yang didasari oleh nilai–nilai swadaya, gotong royong dan kesetiakawanan sosial, sehingga upaya tersebut merupakan usaha – usaha kesejahteraan
sosial yang melembaga dan berkesinambungan. 2.
Meningkatkan jangkauan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang lebih adil dan merata, agar setiap warga negara khususnya penyandang masalah
kesejahteraan sosial berhak untuk memperoleh pelayanan yang sebaik- baiknya untuk meningkatkan kualitas kehidupan.
3. Meningkatkan mutu pelayanan dan rehabilitasi sosial yang semakin
profesional, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, masyarakat dan dunia usaha bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.
4. Memantapkan manajemen pelayanan sosial yang dilakukan dengan
penyempurnaan yang terus menerus dalam merencanakan, melaksanakan, memantau, mengevaluasi dan melaporkan serta mengkoordinasikan dan
memadukan dengan sektor-sektor lain dan pemerintah daerah, sehingga pelayanan dan rehabilitasi sosial menjadi semakin berkualitas dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik.
6
6. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Sesuai Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 106HUK2009, PSKW “Mulya Jaya” Jakarta adalah Panti Rehabilitasi Sosial yang menangani
penyandang masalah tuna susila, dengan kedudukan, tugas pokok dan fungsi, sebagai berikut :
A. Kedudukan
6
Direktorat Jendral Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Kementrian Sosial R.I, diakses dari Pada tanggal 09 Maret 2011.
Panti Sosial Karya Wanita “Mulya Jaya” Jakarta adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Departemen Sosial
RI yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, sehari-hari
secara fungsional dibina oleh Direktur Pelayanan Rehabilitasi Tuna Sosial. Panti Sosial dipimpin oleh seorang Kepala.
7
B. Tugas Pokok
Panti Sosial mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial
agar mampu berperan aktif, berkehidupan dalam masyarakat, rujukan regional, pengkajian dan penyiapan standar pelayanan,
pemberian informasi serta koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Panti Sosial Karya Wanita mempunyai tugas memberikan
bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial yang bersifat kuratif, rehabilitatif, promotif dalam bentuk bimbingan pengetahuan dasar
pendidikan, fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan, resosialisasi bimbingan lanjut bagi para wanita tuna susila agar
mampu mandiri
dan berperan
aktif dalam
kehidupan
7
Diadaptasi dari Prosedur Kerja Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya Jakarta Sesuai Kepetusan Menteri Sosial RI No. 40 HUK 2004.
bermasyarakat serta pengkajian dan pengembangan standar pelayanan dan rujukan.
8
C. Fungsi
Berdasarkan tugas pokok tersebut, PSKW “Mulya Jaya” Jakarta, mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program ; evaluasi dan
laporan. b.
Pelaksaan Registrasi, Observasi, Identifikasi, Diagnosa sosial dan perawatan.
c. Pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang
meliputi bimbingan
mental, sosial,
fisik, dan
keterampilan. d.
Pelaksaan resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut.
e. Pelaksaan pemberian perlindungan sosial, advokasi
sosial, informasi dan rujukan. f.
Pelaksanaan pusat model pelayanan rehabilitasi dan perlindungan sosial.
g. Pelaksanaan urusan tata usaha.
9
8
Diadaptasi dari Prosedur Kerja Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya Jakarta Sesuai Kepetusan Menteri Sosial RI No. 40 HUK 2004.
9
Diadaptasi dari Prosedur Kerja Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya Jakarta Sesuai Kepetusan Menteri Sosial RI No. 40 HUK 2004.
7. MEKANISME KERJA DAN KERJASAMA
Dalam upaya optimalisasi dan akuntabilitas pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial terhadap Wanita Tuna Susila, PSKW “Mulya Jaya”
Jakarta memperhatikan mekanisme kerja dan kerjasama yang dilaksanakan.
A. Mekanisme Kerja
a Pelaksanaan kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial wanita tuna
susila selalu mengacu pada pedoman yang ada dan prosedur professional pekerjaan sosial, serta mendahulukan kepentingan
kelayan untuk mengatasi permasalahan kelayan Wanita Tuna Susila.
b Bagi lembaga rehabilitasi sosial merujuk pada mekanisme kerja
yang telah dilakukan oleh instansi masing-masing. c
Mengadakan kontak, konsultasi dan koordinasi dengan Dinas Sosial Pemerintah Daerah Setempat dalam rangka pelaksanaan
pelayanan dan rehabilitasi tuna susila di daerah-daerah setempat. d
Koordinasi dengan lembaga-lembaga sosial dan instansi terkait lainnya dalam pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial wanita
tuna susila. e
Pelaksanaan program pelaporan hasil kegiatan pada lembaga instansi yang berwenang secara berjenjang.
f Evaluasi dilakukan oleh lembaga instansi yang berwenang.
10
B. Kerjasama