lxxiv Muhammad Daud Dahlan saat ini menjadi perantara bagi murid-muridnya
untuk memohon kepada Allah. “Madad Syekh Akbar” saat ini banyak digunakan oleh murid-murid
Tarekat Idrisiyah terutama pada saat-saat murid Tarekat Idrisiyah mendapat kesulitan, dengan keyakinan akan mendapat pertolongan dari guru mereka.
E. Sarana dan Prasarana Majlis Taklim Al-Idrisiyah
Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, tanpa adanya sarana dan prasarana, maka maksud dan
tujuan yang ingin di capai tidak akan terlaksana. Misalnya seperti: sarana fisik masjid untuk beribadah, sarana fisik madrasah untuk lembaga pendidikan
adalah gedung-gedung atau suatu tempat yang diperlukan untuk penyelenggaraan pendidikan dan penyampaian untuk berdakwah.91
Begitupun dengan majlis taklim al-Idrisiyah itu sendiri yang memiliki sarana dan prasarana yang dapat menunjang dalam pengembangan misi
dakwah Islam. Yaitu memiliki Masjid Agung Al-Fattah sebagai tempat atau sarana untuk beribadah dan menuntut ilmu. Sekertariat sebagai tempat untuk
konsolidasi para pengurus Yayasan, memiliki TPA dan Madrasah Ibtidaiyyah sebagai sarana pendidikannya. Dan dari segi Ekonomi, Majlis Taklim A-
Idrisiyyah memiliki tempat-tempat usaha seperti, Qini Market Warung serba ada, Qini Phone Telepon umum tunggu, Qini Fresh Air isi ulang, Qini Art
91
Soegarda Poerbakawatja. Et al, Ensiklopedi Pendidikan, Jakarta: PT. Gunung Agung, 1981, Cet. Ke-2. hal 320-321
lxxv Galeri Seni. Kemajuan ini di tunjang dengan bantuan dari beberapa Bank
dan Koperasi yang siap membantu. Majlis taklim Al-Idrisiyah mempunyai beberapa Cabang Zawiyah
seperti yang berada di Daerah Serpong, Bogor, Cileduk, Bekasi, Tangerang, dan Depok JABODETABEK. Masing-masing cabang memiliki Masjid dan
Majlis Taklim yang bernama Masjid Al-Fattah, karena dinisbatkan dari pendirinya yaitu Syekh Akbar Abdul Fattah.
92
92
Wawancara Pribadi dengan Ustd. Tatang Akhyar MD Wakil Ketua Harian Majlis Taklim Al-Idrisiyah,
Jakarta 18 Juli 2007.
lxxvi
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Unsur-unsur Dakwah Pada Tarekat Idrisiyah
1. Dai’ Syekh Mursyid Tarekat Idrisiyah
Dai’ adalah orang yang melaksanakan dan menyampaikan dakwah baik secara lisan maupun tulisan dan perbuatan baik secara individu,
kelompok, atau berbentuk organisasi atau lembaga.
93
Begitu juga dengan tarekat, tarekat Idrisiyah memiliki dai’ atau seorang pemimpin yang didikenal dengan gelar ”Syekh Akbar” Syekh
Mursyid Tarekat Idrisiyah . Gelar Syekh akbar yang diletakan di depan nama adalah gelar kehormatan yang diberikan oleh Rasulullah SAW kepada Sultan
Auliya pilihan pada zamannya, bukan semata-semata ungkapan pujian atas
suatu kelebihan dari murid-murid atau pengikutnya. Tugas dan kewajiban seorang syekh adalah membimbing murid-muridnya atau jemaahnya baik
secara lahiriah, maupun bathiniyah.
94
Sebagai jalan yang di tempuh untuk mendekatkan diri kepada Allah, orang yang melakukan tarekat tidak dibenarkan meninggalkan Syariat, bahkan
pelaksanaan tarekat merupakan pelaksanaan syariat agama. Oleh karena itu melakukan tarekat tidak bisa sembarangan orang, orang yang bertarekat harus
dibimbing oleh guru yang disebut Mursyid Pembimbing atau Syekh Akbar,
93
Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Predana Media, 2004, Cet. Ke-1, h. 75
94
Wawancara Pribadi dengan Ustd. Lukmana S.Ag. Sekertaris Umum Yayasan Al- Idrisiyyah, ,
Jakarta, 19-Maret-2008.