d. LKS D
Menurut data yang terdapat pada tabel 4.2 LKS D memiliki persentase kesesuaian isi LKS dengan keterampilan proses sains sebesar
64,28, LKS D dikategorikan sedang. LKS memiliki beberapa manfaat, salah satunya yaitu untuk
mengaktifkan siswa, bagian – bagian yang perlu mendapat perhatian mengenai tingkat pengaktifanya adalah petunjuk kegiatan, gambar yang
ada dalam LKS dan soal soal latihan. Petunjuk kegiatan yang ada pada LKS D merupakan petunjuk kegiatan yang meminta siswa untuk
melakukan percobaan. LKS D adalah LKS yang disusun sendiri oleh guru bidang studi Biologi. Ada 9 indikator yang dapat terpenuhi dan 5
indikator yang belum terpenuhi. 5 indikator yang belum terpenuhi diantaranya adalah “merumuskan persamaan, menemukan pola yang
diamati, merumuskan pertanyaan, melakukan perkiraan sebelum penyelidikan, dan ikut berpartisipasi dalam diskusi”.
Aspek observasi pada LKS D yaitu “ mengamati jaringan hewan secara mikroskopis, Pengamatan organ penyusun pada sistem organ
manusia”. MA D pada saat praktikum yang diamati oleh peneliti sangat memberikan
kesempatan menggunakan
alat-alat indera
untuk memperoleh fakta dari obyek atau fenomena yang dijajagi yaitu pada
konsep jaringan hewan. Dengan demikian kegiatan ini memuat keterampilan observasi.
Pada LKS D setelah siswa mengamati kemudian siswa di minta untuk menggambar otot polos, otot lurik, otot jantung, jaringan syaraf,
dan jaringan epitel, yang diberi keterangan, sehingga siswa mengetahui perbedaan dari jaringan tersebut. Dengan demikian kegiatan ini memuat
keterampilan proses sains observasi, klasifikasi dan komunikasi. Pada LKS D tidak ditemukan adanya keterampilan proses sains
dalam aspek interpretasi. akan tetapi pada saat praktikum siswa Menjelaskan kesimpulan yang diamati pada konsep jaringan hewan. LKS
D dengan konsep jaringan hewan, siswa menggunakan alat dan bahan
yaitu mikroskop, preparat kering, dan torso manusia. Akan tetapi pada LKS D belum memuat keterampilan proses sains pada aspek mengajukan
pertanyaan, berhipotesis dan menerapkan konsep. Tuntutan yang paling besar bagi siswa pada keterampilan proses
sains memiliki kompetensi untuk melakukan penyelidikanpenelitian, bertanya, mengamati, serta menemukan fakta dan konsep sendiri.
Penjelasan bagi siswa pada LKS mengenai bagaimana melakukan sebuah penyelidikan atau penelitian sangat berpengaruh terhadap kesesuaian
LKS tersebut dengan keterampilan proses sains. Siswa siswi MA D pada saat melakukan praktikum pada konsep
jaringan hewan memiliki kesesuaian dengan LKS yang digunakan, hal ini dibuktikan dengan jumlah skor sama yang diperoleh pada hasil analisis
LKS dengan observasi yang dilakukan pada saat praktikum yaitu berjumlah 9.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan LKS D secara umum memiliki kualitas dengan kategori sedang dalam keterampilan
proses sains, masih ada kekurangan yang perlu mendapatkan perhatian dari penyusun untuk diperbaiki.
Untuk memenuhi syarat-syarat LKS yang baik menurut Darmojo terletak pada syarat teknik yaitu penggunaan huruf yang terlalu kecil
untuk topik serta tidak ada huruf yang dicetak tebal pada setiap judul kegiatan yang dilakukan menyebabkan LKS D kurang bisa memenuhi
syarat-syarat teknik. Syarat kontruksi telah dipenuhi oleh LKS D, hal ini terbukti LKS menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek. Kalimat
yang panjang tidak menjamin kejelasan intruksi atau isi. Pada syarat – syarat didaktik telah dipenuhi oleh LKS D, hal ini terbukti dengan
pemberian penekanan proses untuk menemukan konsep.
e. LKS E
Menurut data yang terdapat pada tabel 4.2 LKS E memiliki persentase kesesuaian isi LKS dengan keterampilan proses sains sebesar 71,42,
LKS E dikategorikan sedang. Terdapat 10 indikator yang terpenuhi oleh LKS E yaitu pada
indikator 1, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 14. Indikator yang belum terpenuhi oleh LKS E yaitu pada indikator 2, 7, 8, 13 yang berbunyi “ merumuskan
persamaan, merumuskan pertanyaan, melakukan perkiraan sebelum penyelidikan, dan ikut berpartisipasi dalam diskusi”.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, LKS E pada konsep sistem indera memperoleh hasil yang baik dalam aspek observasi hal ini
disebabkan karena konsep yang dipelajari pada saat itu adalah sistem indera yang menjelaskan secara tertulis penggunaan panca indera pada
LKS E tersebut. Aspek observasi yang terdapat di LKS E yaitu “ meraba dengan ujung jari, mencium baunya hingga tak lagi berbau,
mengoleskan tiap-tiap larutan pada permukaan tepi depan, samping kanan-kiri, belakang dan depan”. LKS E menekankan siswa
menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan yang juga merupakan keterampilan proses.
Pada LKS E siswa merumuskan perbedaan yaitu membedakan letak pada masing masing rasa yaitu rasa asin terletak di lidah bagian
depan, rasa manis terletak di lidah bagian tepi, rasa asam terletak di lidah bagian samping, dan rasa pahit terletak di lidah bagian belakang. Siswa
dituntut untuk mampu membedakan, oleh karena itu kegiatan pada LKS E memuat keterampilan proses sains pada aspek klasifikasi.
Pada LKS E terdapat perintah yang meminta siswa untuk menyimpulkan hasil dari percobaan alat indera peraba, indera pembau,
dan indera pengecap. Oleh karena itu soal ini memuat keterampilan proses sains pada aspek interpretasi.