98
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, sebagaimana yang telah diuraikan dalam pembahasan pada bab metode bimbingan mental
spiritual, maka peneliti menyimpulkan rehabilitasi sosial di PSKW Mulya Jaya Jakarta mengenai metode bimbingan mental spiritual. Berikut kesimpulan dari
metode bimbingan mental spiritual di “PSKW Mulya Jaya” Jakarta :
A. I. Metode Bimbingan Mental Spiritual
Dibawah ini adalah metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan mental spiritual di PSKW Mulya Jaya, Jakarta :
1. Ceramahklasikal.
Ceramah yang berlangsung selama kurang lebih 70 sd 80 menit dalam tiap pertemuan ini, disaksikan seksama dengan para klien
seluruhnya yang dikerahkan para petugas sosial di Panti, dengan adanya siraman rohani ini kelak akan menyirami hati mereka juga dengan
tuntunan agama islam yang sesuai syariat islam, dengan begitu maka akan lebih mudah bagi mereka muhasabahintrospeksi akan dosa-dosa masa
lalu, dan memiliki niat gigih untuk bertaubat. 2.
Tanya Jawab Dengan adanya sesi Tanya-jawab ini yang berlangsung selama 10
menit, meskipun dengan waktu singkat ini klien menggunakan waktu mereka dengan baik untuk menjawab segala sesuatu yang masih mereka
belum mengerti, dan kesempatan ini sangat baik bagi mereka yang masih belum mengerti agar mereka tidak tersesat akan kebingungan mereka
terhadap penjelasan dari materi agama yang diberikan maka dengan solusijawaban yang diberikan penyuluh agama maka akan terselesaikan.
3. Metode “bil-mujadalah”
Mujadalah ini ceramah yang dengan menyebutkan dalil-dalil Allah di sela-sela perkataan syiar ketika ceramah kepada klien di Panti.
4. Metode “bil-mauidzah”
Kiat yang Penyuluh laksanakan dengan mencontohkan perkataan dan perbuatan baik pada anak didik kami di Panti.
5. Konseling individu atau kelompok
Dengan adanya konseling individu dan kelompok maka dengan mudah klien mengungkapkan isi hati mereka secara leluasa pada
penyuluh, serta menjalin keakraban antara klien dan penyuluh dan dengan keakraban itu akan tercipta kepercayaan di hati para klien untuk
menceritakan semua masalahnya dan meminta solusi dari para penyuluh dari masalahnya.
6. Prakteklatihan
Adapun prakek pada tiap-tiap materi yang diberikan di praktekan dalam kehidupan mereka sehari-hari tentu saja dengan pengawasan
penuluh agama di Panti Sosial Wanita ini, dari serangkaian penelitian yang saya jalankan di PSKW Mulya Jaya Jakarta ini, mereka sudah ada
perubahan perilaku dan ibadah demikian juga yang di katakana para penyuluh panti, jadi insya Allah mereka istiqomah dalam mempraktekan
ibadah dan perilaku baik mereka klien. 7.
Evaluasi Evaluasi seperti Gamekuis memang pada dasarnya adalah
permainan semata, akan tetapi dalam penyuluhan islam ini ada materi yang dinamakan game yang berdurasi 5-10 menit, pada gamekuis islami
ini penyuluh memberikan pertanyaan akan tetapi secara islami, sehingga klien bukan hanya mendapat hiburan semata akan tetapi juga mendapat
ilmu agama yang di selipkan pada gamekuis tersebut.
A. II. Tujuan Bimbingan Mental Spiritual