107
terjaring dalam tes peminatan program kelas akselerasi diharuskan mengikuti serangkaian tes seleksi khusus untuk kelas akselerasi.
Tes seleksi penerimaan siswa baru pada program akselerasi dilaksanakan setiap tahun sekali sama seperti program reguler
kelas biasa. d. Pengelompokkan Kelas
Dalam kegiatan belajar mengajar siswa program kelas akselerasi dikelompokkan dalam satu rombongan belajar khusus program
IPA dan dibentuk dalam kelas khusus terpisah dengan kelas regular dengan jumlah siswa minimal 15 orang dan maksimal 25 orang.
Kelas akselerasi adalah kelas yang terdiri dari siswa-siswa cerdas dan berbakat istimewasiswa-siswa pilihan.
4. Proses Kegiatan Belajar Mengajar Siswa Program Kelas
Akselerasi
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar siswa program kelas akselerasi berbeda dengan kegiatan belajar mengajar pada kelas
regular. Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut: a. Waktu Tempuh Pendidikan.
Lama pendidikan atau jangka waktu yang ditempuh oleh siswa program akselerasi lebih cepat dan singkat daripada program
regular, hanya memerlukan waktu 2 tahun, terdiri dari 6 semester dan setiap semester terdiri dari 4 bulan, siswa akselerasi lulus dari
program akselerasi di tahun kedua ketika siswa program kelas reguler berada di kelas 2.s Sedangkan kelas reguler memerlukan
waktu 3 tahun, terdiri dari 6 semester, setiap semesternya terdiri dari 6 bulan. Percepatan tersebut didasarkan pada kemampuan
kecepatan belajar siswa. b. Kurikulum
Kurikulum program kelas akselerasi yang digunakan sama dengan kurikulum kelas reguler yang mengacu pada kurikulum nasional,
108
yaitu menggunakan kurikulum berbasis kompetensi KBK dan mulai tahun 2006 mengacu pada kurikulum tingkat satuan
pendidikan KTSP yang mengembangkan potensi kognitif, afektif dan psikomotorik disesuaikan dengan kompetensi siswa yang
tinggi dengan pengembangan kurikulum lokal sesuai kondisi siswa sekolah dan daerah. Kurikulum yang dipergunakan yang dipakai
pada program kelas akselerasi pada dasarnya sama dengan kurikulum kelas regular. Perbedaannya adalah:
1 Pengelolaan dan penyusunan struktur program pengajaran dirancang dengan alokasi waktu yang lebih cepat dan singkat,
yaitu dari 3 tahun menjadi 2 tahun. 2 Penyusunan dan penyampaian materi dibuat khusus. Dalam
penyusunan materi pelajaran dikelompokan materi-materi yang dianggap esensial dan kurang esensial sesuai dengan tingkat
kesulitan dan obyektivitasnya. Materi esensial yaitu materi yang diujikan dalam ujian akhir sekolah dan ujian nasional.
Penyampaian materi esensial dengan tingkat kesulitan tinggi diberikan porsi alokasi waktu yang lebih banyak karena
memerlukan pembahasan dan pemahaman yang lebih dalam dan sepenuhnya diberikan dalam bentuk tatap muka di kelas.
Karena semakin banyak waktu belajar diberikan semakin banyak pula materi yang diperoleg maka seakin cepat dan
singkat jangka tempuh belajar. Sedangkan untuk materi dengan tingkat kesulitan dan kompleksitas yang rendah diberikan porsi
alokasi waktu belajar lebih sedikit atau bahkan dihilangkan karena siswa dianggap sudah paham atau dapat belajar secara
mandiri di luar jam belajar di sekolah. Evaluasi untuk materi ini diberikan dalam bentuk quis dalam bentuk tugas mandiri
siswa. 3 Alokasi waktu belajar untuk setiap mata pelajaran pada
program akselerasi lebih banyak dibandingkan dengan kelas
109
reguler, khususnya untuk mata pelajaran yang dianggap lebih esenial, sebagai contoh misalnya pelajaran bahasa Inggris yang
di kelas reguler diberikan 4 jam satu minggu dibagi dalam dua kali pertemuan, sedangkan di kelas akselerasi diberikan
sebanyak 6 jam satu minggu dibagi dalam 3 kali pertemuan tatap muka, ini dimaksudkan untuk pemadatan materi pelajaran
dalam mengimbangi kemampuan daya tanggap siswa yang cepat terhadap materi pelajaran sehingga siswa tidak bosan,
jenuh dan merasa tertantang dalam belajar. c. Pemberdayaan Guru
Guru yang diberdayakan pada program kelas akselerasi adalah guru yang memiliki syarat dan criteria tertentu yaitu sebagai
berikut: 1 Semangat penghayatan dan pengalaman keagamaan yang tinggi
2 Latar belakang pendidikan sesuai dengan bidangnya dengan jenjang pendidikan sarjana S1 atau yang setara dalam bidang
kependidikan yang relevan. 3 Mempunyai pengalaman mengajar di atas 5 tahun
4 Dapat menyusun dan melaksanakan program dari 6 bulan menjadi 4 bulan dengan percepatan belajar akselerasi
5 Hanya guru yang berkompetensi tinggi di bidangnya yang diberi tugas mengajar di kelas akselerasi.
6 Guru khusus yang telah mengikuti pelatihan dan memiliki persyaratan untuk mengajar di program inovasi pendidikan.
7 Memiliki semangat dan dedikasi yang tinggi 8 Memiliki kemampuan akademik yang tinggi
9 Memiliki kemampuan mengajar professional 10 Menyertakan surat kesediaan mengajar pada program kelas
akselerasi 11 Pemberdayaan guru internal sekolah sebagai pengembangan
karir
110
d. Strategi dan Metode Pembelajaran Strategi kegiatan belajar mengajar pada program kelas akselerasi
disusun dan dirancang dalam silabus pembelajaran yang disesuaikan dengan kecepatan belajar siswa. Adapun metode
belajar mengajar yang digunakan pada program kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang menggunakan metode bervariasi
tergantung pada materi yang diajarkan antara lain: 1 Metode ceramah
2 Metode kuis dan gim 3 Metode sistem modul dan LKS
4 Metode kelompok belajar 5 Metode diskusi dan presentasi
6 Metode dialog interaktif 7 Metode eksperimen
8 Metode penugasan makalah 9 Metode penggunaan e-mail
10 Metode belajar menggunakan ICT based e. Media Pembelajaran
Adapun media yang digunakan pada program kelas akselerasi, yaitu sebagai berikut:
1 White BordPapan tulis 2 Power point LCD
3 OHP 4 Infocus
5 Televisi, DVDVCD 6 Tape recorder pembelajaran toefl
7 Bukumodul materi 8 Lab bahasa, biologi, fisika, kimia, sarana dan prasarana olah
raga, mushola, perpustakaan, dan computer sistem internet dengan akses 24 jam.
111
f. Evaluasi Pembelajaran Pada program kelas akselerasi, evaluasi dilakukan dengan sistem
penilaian kelas untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam menerima dan menguasai materi pelajaran serta mengukur
keberhasilan penyelenggaraan program akselerasi. Evaluasi dilakukan dalam rangka mengukur 3 aspek Taksonomi Bloom
yaitu: 1 Kemampuan kognitif
2 Kemampuan afektif 3 Kemampuan psikomotorik
Evaluasi kognitif meliputi ulangan harian, ulangan tengah semester UTS, ulangan akhir semester UAS, dan ujian akhir sekolah,
UAS serta ujian nasional UN untuk standar kelulusan. Evaluasi afektif meliputi penilaian sikap prilaku siswa di sekolah,
baik di dalam kelas maupun di luar kelas yang berhubungan dengan kepribadian siswa dalam mengikuti dan melaksanakan
kegiatan pendidikan. Sedangkan evaluasi psikomotorik meliputi ujian praktikum belajar
dan kegiatan aktivitas siswa di sekolah baik yang berhubungan dengan kegiatan kurikuler maupun ekstarkurikuler.
g. Bimbingan Konseling Bimbingan kounseling yang diberikan sekolah pada siswa program
kelas akselerasi sama dengan bimbingan yang diberikan kepada siswa program regular, hanya saja pada siswa program kelas
akselerasi diberikan lebih intensif, baik secara klasikal maupun individual mengingat usia mereka rata-rata masih muda dan perlu
diberikan motivasi belajar yang tinggi. Bimbingan konseling dilakukan bertujuan untuk mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi siswa terutama masalah yang berhubungan dengan kesulitan belajar, Adapun bimbingan yang
diberikan sekolah berupa:
112
1 Bimbingan psikologi 2 Bimbingan prestasi belajar
3 Bimbingan karir siswa 4 Bimbingan masalah pribadi, keluarga, baik itu social maupun
ekonomi, dan lain-lain.
5. Output Siswa Lulusan Program Kelas Akselerasi