan adanya penggunaan huruf cetak,
huruf tebal yang agak besar untuk topik. Pada syarat didaktik LKS C memiliki jenjang soal-soal latihan yang proporsional. Yang dapat
mengukur kemampuan antara siswa yang pandai dan kurang pandai, sehingga dapat memperhatikan adanya perbedaan individual. Salah satu
hal yang termasuk syarat didaktik ialah memperhatikan perbedaan individual, sehingga LKS yang baik adalah dapat digunakan oleh siswa
lamban, sedang, maupun pandai. Syarat yang harus diperbaiki dalam LKS, hendaknya menggunakan lebih banyak kalimat serta memuat
gambar-gambar yang dapat memudahkan siswa belajar dan melakukan kegiatan.
d. LKS D
Menurut data yang terdapat pada tabel 4.2 LKS D memiliki persentase kesesuaian isi LKS dengan keterampilan proses sains sebesar
64,28, LKS D dikategorikan sedang. LKS memiliki beberapa manfaat, salah satunya yaitu untuk
mengaktifkan siswa, bagian – bagian yang perlu mendapat perhatian mengenai tingkat pengaktifanya adalah petunjuk kegiatan, gambar yang
ada dalam LKS dan soal soal latihan. Petunjuk kegiatan yang ada pada LKS D merupakan petunjuk kegiatan yang meminta siswa untuk
melakukan percobaan. LKS D adalah LKS yang disusun sendiri oleh guru bidang studi Biologi. Ada 9 indikator yang dapat terpenuhi dan 5
indikator yang belum terpenuhi. 5 indikator yang belum terpenuhi diantaranya adalah “merumuskan persamaan, menemukan pola yang
diamati, merumuskan pertanyaan, melakukan perkiraan sebelum penyelidikan, dan ikut berpartisipasi dalam diskusi”.
Aspek observasi pada LKS D yaitu “ mengamati jaringan hewan secara mikroskopis, Pengamatan organ penyusun pada sistem organ
manusia”. MA D pada saat praktikum yang diamati oleh peneliti sangat memberikan
kesempatan menggunakan
alat-alat indera
untuk memperoleh fakta dari obyek atau fenomena yang dijajagi yaitu pada
konsep jaringan hewan. Dengan demikian kegiatan ini memuat keterampilan observasi.
Pada LKS D setelah siswa mengamati kemudian siswa di minta untuk menggambar otot polos, otot lurik, otot jantung, jaringan syaraf,
dan jaringan epitel, yang diberi keterangan, sehingga siswa mengetahui perbedaan dari jaringan tersebut. Dengan demikian kegiatan ini memuat
keterampilan proses sains observasi, klasifikasi dan komunikasi. Pada LKS D tidak ditemukan adanya keterampilan proses sains
dalam aspek interpretasi. akan tetapi pada saat praktikum siswa Menjelaskan kesimpulan yang diamati pada konsep jaringan hewan. LKS
D dengan konsep jaringan hewan, siswa menggunakan alat dan bahan