Adapun bimbingan lanjut yang ada di PSKW Mulya Jaya adalah sebagai berikut :
a. Bimbingan peningkatan kehidupan bermasyarakat
Kegiatan bimbingan usaha bimbingan atau tuntunan untuk lebih memantapkan kemampuan penyesuaian diri
dalam tata hidup bermasyarakat dan keikutsertaan mereka dalam proses pembangunan sesuai dengan kemampuannya.
b. Bantuan pengembangan usaha bimbingan peningkatan
keterampilan Serangkaian kegiatan yang diarahkan kepada
penerima pelayanan dalam bentuk pemberian bantuan ulang balik berupa peralatan dan bahan permodalan
maupun pemantapan keterampilan, sehingga jenis usaha atau kerjanya lebih berkembang.
c. Bimbingan pemantapan kemandirian usaha kerja
Serangkaian kegiatan bimbingan yang diarahkan kepada penerima pelayanan guna dapat meningkatkan
usaha ekonomis,
produktif, sehingga
dapat mengembangkan jenis dan jumlah penghasilannya.
56
6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara menyeluruh dalam pelaksanaan program pelayanan dan rehabilitasi sosial mulai tahap perencanaan
56
Direktorat Jendral Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Kementrian Sosial R.I, diakses dari Pada tanggal 09 Maret 2011.
sampai akhir tahap pelayanan yang ditetapkan, untuk mengukur tingkat keberhasilan. Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan
memberi nilai secara obyektif terhadap pencapaian hasil-hasil sebagaimana
telah direncanakan
sebelumnya dalam
upaya menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial terhadap
penyandang masalah Tuna Susila. Tujuannya untuk mengukur efektifitas dan efisiensi dari pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi
sosial terhadap penyandang masalah Tuna Susila dan sekaligus mengukur secara obyektif hasil-hasil pelaksanaan kegiatan tersebut.
57
7. Terminasi Pengakhiran Pelayanan
Pengakhiran pelayanan dilaksanakan untuk memastikan hasil evaluasi umum terhadap klien telah dapat menjalankan fungsi
sosialnya secara wajar dan mampu menjadi warga Negara masyarakat yang bertanggung jawab. Dalam hal ini dipersiapkan klien dalam
proses pengakhiran berjalan secara wajar, dimana pemutusan pelayanan tidak menimbulkan konflik psikologis yang dapat
mengganggu klien. Disamping itu agar administrasi penanganan kasus berlangsung dengan tertib, dibuatkan surat pemberitahuan formal
bahwa proses pelayanan klien sudah berakhir.
58
“Terminasi disini artinya adalah klien yang telah selesai masa rehabilitasinya akan Panti pulangkan pada keluarga klien”.
59
57
Direktorat Jendral Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Kementrian Sosial R.I, diakses dari Pada tanggal 09 Maret 2011.
58
Direktorat Jendral Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Kementrian Sosial R.I, diakses dari Pada tanggal 09 Maret 2011.
59
Wawancara pribadi dengan Koordinator PEKSOS pekerja sosial Drs. Susanto Asbudi, di ruang kerja coordinator peksos PSKW Mulya Jaya Jakarta, senin 22 Agustus 2011,
pukul 11.30 sd 12.00 petang.
98
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, sebagaimana yang telah diuraikan dalam pembahasan pada bab metode bimbingan mental
spiritual, maka peneliti menyimpulkan rehabilitasi sosial di PSKW Mulya Jaya Jakarta mengenai metode bimbingan mental spiritual. Berikut kesimpulan dari
metode bimbingan mental spiritual di “PSKW Mulya Jaya” Jakarta :
A. I. Metode Bimbingan Mental Spiritual
Dibawah ini adalah metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan mental spiritual di PSKW Mulya Jaya, Jakarta :
1. Ceramahklasikal.
Ceramah yang berlangsung selama kurang lebih 70 sd 80 menit dalam tiap pertemuan ini, disaksikan seksama dengan para klien
seluruhnya yang dikerahkan para petugas sosial di Panti, dengan adanya siraman rohani ini kelak akan menyirami hati mereka juga dengan
tuntunan agama islam yang sesuai syariat islam, dengan begitu maka akan lebih mudah bagi mereka muhasabahintrospeksi akan dosa-dosa masa
lalu, dan memiliki niat gigih untuk bertaubat. 2.
Tanya Jawab Dengan adanya sesi Tanya-jawab ini yang berlangsung selama 10
menit, meskipun dengan waktu singkat ini klien menggunakan waktu mereka dengan baik untuk menjawab segala sesuatu yang masih mereka