Mutu Pendidikan Pengertian Mutu Pendidikan

70

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kajian Teori

1. Mutu Pendidikan

1. Pengertian Mutu Pendidikan

Secara umum mutu adalah “Gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat.” 13 B. Suryo Subroto, mendefinisikan bahwa mutu adalah “Makna derajat tingkat keunggulan suatu produk hasil kerjaupaya baik berupa barang maupun jasa”. 14 Sedangkan Armai Arief, menyatakan bahwa mutu adalah “Usaha yang dilakukan oleh seseorang, lembaga intansi atau organisasi dalam upaya menyempurnakan suatu produk, agar produk itu bernilai fungsional dan efisien”. 15 Jadi jelas bahwa mutu merupakan orientasi utama dari suatu produk, seberapa besar nilai suatu produk memenuhi kriteria, standar atau rujukan yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Jika dipandang dalam konteks pendidikan bahwa mutu merupakan tersedianya sumberdaya pendidikan sebagai input, efektifnya manajemen sekolah sehingga kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik dan output yang dihasilkan bermutu memenuhi standar kulipikasi serta dapat dipertanggungjawabkan. Pengertian sederhananya input, proses dan output pendidikan harus baik. Di bawah ini akan dijelaskan tentang ketiga faktor tersebut: 1 Input Pendidikan 13 Departemen Pendidikan Nasional, Inventarisasi dan Kajian Inovasi Pendidikan Jakarta: Balitbang Diknas, 2004, hlm. 5. 14 B. Suryo Subroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004, Cet. 1, hlm. 210 15 Armai Arief, Reformulasi Pendidikan Islam, Jakarta: CRSD PRESS, 2005, Cet. 1, hlm 22. 71 Input pendidikan yaitu “Segala sesuatu yang harus tersedia untuk berlangsungnya proses pendidikan atau pembelajaran dimaksud proses kegiatan belajar mengajar”. 16 Suharsimi Arikunto mendefinisikan input pendidikan adalah “Calon siswa yang baru akan memasuki sekolah atau lembaga pendidikan”. 17 Jadi input pendidikan adalah kumpulan sumberdaya pendidikan meliputi kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan karyawan, siswa, masyarakat, sarana prasarana kurikulum, metode, media, biaya, manajemen, lingkungan, peraturan perundang-undangan, deskripsi tugas, rencana, program, visi misi, tujuan dan sasaran- sasaran yang ingin dicapai sekolah atau lembaga pendidikan. 2 Proses Pendidikan Yang dimaksud dengan proses pendidikan adalah “Kegiatan berusaha mengubah sesuatu menjadi sesuatu yang lain yang berpengaruh. Proses yang dimaksud adalah proses pengambilan keputusan pengelolaan lembaga, pengelolaan program, proses belajar mengajar, serta proses monitoring dan evaluasi”. 18 Dimaksud di sini adalah proses kegiatan belajar mengajar yang menghasilkan lulusan berupa siswa atau peserta didik yang memiliki ilmu pengetahuan berupa prestasi belajar dan keterampilan hidup. 3 Output Pendidikan Output pendidikan adalah “Hasil kinerja lembaga pendidikan sekolah berupa prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses belajar mengajar baik kemampuan akademik maupun non akademik yang dimiliki siswa”. 19 Suharsimi Arikunto, mendefinisikan output pendidikan adalah “Siswa lulusan sekolah”. 20 Lebih lanjut Armai Arief mengklasifikasikan output pendidikan meliputi kemampuan akademik 16 Arief, Reformulasi Pendidikan Islam…, hlm. 23. 17 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005, Cet. IV Edisi Revisi, hlm. 4. 18 Arief, Reformulasi Pendidikan Islam..., hlm. 23. 19 Arief, Reformulasi Pendidikan Islam..., hlm. 24. 20 Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan..., hlm. 4 -5. 72 dan kemampuan non akademik. Kemampuan akademik berupa nilai hasil belajar yang diukur secara kuantitatif seperti nilai ulangan umum, UAS, UAN, karya ilmiah, dan lain-lain. Sedangkan kemampuan non akademik yaitu berupa keterampilan hidup life skill. 21 Departemen Pendidikan Nasional, menyebutkan prestasi non akademik meliputi “Keimanan dan ketakwaan kepada Than Yang Maha Esa, kejujuran, kesopanan, olahraga, kesenian, keterampilan, kejujuran, dan kegiatan- kegiatan ekstrakurikuler lainnya”. 22 Berdasarkan penjelasan di atas, penulis berpendapat bahwa mutu pendidikan adalah kegiatan pendidikan yang memenuhi standar kualifikasi baik standar input pendidikan, proses kegiatan belajar mengajar maupun proses output pendidikan yang terbentuk dalam kemampuan siswa baik kemampuan akademik berupa prestasi hasil belajar siswa dan kemampuan non akademik berupa keterampilan hidup siswa yang berhubungan dengan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang terbentuk dalam prilaku kepribadian siswa.

2. Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan