e. LKS E
Menurut data yang terdapat pada tabel 4.2 LKS E memiliki persentase kesesuaian isi LKS dengan keterampilan proses sains sebesar 71,42,
LKS E dikategorikan sedang. Terdapat 10 indikator yang terpenuhi oleh LKS E yaitu pada
indikator 1, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 14. Indikator yang belum terpenuhi oleh LKS E yaitu pada indikator 2, 7, 8, 13 yang berbunyi “ merumuskan
persamaan, merumuskan pertanyaan, melakukan perkiraan sebelum penyelidikan, dan ikut berpartisipasi dalam diskusi”.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, LKS E pada konsep sistem indera memperoleh hasil yang baik dalam aspek observasi hal ini
disebabkan karena konsep yang dipelajari pada saat itu adalah sistem indera yang menjelaskan secara tertulis penggunaan panca indera pada
LKS E tersebut. Aspek observasi yang terdapat di LKS E yaitu “ meraba dengan ujung jari, mencium baunya hingga tak lagi berbau,
mengoleskan tiap-tiap larutan pada permukaan tepi depan, samping kanan-kiri, belakang dan depan”. LKS E menekankan siswa
menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan yang juga merupakan keterampilan proses.
Pada LKS E siswa merumuskan perbedaan yaitu membedakan letak pada masing masing rasa yaitu rasa asin terletak di lidah bagian
depan, rasa manis terletak di lidah bagian tepi, rasa asam terletak di lidah bagian samping, dan rasa pahit terletak di lidah bagian belakang. Siswa
dituntut untuk mampu membedakan, oleh karena itu kegiatan pada LKS E memuat keterampilan proses sains pada aspek klasifikasi.
Pada LKS E terdapat perintah yang meminta siswa untuk menyimpulkan hasil dari percobaan alat indera peraba, indera pembau,
dan indera pengecap. Oleh karena itu soal ini memuat keterampilan proses sains pada aspek interpretasi.
LKS E dengan konsep alat indera, siswa menggunakan alat dan bahan yaitu kertas koran, senar, parfum, tisue, garam, gula, obat, dan
jeruk nipis. Pada LKS E siswa diminta menggunakan panca indera sebaik
mungkin. Seperti mengetahui kepekaan kulit terhadap sentuhan, kepekaan hidung terhadap bau, dan mengetahui daerah-daerah pengecap
pada lidah. Dengan demikian LKS A dan E memuat keterampilan proses menerapkan konsep.
Pada LKS E siswa diminta untuk mencatat hasil pengamatan dengan tabel. Oleh karena itu siswa dituntut untuk melakukan
keterampilan proses sains pada aspek berkomunikasi. Akan tetapi pada LKS E belum terdapat aspek mengajukan pertanyaan dan berhipotesis.
Bagi siswa pada keterampilan proses sains memiliki tuntutan yang besar dalam kompetensi untuk melakukan penyelidikanpenelitian,
bertanya, mengamati, serta menemukan fakta dan konsep sendiri. Penjelasan bagi siswa pada LKS mengenai bagaimana melakukan sebuah
penyelidikan atau penelitian sangat berpengaruh terhadap kesesuaian LKS tersebut dengan keterampilan proses sains.
Siswa siswi MA E pada saat melakukan praktikum pada konsep pertumbuhan dan perkembangan memiliki kesesuaian dengan LKS yang
digunakan, hal ini dibuktikan dengan jumlah skor sama yang diperoleh pada hasil analisis LKS dengan observasi yang dilakukan pada saat
praktikum yaitu berjumlah 10. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan LKS E secara
umum memiliki kualitas dengan kategori sedang dalam keterampilan proses sains, masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki.
Kekurangan yang dimiliki LKS E untuk memenuhi syarat-syarat LKS yang baik menurut Darmojo terletak pada syarat teknik yaitu
penggunaan huruf yang terlalu kecil untuk topik, pada syarat kontruksi LKS E memenuhi salah satu syarat kontruksi yaitu mempunyai identitas
untuk memudahkan identitas administrasi dengan mencantumkan nama
kelompok dan nama-nama anggota kelompok. Pada syarat didaktik LKS E memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa.