3.3. Jenis-jenis Pemborosan
Lean berfokus pada peniadaan atau pengurangan pemborosan atau muda , bahasa Jepang untuk pemborosan dan juga peningkatan atau
pemanfaatan secara total aktivitas yang akan meningkatkan nilai ditinjau dari sudut pandang konsumen
4
. Dari sudut pandang konsumen, nilai sama artinya dengan segala sesuatu yang ingin dibayar oleh konsumen untuk suatu produk atau
jasa. Semua kegiatan tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut: a. Menciptakan nilai bagi produk Value added activities adalah aktivitas yang
mentransformasi material atau informasi yang diinginkan dari sudut pandang konsumen.
b. Tidak dapat menciptakan nilai, tapi tidak dapat dihindari dengan teknologi dan asset yang sekarang dimiliki dan dibutuhkan untuk mengtransformasi material
menjadi produk Necessary non value added activities c. Tidak dapat menciptakan nilai bagi produk Non value added activities
Semua kegiatan yang menciptakan nilai bagi produk harus tetap berada dalam proses. Setiap kegiatan berada di luar value added time sepanjang value
stream adalah termasuk non value added time. Kegiatan yang tidak dapat menciptakan nilai tapi tidak dapat dihindarkan necessary non value added
activities, pada awalnya harus dapat diperiksa dan kemudian harus dihilangkan bila sudah memungkinkan. Kegiatan berjalan mengambil part dan memindahkan
tools dari satu operator ke operator lain merupakan contoh kegiatan penting tetapi tidak memberikan nilai tambah. Pada saat suatu kegiatan tidak dapat menciptakan
4
Mekong Capital, Introduction to Lean Manufacturing, 2004, Vietnam, hal. 6
Universitas Sumatera Utara
nilai non value added activities maka kegiatan tersebut harus dihilangkan. Waktu menunggu dan pengangkutan yang repetitive merupakan contoh kegiatan
yang tidak bernilai tambah. Toyota telah mengidentifikasikan tujuh jenis pemborosan yang tidak
menambah nilai dalam proses bisnis atau manufaktur. Pemborosan tersebut dapat terjadi baik dalam pabrik maupun gudang. Walaupun tiap pabrik menghasilkan
produk yang berbeda, akan tetapi jenis pemborosan yang terdapat dalam lingkungan industri manufaktur relatif sama. Ketujuh jenis pemborosan
5
tersebut adalah:
1. Produksi yang berlebih overproduction
Kriteria overproduction adalah: a. Memproduksi sesuatu lebih awal dari yang dibutuhkan
b. Memproduksi dalam jumlah yang lebih besar dari pada yang dibutuhkan oleh pelanggan.
Memproduksi lebih awal atau lebih cepat dari yang dibutuhkan pelanggan menciptakan pemborosan lain seperti biaya kelebihan tenaga kerja, penyimpanan
dan transportasi karena persediaan berlebih. Persediaan dapat berupa fisik atau antrian informasi.
2. Waktu menunggu waiting time
Kriteria waktu menunggu adalah: a. Pekerja hanya mengamati mesin otomatis yang sedang berjalan
5
Liker, J.K The Toyota Way , 2006, Erlangga, hal 34-35
Universitas Sumatera Utara
b. Pekerja berdiri menunggu tahap selanjutnya dari proses baik menunggu alat, pasokan, komponen dan lain sebagainya, atau menganggur karena kehabisan
material, keterlambatan proses, kerusakan mesin dan bottleneck. c. Waktu menunggi informasi
d. Material yang keluar dari satu proses dan tidak langsung dikerjakan di proses selanjutnya
3. Transportasi transportation
Kriteria transportasi adalah: a. Menciptakan angkutan yang tidak efisien.
b. Pemindahan yang repetitif dan menempuh jarak jauh. c. Memindahkan barang dalam proses WIP dari satu tempat ke tempat yang
lain dalam satu proses, bahkan jika hanya dalam jarak dekat. 4.
Proses yang berlebih processing Kriteria proses berlebih adalah:
a. Melakukan langkah yang tidak diperlukan untuk memproses komponen. b. Melaksanakan pemrosesan yang tidak efisien karena alat dan rancangan
produk yang buruk, menyebabkan gerakan yang tidak perlu sehingga memproduksi barang cacat.
5. Persediaan berlebih inventory
Salah satu kriteria persediaan berlebih adalah persediaan yang dapat meningkatkan resiko barang kadaluarsa, barang rusak. Menurut Toyota persediaan
adalah pemborosan. Bahan baku, barang dalam proses atau barang jadi yang berlebih menyebabkan lead time yang panjang, peningkatan biaya pengangkutan
Universitas Sumatera Utara
dan penyimpanan, serta keterlambatan. Persediaan berlebih juga menyembunyikan masalah seperti ketidakseimbangan produksi, keterlambatan
pengiriman dari pemasok, produk cacat, mesin rusak, dan waktu set up yang panjang.
6. Gerakan yang tidak perlu motion
Kriteria gerakan yang tidak perlu adalah: a. Gerakan tersebut tidak memberikan nilai tambah bagi produk seperti mencari,
memilih atau menumpuk komponen, alat dan lain sebagainya. b. Berjalan juga merupakan pemborosan.
7. Produk cacat product defect
Memproduksi komponen cacat atau yang memerlukan perbaikan. Perbaikan atau pengerjaan ulang, scrap, memproduksi barang pengganti, dan
inspeksi berarti tambahan penanganan, waktu, dan upaya yang sia-sia.
3.4. Metode yang Digunakan dalam Lean Manufacturing