siswa untuk berfikir mengolah sebagai informasi. d
Persepektif elaborasi kognitif. Elaborasi kognitif artinya bahwa di setiap siswa akan berusaha untuk
memahami dan menimba informasi untuk menambah pengetahuan kognitif.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan pembelajaran kooperatif, siswa dapat berinteraksi dengan sesama siswa
lainnya dan bisa saling bantu serta bekerja sama untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan. Mereka bisa memahami dan memecahkan
masalah pembelajaran dengan cara bekerja sama atau gotong royong. Bagi mereka yang mempunyai prestasi tinggi bisa membantu temannya yang
mempunyai prestasi di bawah rata-rata KKM. Oleh karena itu para guru memiliki tanggung jawab dalam membantu siswa untuk memperoleh
kemampuan berpartisipasi dan bekerja sama secara efektif di dalam proses pembelajaran.
c.
Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial,
kemampuan, dan ketidakmampuannya. Tujuan lain dari pembelajaran kooperatif adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerjasama
dan berkolaborasi dalam belajar. Pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun
kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.
d. Asas-asas Pembelajaran Kooperatif
Menurut Isjoni,”Sesuatu pembelajaran dikatakan pembelajaran kooperatif bilamana pembelajaran tersebut mengandung prinsip yaitu
saling kebergantungan positif, interaksi bersemuka, bertanggungjawab individu, kemahiran sosial dan pemprosesan kumpulan.”
31
4. Model Think, Pair and Share a.
PengertianThink, Pair, and Share
Think, Pair and Shareatau Berfikir Berpasangan dan Berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa. Think, Pair and Sharemenghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil yang terdiri dari
dua sampai enam orang, dan lebih dirincikan oleh penghargaan kooperatif, dari pada penghargaan individual.Think, Pair andShare adalah
pembelajaran yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain. Dalam hal ini, guru sangat berperan
penting untuk membimbing siswa melakukan diskusi, sehingga terciptanya suasana belajar yang lebih hidup, aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.Think, Pair and Sharemerupakan model pembelajaran yang menggunakan teknik sederhana namun menghasilkan keuntungan
yang besar. Think, Pair and Sharedapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu informasi dan juga dapat belajar dari siswa lain
serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas. Selain itu, Think, Pair and Sharejuga dapat
memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberi kesempatan berpartisipasi dalam kelas.
Think, Pair and Share digunakan untuk mengajarkan isi akademik atau untuk mengecek pemahaman siswa terhadap isi tertentu. Guru
menciptakan interaksi yang dapat mendorong rasa ingin tahu, ingin mencoba, bersikap mandiri, dan ingin maju. Guru memberi informasi,
hanya informasi yang mendasar saja, sebagai dasar pijakan bagi anak didik dalam mencari dan menemukan sendiri informasi lainnya. Atau guru
31
Isjoni, Op.Cit, h. 31
menjelaskan materi dengan mengaitkannya dengan pengalaman dan pengetahuan anak sehingga memudahkan mereka menanggapi dan
memahami pengalaman yang baru bahkan membuat anak didik mudah memusatkan perhatian. Karenanya guru sangat perlu memperhatikan
pengalaman dan pengetahuan anak didik yang didapatinya dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Trianto, model Think, Pair and Share atau berpikir berpasangan dan berbagi adalah merupakan jenis pembelajaran
kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Model Think, Pair and Share ini berkembang dari penelitian belajar
kooperatif dan waktu tunggu. Model ini pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman dan koleganya di universitas Maryland.
32
Menurut Muslimin Rosmiani menyatakan bahwa,langkah-langkah Think, Pair and Share ada tiga yaitu : Berpikir Thinking,
BerpasanganPair, dan
Berbagi Share
33
. Langkah-langkah
pembelajaran model Think, Pair and Share adalah sebagai berikut: 1
Thinking berpikir Kegiatan pertama dalam Think Pair and Share yakni guru mengajukan
pertanyaan yang berhubungan dengan topik pelajaran.Kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan tersebut secara individu untuk
beberapa saat. Dalam tahap ini siswa dituntut lebih mandiri dalam mengolah informasi yang dia dapat.
2 Pairing berpasangan
Pada tahap ini guru meminta siswa duduk berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah difikirkannya pada tahap
pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat membagi jawaban dengan pasangannya.Biasanya guru memberikan waktu 4-5 menit
untuk berpasangan.
32
Trianto, Op.Cit, h. 61
33
http:proposalmatematika23.blogspot.com201305model-pembelajaran-kooperatif- tipe.html, diakses
pada tanggal 10-04-2014
3 Sharing berbagi
Pada tahap akhir guru meminta kepada pasangan untuk berbagi jawaban dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka
diskusikan. Ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai sekitar seperempat pasangan telah
mendapat kesempatan untuk melaporkan. Dengan langkah-langkah pembelajaran di atas diharapkan proses
pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif model Think, Pair and Share bisa berjalan dengan baik serta dapat
memaksimalkan dan mengoptimalkan terjadinya proses pembelajaran.
b. Kelebihan Model Think, Pair and Share
Terdapat kelebihan pada model Think, Pair and Share dalam proses pembelajaran. Kelebihan model pembelajaran kooperatif model
Think, Pair and Share menurut Hartina adalah:
1 Memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang diajarkan karena secara tidak langsung memperoleh contoh pertanyaan yang diajukan oleh
guru, serta memperoleh kesempatan untuk memikirkan materi yang diajarkan.
2 Siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan
pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam memecahkan masalah
3 Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya
dalam kelompok, dimana tiap kelompok hanya terdiri dari 2 orang. 4
Siswa memperoleh kesempatan untuk mempersentasikan hasil diskusinya dengan seluruh siswa sehingga ide yang ada menyebar.