95
1991 menyatakan bahwa: “Agar lebih memperhatikan pelayanan pendidikan terhadap anak-anak yang mempunyai kemampuan dan
kecerdasan luar biasa”.
60
2 Udang-undang Nomor 20 Tahu 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 Ayat 4, dan Pasal 12 Ayat 1 Poin b dan f
menegaskan bahwa: Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus. Sedangkan pasal 12 ayat 1, bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak: b Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya; f
Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan
batas waktu yang ditetapkan.
61
3 Surat izin penyelenggaraan program akselrasi pada tingkat SMA melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:
0489U1992 Pasal 16 ayat 1 menyatakan: “Siswa yang memiliki bakat istimewa dan kecerdasan luar biasa dapat menyelesaikan
belajar lebih awal dari waktu yang ditetapkan dengan ketentuan telah mengikuti pendidikan di SMU sekurang-kurangnya dua
tahun”.
62
Dengan mengacu pada aspek yuridis di atas, penyelenggaraan program akselerasi telah legal dan syah untuk dilaksanakan demi
teroptimalkannya potensi siswa dalam peningkatan mutu pendidikan karena mereka merupakan aset bangsa.
j. Mekanisme Penyelenggaraan Program Akselerasi
60
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan
dan Bakat Istimewa …, hlm. 9.
61
Departemen Pendidikan Nasional, Sistem Pendidikan Nasional No.20, Tahun 2003, Jakarta: Sinar Grafika Offset 2007, Cet. IV, hlm. 6-9.
62
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA...,
hlm. 11.
96
Mekanisme penyelenggaraan program akselerasi melalui beberapa tahap sebagai berikut:
1 Tahapan Persiapan Penyelenggara Program Akselerasi Dalam tahapan penyelenggaraan program akselerasi perlu
dilakukan berbagai persiapan, diantaranya yaitu: a Mengadakan konsultasi dan komunikasi intensif dengan
sekolah-sekolah yang sudah menyelenggarakan lebih dulu program akselerasi, untuk mendapatkan berbagai informasi dan
masukan.
b Membentuk tim kecil program akselerasi di sekolah penyelenggara terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah
dan guru-guru senior yang memiliki kepedulian dan perhatian untuk memberikan layanan bagi anak yang memiliki
kemampuan dan kecerdasan luar biasa.
c Memberikan pembekalan dan wawasan tentang program percepatan belajar dengan mengundang nara sumber atau
sekolah yang sudah menyelenggarakan program akselerasi, yang dihadiri oleh semua unsur tenaga kependidikan di sekolah
yang akan terlibat dalam penyelenggaraan program akselerasi.
d Melakukan seleksi terhadap guru-guru yang akan mengajar pada program akselerasi untuk mengetahui kompetensi guru.
e menyusun program kerja f Mengurus perijinan penyelenggaraan program akselerasi.
63
Setelah tahapan persiapan sudah terealisasikan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh sekolahmadrasah adalah
sebagai berikut: a Sekolah mengajukan usulan permohonan izin tertulis dengan
kelengkapan data dan informasi tentang sekolah diantaranya memiliki sarana-prasarana, manajemen, dan sumber daya
pendidikan kepada Dinas Pendidikan KabupatenKota.
b Dinas Pendidikan KabupatenKota meneliti usulan sekolah yang telah memenuhi criteria penyelenggaraan program
akselerasi percepatan belajar, selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan KabupatenKota memberikan rekomendasi untuk
mendapatkan surat keputusan SK dari Kepala Dinas Provinsi.
c Dinas Pendidikan Provinsi melalui Tim Pengendalian Program mengevaluasi usulan yang sudah memenuhi kriteria, kemudian
63
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan
dan Bakat Istimewa …, hlm. 32-33.
97
Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Tim Pengendalian Program bersama-sama mengadakan observasi ke sekolah.
d Dinas Pendidikan Provinsi mengeluarkan Surat Keputusan SK penetapan sekolah penyelenggara program akselerasi.
e Selanjutnya Diana Pendidikan Provinsi mengirim statistic sekolah penyelenggara program akselerasi yang berada di
wilayahnya kepada Direktur Jenderal Dikdasmen c.q. Direktur Pendidikan Luar Biasa.
f Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah bersama Pejabat Dinas Pendidikan Provinsi dan KabupatenKota secara
periodik melakukan monitoring dan evaluasi ke sekolah- sekolah dalam upaya pengendalian mutu sekolah.
64
Gambar mekanisme permohonan penyelenggaraan program akselerasi dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut.
65
Gambar 2.1 Mekanisme Penyelenggaraan Program Kelas Akselerasi
2 Tahapan Pelaksanaan Penyelenggaraan Program Akselerasi
64
Depdiknas, Isu-isu Pendidikan: Lima Isu Pendidikan Triwulan Kedua…, hlm. 90.
65
Depdiknas, Isu-isu Pendidikan: Lima Isu Pendidikan Triwulan Kedua…, hlm. 91.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Dinas Pendidikan Propinsi
Dinas Pendidikan KabupatenKota
Sekolah SD, SMP, SMA
a b
c d
e f
98
a Tahapan ini, merupakan tahapan implementasi penyelenggaraan program akselerasi, di mana segala sumber
daya pendidikan sudah tersedia. Adapun sumber daya pendidikan dalam program akselerasi meliputi segala sumber
daya baik yang berasal dari internal sekolah maupun eksternal sekolah yang mendukung terhadap penyelenggaraan program
akselerasi. Bila pendidikan bagi siswa berpotensi tingi dan berbakat
istimewa luar biasa, dikembangkan untuk mencapai keungghulan lulusan pendidikan, maka untuk mencapai keunggulan tersebut.
Herry, 1999, sebagaimana dikutip oleh Dwi Nuraeni, setidaknya terdapat “Delapan faktor penunjang yang mempengaruhi tercapainya
tujuan pendidikan, meliputi; 1 masukan input intake, 2 kurikulum, 3 tenaga kependidikan, 4 Sarana prasarana, 5 dana, 6
manajemen, 7 Lingkungan, 8 proses belajar mengajar”.
66
Faktor - faktor tersebut dapat dijelaskan pada diagram di bawah ini:
Gambar 2.2
66
Dwi Nuraini, Perbedaan Kecerdasan Emosi Siswa Berbakat Akademik di Kelas Akselerasi dan di Kelas Reguler,
Jakarta: Perpustakaan Fakultas Psikologi UIN Jakarta, 14262005 M, hlm. 13-18.
Kurikulum Sarana dan Prasarana
Manajemen
Dana
Proses Belajar Mengajar
Sistem Evaluasi
Guru
Input Siswa
Output Lulusan
Lingkungan Kondusif
Bimbingan Konseling
99
Faktor Pendukung Sumber Daya Pendidikan
Pertama, masukan input, intake siswa diseleksi secara ketat
dengan menggunakan kriteria dan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan. Kriteria yang digunakan adalah: a prestasi
belajar, dengan indikator angka laport, Nilai Ebtanas Murni NEM, danatau hasil tes prestasi akademik, b kesehatan jasmani bila diperlukan.
Depdiknas, dalam buku pedoman program akselerasi, menyebutkan syarat dan kriteria siswa pada program akselerasi yaitu:
a Informasi Data Objektif, yaitu berupa skor akademis dan skor
hasil pemeriksaan psikologis meliputi: 1 Nilai Ujian Nasional dengan rata-rata 8,0 ke atas baik untuk
SMP, SMA, sedangkan untuk SD tidak dipersyaratkan. 2 Tes kemampuan akademis dengan nilai sekurang-
kurangnya 8,0. 3 Rapor, dengan nilai rata-rata seluruh mata pelajaran tidak
kurang dari 8,0. 4 Psikologis, yang diperoleh dari hasil pemeriksaan meliputi
tes intelegensi umum, tes kreativitas, dan inventori keterikatan pada tugas dengan skor IQ
≥140 kategori jenius dan skor IQ
≥ 125 kategori cerdas.
b Informasi Data Subjektif, yaitu nominasi yang diperoleh dari
diri sendiri, teman sebaya, dan guru sebagai hasil dari pengamatan dari sejumlah ciri-ciri keberbakatan.
c Kesehatan Fisik, yaitu keterangan kesehatan jasmani dan
rohani yang ditunjukkan dengan surat keterangan sehat dari dokter.
d Kesediaan Siswa dan Persetujuan Orang Tua, yaitu
pernyataan tertulis dari pihak sekolah untuk siswa dan orang tuanya, tentang hak dan kewajiban serta hal-hal yang dianggap
perlu dipatuhi untuk menjadi peserta program akselerasi.
67
Dari penjelasan di atas, jelas bahwa penerimaan siswa program kelas akselerasi dilakukan seleksi secara ketat, melalui berbagai tahapan
dan kriteria serta syarat-syarat tertentu. Hal ini dilakukan agar program penyelenggaran program kelas akselerasi tepat sasaran pada siswa yang
67
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan
dan Bakat Istimewa …, hlm. 37-38.
100
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa sehingga dalam proses pembelajaran berjalan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kedua, Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum nasional
yang standa, namun dilakukan inprovisasi alokasi waktu sesuai dengan tuntutan belajar peserta didik yang memiliki kecepatan serta motivasi
belajar. Depdiknas menetapkan kurikulum program akselerasi adalah kurikulum nasional dan muatan lokal yang dimodifikasi dan
berdiferensiasi dengan penekanan pada materi esensial penting dan dikembangkan melalui sistem pembelajaran yang dapat memacu dan
mewadahi integrasi antara pengembangan spiritual, logika, etika dan estetika, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir holistik,
kreatif, dan sistemik, linear dan konveregen, untuk memenuhi tuntutan masa kini dan masa mendatang dengan cara:
a Modifikasi alokasi waktu, yang disesuaikan dengan kecepatan belajar.
b Modifikasi isimateri, dipilih yang esensial c Modifikasi proses pembelajaran, yang menekankan
pengembangan proses berpikir tingkat tinggi analisis, sintesis, evaluasi, dan pemecahan masalah.
d Modifikasi sarana-prasarana, yang disesuaikan dengan karakteristik siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa senang menemukan sendiri pengetahuan baru. e Memodifikasi lingkungan belajar, yang memungkinkan siswa
yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa dapat memenuhi kehausan akan pengetahuan
f Memodifikasi pengelolaan kelas, yang memungkinkan siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa dapat
bekerja di kelas secara mandiri, berpasangan maupun berkelompok.
68
g Struktur program jumlah jam setiap mata pelajaran lebih dipercepat daripada kelas reguler dengan mengurangi
pembahasan materi-materi yang tidak esensial tidak penting dengan memperhatikan keselarasan dan keseimbangan antar
dimensi tujuan pembelajaran, pengembangan kreativitas dan disiplin, pengembangan persaingan dan kerja sama,
pengembangan kemampuan holistik dan kemampuan berfikir
68
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan
dan Bakat Istimewa …, hlm. 47-48.
101
elaborasi, dimensi pelatihan berpikir induktif dan dedukatif, serta pengembangan iptek dan imtak secara terpadu.
69
h Komponen kurikulum, terdiri dari tujuan, isi atau materi, proses atau sistem penyampaian dan media serta evaluasi, harus
tetap menjadi perhatian pihak sekolah jika menginginkan mutu lulusan yang baik
70
Ketiga, tenaga kependidikanguru, karena siswanya
memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa, maka tenaga kependidikanguru yang menanganinya terdiri atas tenaga
kependidikan yang unggul, baik dari segi penguasaan materi pelajaran, penguasaan metode, dan media pembelajaran, maupun
komitmen dalam melaksanakan tugas. Berkaitan dengan ini, Depdiknas, menyebutkan beberapa kriteria guru program akselerasi
yaitu: a Memiliki tingkat kependidikan yang dipersyaratkan sesuai
dengan jenjang sekolah yang diajarkan, sekurang-kurangnya Sarjana S1 untuk SD, SMP, dan SMA.
b Mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya. c Memiliki pengalaman mengajar di kelas reguler sekurang-
kurangnya 3 tiga tahun dengan prestasi yang baik. d Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang karakteristik
siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa anak berbakat.
e Memiliki karakteristik umum yang dipersyaratkan antara lain: 1 Adil dan tidak memihak.
2 Sikap kooperatif demokratis. 3 Fleksibilitas.
4 Rasa humor. 5 Menggunakan penghargaan dan pujian.
6 Minat yang luas. 7 Memahami perhatian terhadap masalah anak.
8 Penampilan dan sikap menarik.
f Memenuhi sebagian besar persyaratan sebagai berikut: 1 Memiliki pengetahuan tentang sifat dan kebutuhan anak
berbakat
69
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan
dan Bakat Istimewa …, hlm. 42-43
70
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1997, hlm. 102.
102
2 Memiliki keterampilan dalam mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
3 Memiliki pengetahuan tentang kebutuhan aktif dan kognitif anak berbakat
4 Memiliki kemampuan untuk mengembangkan pemecahan masalah secara kreatif
5 Memiliki kemampuan untuk mengembangkan bahan ajar untuk anak berbakat
6 Memiliki kemampuan untuk menggunakan strategi mengajar perorangan
7 Memiliki kemampuan untuk menunjukan teknik mengajar yang sesuai
8 Memiliki kemampuan untuk membimbing dan memberi konseling kepada anak berbakat dan orang tuanya
9 Memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian.
71
Keempat, sarana dan prasarana yang menunjang diperlukan untuk
dapat mendukung kegiatan belajar mengajar dalam program akselerasi disesuaikan dengan kemampuan kecerdasan siswa,
sehingga dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar, serta menyalurkan potensi kemampuan, kecerdasanya, termasuk
bakat dan minatnya baik dalam kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler. Depdiknas menyebutkan saran dan prasarana yang harus
tersedia dalam program belajar akselerasi meliputi sarana belajar : a Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang Bimbingan
Konseling, Ruang Tata Usaha, dan Ruangan OSIS. b Ruangan Kelas, dengan formasi tempat duduk yang mudah di
pindah-pindah sesuai dengan keperluan. c Ruang Lab IPA, Lab IPS, Lab Bahasa, Lab Kertakes, Lab
komputer, dan Ruangan Perpustakaan. d Kantin Sekolah, Koperasi Sekolah, Musollatempat ibadah dan
Poliklinik. e Aula Pertemuan
f Lapangan Olah Raga g Kamar MandiWC.
Prasarana belajar meliputi: a Sumber belajar seperti: buku paket, buku pelengkap, buku
referensi, buku bacaan, majalah, koran, modul, lembar kerja, kaset Video, VCD, CDROM, dan sebagainya.
71
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan
dan Bakat Istimewa …, hlm. 48-50.
103
b Media pembelajaran seperti radio, cassette recorder, TV, OHP, Wireless, Slid Projector, LDLCDVCDDVD Player,
Komputer, dan sebagainya. c Adanya sarana Information Technology IT: Jaringan internet,
dan lain-lain.
72
Kelima,
adalah dana. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam program kelas akselerasi perlu adanya dukungan
dana yang cukup atau memadai, termasuk perlunya disediakan intensif tambahan bagi tenaga kependidikan yang terlibat dalam
penyelenggaraan program kelas akselerasi baik itu berupa uang maupun fasilitas lainnya.
Keenam, manajemen, berhubungan dengan strategi dan
implementasi seluruh sumberdaya yang ada dalam sistem sekolah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu bentuk
manajemen pada sekolah dengan diselenggarakannya program akselerasi, harus memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi, realitas
dan berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan jauh kedepan. Dengan demikian penyelenggaraan program akselerasi
didasari oleh komitmen, ketekunan, pemahaman yang samasatu visi dan misi dan terjalin kebersamaan semua pihak yang ikut
terlibat dalam program tersebut. Untuk itu penulis berpendapat manajemen yang sesuai dengan program akselerasi adalah
manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah MPMBS. Karena manajemen tersebut mengetahui kebutuhan dan permasalahan yang
terjadi di sekolah.
Ketujuh, lingkungan belajar yang kondusif dibutuhkan untuk
mendukung terciptanya proses belajar mengajar dengan baik. Hal ini dilakukan dalam rangka mengembangkan potensi keunggulan
menjadi keunggulan yang nyata. Lingkungan tersebut berupa
72
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan
dan Bakat Istimewa …, hlm. 50-51.
104
lingkungan dalam arti fisik maupun sosial di sekolah di masyarakat dan di rumah.
Maka dari itu keluarga, sekolah, masyarakat dan semua pihak harus menciptakan lingkungan yang kondusif supaya proses
belajar mengajar program akselerasi berjalan dengan baik sehingga menghasilkan lulusan yang bermutu sesuai harapan semua pihak.
Kedelapan, proses belajar mengajar yang bermutu hasilnya selalu
dapat dipertanggungjawabkan kepada siswa, orang tua, dan lembaga maupun masyarakat.
Kesembilan, y
ang dimaksud dengan output pendidikan adalah “Siswa lulusan sekolah yang dihasilkan dari proses kegiatan belajar
mengajar”.
73
Output program kelas akselerasi merupakan siswa lulusan yang prestasi tinggi dibandingkan dengan siswa biasa
program reguler baik dari segi kemampuan akademis, psikologis, prilaku sosial, seni, olah raga, dan mereka di senangi oleh banyak
siswa. Sedangkan Depdiknas, menyebutkan selain kesembilan
faktor di atas terdapat faktor-faktor lain yaitu:
1 Proses Evaluasi Belajar
Evaluasi dilakukan bertujuan untuk mengukur pencapaian belajar dimaksud tingkat daya serap siswa terhadap materi
yang diajarkan. Adapun bentuk evaluasi yang dilakukan dalam program akselerasi meliputi:
a Ulangan Harian Dalam satu semester setiap guru minimal memberikan
ulangan harian sebanyak 3 kali. Bentuk soal yang disarankan adalah soal uraian.
b Ulangan Umum Ulangan umum diberikan lebih cepat dibandingkan siswa
reguler, sesuai dengan kalender pendidikan program akselerasi. Soal ulangan dibuat oleh guru mata pelajaran
73
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, Cet. IV. Edisi revisis, hlm. 4-5.
105
yang bersangkutan dengan menyusun kisi-kisi serta materi yang esensial.
c Ujian Nasional UN Ujian Nasional akan diikuti oleh siswa pada tahu kelima
untuk SD, dan tahun kedua untuk SMP, SMA, bersamaan dengan pelaksanaan Ujian Nasional siswa reguler.
d Pembagian Buku Laport Pembagian laporan hasil belajar siswa program akselerasi
diberikan sesuai dengan kalender pendidikan program akselerasi yang telah ditentukan secara khusus.
e Evaluasi terhadap penyelenggaraan program akselerasi dilakukan oleh Ditjen Dikdasmen sekurang-kurangnya 1
satu kali setahun dalam bentuk supervisi atau monitoring dan evaluasi.
74
2 Bimbingan dan Konseling Bimbingan konseling program akselerasi dilakukan dengan tujuan:
Untuk membantu individu mengenali dan memahami diri dan mengarahkan dirinya dengan tepat terhadap lingkungan
serta mengatasi masalah-masalah yang dialaminya yang berhubungan dengan teman sebaya, keluarga, dan sekolah,
terlebih membimbing karirnya yang perlu mendapatkan pelayanan yang tepat.
75
Dari apa yang telah dikemukakan di atas, program kelas akselerasi merupakan satuan pelayanan pendidikan yang diberikan
kepada siswa yang memiliki kemampuan, kecerdasan tinggi, dan bakat istimewa dibandingkan dengan siswa biasa, sehingga mereka
dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Program kelas akselerasi memberikan kesempatan belajar kepada mereka dalam
menyelesaikan pendidikan dengan jangka waktu yang lebih singkat dan cepat. Dengan diselenggarakannya program kelas akselerasi,
berarti kita sudah menjalankan prinsip keadilan dalam pendidikan
74
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan
dan Bakat Istimewa …, hlm. 51-53.
75
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan
dan Bakat Istimewa …, hlm. 53-54.
106
yaitu memberikan pelayanan pendidikan sesuai dengan potensi manusia sebagai anugrah Tuhan.
B. Kerangka Konseptual