xlix
C. Sejarah Lahir dan Berdirinya Tarekat Idrisiyah.
Tarekat Idrisiyah adalah salah satu organisasi tarekat yang mulai berkembang di Indonesia sejak tahun 1930-an. Orang yang pertama
memperkenalkanya tarekat ini adalah Syekh Akbar Abdul Fatah 1884-1947, satu-satunya murid asal Indonesia yang mendapatkan bimbingan langsung dari
Syekh Ahmad Syarif as-Sanusi al-Khatabi di Jabal Abu Qubais, Mekkah.
54
Sebelum dinamakan tarekat Idrisiyah, tarekat Idrisiyah bernama tarekat Sanusiah yang didirikan oleh Muhammad Ali as-sanusi. Dari beliau,
tongkat kepemimpinan Tarekat Sanusiah kemudian dilimpahkan kepada putranya yang bernama Muhammad Al-Mahdi. Pada periode berikutnya,
54
Yayasan Al-Idrisiyah, Mengenal Tarekat Idrisiyah, Sejarah dan Ajaranya, Jakarta:Al- Idrisiyah 2003 h. 90
l Muhammad Al-Mahdi menyerahkan mandat kepada keponakannya yang
bernama Syekh Akbar Syarif As-Sanusi. Dari Syekh Akbar Syarif As-Sanusi itulah, Syekh Akbar Syekh Abdul Fattah menerima pengajaran sekaligus
mandat”Khalifah”
55
Tarekat Sanusiah kemudian dibawa ke Indonesia oleh K.H. Abdul Fatah tahun 1932. Dia menerimanya dari Syekh Ahmad Syarif as-
Sanusi1875-1933 di Jabal Abu Qubais Mekkah. Kemudian mengingat kondisi politik Indonesia pada saat itu tidak kondusif untuk pengembangan
Dakwah tarekat Sanusiah, yaitu adanya kecurigaan dari penjajah Belanda terhadap nama Sanusiah oleh karena kesamaannya dengan gerakan
perlawanan terhadap penjajahan bangsa barat Prancis di Al-Jazair. Hal ini sesuai dengan pendapat Prof. Husnul Aqib Suminto dalam bukunya yang
berjudul Politik Islam Hindia Belanda yang menulis: Sejak lama dikalangan masyarakat Belanda di Indonesia telah terdapat rasa
ketakutan terhadap tarekat, karena mereka yakin bahwa gerakan tarekat akan bisa di pergunakan oleh peminpin-peminpin panatik sebagai basis
kekuatan untuk memberontak. Kehkawatiran semacam ini nampak jelas pada peristiwa Cilegon Banten 1888 dan peristiwa Garut 1919.
56
Juga seperti yang diungkapkan Snouck Hurgroneye, penasehat Pemerintah wilayah jajahan dalam wawasan agama, sebagaimana dikutip
Delier Noor :
55
Ibid.h. 92
56
Aqib Suminto, Politik Islam Hindia Belanda Jakarta : LP3ES, 1986 . H. 64
li Syekh dan pengikut-pengikutnya itu merupakan musuh yang sangat
berbahaya bagi kekuasaan Belanda, sekurang-kurangnya sama bahayanya dengan orang-orang golongan Sanusi terhadap kekuasaan Prancis di Al-
zajair.
57
Kemudian K.H. Abdul Fatah mengganti nama tarekat Sanusiah menjadi tarekat Idrisiyah. Bendera tarekat Idrisiyah inilah yang kemudian
dikibarkan Syekh Akbar Abdul Fatah di Indonesia.
58
D. Ajaran-ajaran Tarekat Idrisiyyah di Majlis Taklim Al-Idrisiyah