5.1.3. Data Jumlah Kegagalan Proses pada Produk
Data jumlah kegagalan proses ini diperoleh dari hasil data sekunder yang ada pada perusahaan. Jumlah kegagalan proses pada produk egrek diambil selama
penelitian berlangsung. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.4.
Tabel 5.4. Jumlah Produk Cacat dan Jenis Kegagalannya No Jenis Kegagalan
Jumlah Produk Cacat
1 Egrek patah 48
2 Pengait egrek patah 21
3 Mata egrek tumpul 15
4 Dimensi tidak sesuai 12
5 Egrek baling 9
Total 105
Sumber: PT. Sarana Panen Perkasa
5.2. Pengolahan Data
5.2.1. Pembentukan Current State Map
Current State Map diperlukan untuk memberikan gambaran  awal proses yang  berlangsung  dalam  perusahaan.  Langkah-langkah  pembentukan Current
State Map berdasarkan penelitan yang dilakukan pada PT. Sarana Panen Perkasa adalah sebagai berikut:
5.2.1.1.Penentuan Produk Model Line
Produk  yang  menjadi model  line didalam  pembentukan Current  State Map pada  PT.  Sarana  Panen  Perkasa  adalah  Egrek    yang  memiliki  angka
Universitas Sumatera Utara
penjualan  yang  paling  tinggi  diantara  produk  lainnya  yang  dihasilkan  oleh  PT. Sarana Panen Perkasa.
5.2.1.2. Penentuan Value Stream Manager
Value  Stream  Manager adalah  seseorang  yang  memahami  keseluruhan proses  produksi  yang  terjadi  secara  detail  dan  memiliki  peranan  penting  dalam
proses produksi sehingga dapat memberikan informasi dengan lengkap dan dapat membantu  dalam  memberikan  saran  bagi  perbaikan  proses  produksi.  Dalam
penelitian ini, Value Stream Manager adalah manager produksi PT. Sarana Panen Perkasa yaitu bapak Thalib Ngatimin.
5.2.1.3. Penentuan Waktu Standar
Informasi  yang  diperlukan  dalam  pembuatan  peta  untuk  setiap  kategori proses  di sepanjang value stream antara lain adalah waktu standar.
1. Waktu siklus
Sebelum  menentukan  waktu  siklus  dari  setiap  proses  maka  berdasarkan data waktu proses yang diamati dilakukan pengujian terhadap data tersebut yaitu
melalui uji keseragaman data untuk mengetahui ada tidaknya data yang berada di luar  batas  kendali, uji  kecukupan  data  untuk  mengetahui  apakah  data  yang
diperoleh sudah representatif. Berikut  ini  ditunjukkan  pengujian waktu  siklus  pada  proses Formatting,
sedangkan untuk proses lainnya dapat dilihat pada Lampiran II.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5. Waktu Siklus Proses Formatting Pengamatan
Waktu Siklus menit
1 0.41
2 0.35
3 0.35
4 0.37
5 0.36
6 0.40
7 0.35
8 0.39
9 0.38
10 0.37
Berdasarkan  data  waktu  siklus  untuk  proses Formatting dilakukan  uji keseragaman data, dengan perhitungan sebagai berikut:
37 .
10 37
. ....
35 .
41 .
 
 
 
n X
X
n
Dimana n = jumlah pengamatan
 
  
  
02 .
1 10
37 .
37 .
37 .
35 .
37 .
41 .
1
2 2
2 2
 
 
 
 
 
 
n X
Xi 
BKB =
X
- 2 BKA =
X
+2 = 0.37 2 0.02
= 0.37 + 2 0.02 = 0.33
= 0.42
Universitas Sumatera Utara
Peta Kontrol Untuk Proses Formating
0,30 0,32
0,34 0,36
0,38 0,40
0,42 0,44
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Jumlah Data W
ak tu
m en
it
BKA Waktu Siklus
BKB
Gambar 5.1. Peta Kontrol untuk Waktu Siklus Proses Formatting
Dari  peta  kontrol  diatas  terlihat  bahwa  semua  data  berada  dalam  batas kontrol, maka dapat disimpulkan bahwa  data waktu di proses Formatting telah
seragam. Setelah  semua  data  yang  diperoleh  telah  seragam  maka  dilakukan  uji
kecukupan  data  untuk  mengetahui  apakah  data  yang  diperoleh  sudah representative. Pengujian kecukupan data pada proses Formatting dapat dilihat
pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6. Uji Kecukupan Data Proses Formatting Pengamatan
X X
2
1 0.41
0.17 2
0.35 0.12
3 0.35
0.12 4
0.37 0.14
5 0.36
0.13 6
0.40 0.16
7 0.35
0.12
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6. Uji Kecukupan Data.....  Lanjutan Pengamatan
X X
2
8 0.39
0.15 9
0.38 0.15
10 0.37
0.14
Total 3.73
1.40
 
   
     
72 .
4 1.4
1.4 3.73
10 40
40
2 2
2 2
2
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
X X
X N
N
Karena N  = 4.72  N= 10 maka data waktu siklus di proses Formatting sudah cukup.
Dengan cara yang sama dilakukan pula untuk proses lainnya dan diperoleh hasil  pengujian  keseragaman  dan  kecukupan  data.  Untuk  rekapitulasi  hasil
pengujian data pada setiap proses dapat dilihat pada Tabel 5.7.
Tabel 5.7. Rekapitulasi Pengujian Data Proses
Uji Keseragaman Uji Kecukupan
Tarik Ekor Seragam
Cukup Open Plat
Seragam Cukup
Pemotongan Seragam
Cukup Pembengkokan
Seragam Cukup
Pukul Rata Seragam
Cukup Penggambaran
Seragam Cukup
Formatting Seragam
Cukup Flating I
Seragam Cukup
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. Rekapitulasi .. Lanjutan Proses
Uji Keseragaman Uji Kecukupan
Gerinda Kasar Seragam
Cukup Flating II
Seragam Cukup
Penyepuhan Seragam
Cukup Flating III
Seragam Cukup
Gerinda Halus Seragam
Cukup Finishing
Seragam Cukup
Berdasarkan hasil pengujian data maka dapat diambil nilai rata-rata dari setiap  pengukuran  waktu  siklus  pada  setiap  proses.  Rekapitulasi  waktu  siklus
dapat dilihat pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8. Rekapitulasi Waktu Proses Proses
Waktu
Tarik Ekor 16.24
Open Plat 5.47
Pemotongan 0.90
Pembengkokan 6.21
Pukul Rata 0.67
Penggambaran 0.42
Formatting 0.37
Flating I 0.58
Gerinda Kasar 7.04
Flating II 0.88
Penyepuhan 1.11
Flating III 0.87
Gerinda Halus 4.31
Finishing 33.46
Universitas Sumatera Utara
2. Waktu Baku Setelah ditentukan waktu siklus, maka ditentukan waktu baku sebagai dasar
untuk value stream mapping. Waktu baku dipengaruhi oleh rating factor dan allowance. Perhitungan rating factor dan allowance untuk proses Formatting
dapat  dilihat  di  bawah  ini  dan  untuk  proses  yang  lain  dapat  dilihat  di Lampiran III.
a. Rating Factor Rating Factor pada operator Formatting adalah 0.06
b. Allowance Allowance operator Formatting adalah sebagai berikut:
Perhitungan allowance pada proses ini adalah sebagai berikut: Faktor
Allowance Tenaga yang dikeluarkan
: Sangat ringan 6
Sikap Kerja : Berdiri diatas dua kaki
1 Gerakan Kerja
: Agak terbatas 1
Kelelahan Mata : Pandangan yang terputus-putus
3 Temperatur
: Normal 1
Atmosfer : Cukup
2 Keadaan Lingkungan
: Sangat bising 2
Kebutuhan Pribadi : Pria
2 Jumlah
: 18
Waktu baku untuk setiap kegiatan diperoleh dari waktu siklus setelah dengan mempertimbangkan rating factor dan allowance.
Waktu siklus = 0.37 menit
Rating Factor =  1.06
Allowance = 18
Universitas Sumatera Utara
Waktu Normal = Waktu Siklus x Rating Factor
= 0.37 x 1.06 = 0.39 menit
Waktu Baku = Waktu Normal x
Allowance 
100 100
= 0.39 x
18 100
100 
= 0.48 menit Dengan  cara  yang  sama  dilakukan  perhitungan  waktu  baku  untuk  setiap
proses. Berikut ini perhitungan waktu baku untuk setiap proses pada Tabel 5.9
Tabel 5.9. Perhitungan Waktu Baku Menit Proses
Waktu Siklus menit
RatingFactor Waktu Normal
menit Allowance
Waktu Baku menit
Tarik Ekor 16.24
1 16.24
19 20.05
Open Plat 5.47
1 5.47
17 6.59
Pemotongan 0.9
1 0.90
13 1.03
Pembengkokan 6.21
1 6.21
16 7.39
Pukul Rata 0.67
1 0.67
11 0.75
Penggambaran 0.42
1 0.42
10 0.47
Formatting 0.37
1.06 0.39
18 0.48
Flating I 0.58
1 0.58
12 0.66
Gerinda Kasar 7.04
1.09 7.67
19 9.47
Flating II 0.88
1 0.88
12 1.00
Penyepuhan 1.11
1 1.11
10 1.23
Flating III 0.87
1 0.87
12 0.99
Gerinda Halus 4.31
1.09 4.70
19 5.80
Finishing 33.46
1 33.46
9 36.77
Universitas Sumatera Utara
5.2.1.4.Pembuatan  Peta  Untuk  Setiap  Kategori  Proses  di  Sepanjang Valuestream
Setelah diperoleh waktu standar untuk setiap proses, langkah selanjutnya adalah  pembuatan  peta  untuk  setiap  kategori  proses  dengan  menggunakan  data
waktu  standar  setiap  proses  ditambah  dengan  data  lainnya  seperti changeover time, scrap, uptime,  dan  jumlah  operator. Berikut  ini  akan  diberikan  contoh
pembuatan  peta  kategori  proses formatting. Adapun  langkah-langkahnya  adalah sebagai berikut :
1. Meletakkan nama proses di bagian atas process box. 2. Melengkapi process  box dengan  data  waktu  standar, changeover  time,  ,
uptime, scrap dan jumlah operator. 3. Memasukkan lead  time proses sebagai non  value  added  time di  depan
process box dan waktu standar sebagai value added time di bawah process box.
Setelah  ketiga  langkah  di  atas  dilakukan,  maka  akan  diperoleh  peta  kategori proses formatting untuk pembuatan egrek seperti yang terlihat pada Gambar 5.2.
Gambar 5.2. Peta Kategori Proses Formatting
Universitas Sumatera Utara
Untuk  peta  kategori  proses  berikutnya  yaitu  proses Flatting I juga  dilakukan ketiga langkah tersebut. Kedua peta tersebut kemudian dihubungkan dengan tanda
panah  yang berarti  perpidahan  material  ke  proses  selanjutnya  dan  dilengkapi dengan jumlah persediaan di antara kedua proses tersebut. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Gambar 5.3.
Gambar 5.3. Peta Kategori Proses Formatting dan Flatting I
5.2.1.5.Pembentukan Peta Aliran Keseluruhan Pabrik
Pada tahap ini, setiap proses sepanjang value stream digabungkan dengan aliran material dan aliran informasi sehingga menjadi satu kesatuan aliran dalam
pabrik. Penjelasan kedua aliran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Aliran Material Aliran  material  menggambarkan  pergerakan  material  utama  dalam  proses
produksi  di  sepanjang value  stream.  Material  utama  yang  digunakan  adalah carbon steel.
Universitas Sumatera Utara
2. Aliran Informasi Aliran informasi yang digunakan perusahaan, yaitu Manual Information Flow
merupakan aliran informasi yang terjadi secara manual. Aliran informasi ini terjadi  antara  manajer  produksi  terhadap  setiap  proses  yang  berlangsung  di
lantai produksi. Jadwal yang diberikan adalah jadwal kegiatan harian setelah mendapat penyesuaian dari jumlah bahan yang masuk.
Setelah semua informasi diperoleh, dengan demikian current state map dapat dibentuk  dengan  menempatkan  semua  aliran  material  dan  informasi  ke  dalam
map. Current  State  Map produk egrek PT  Sarana  Panen  Perkasa  dapat  dilihat pada Gambar 5.4.
Setelah current  state  map dilengkapi  dengan  aliran  material  dan  aliran informasi,  maka  langkah  selanjutnya  adalah  penambahan lead  time proses
produksi egrek.  Waktu  dibedakan  atas  dua  yaitu lead  time produksi  yang menunjukkan adanya non value added time dan waktu siklus semua proses yang
umumnya merupakan value added time. a. Production Lead Time PLT
= 186.23 menit b. Processing Time Value Added = 78.53 menit
5.2.2. Indentifikasi Pemborosan