3.4.6. Keseimbangan Lintasan Line Balancing
13
Keseimbangan lintasan perakitan berhubungan erat dengan produksi massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan ke dalam beberapa pusat-
pusat kerja, yang untuk selanjutnya disebut sebagai stasiun kerja. Waktu yang diizinkan untuk untuk menyelesaikan elemen pekerjaan itu ditentukan oleh
kecepatan stasiun perakitan. Semua stasiun kerja sedapat mungkin harus memiliki waktu siklus yang sama. Bila suatu stasiun kerja memiliki waktu
dibawah waktu siklus idealnya, maka stasiun tersebut akan memiliki waktu menganggur ditiap stasiun kerja, sehingga dicapai efisiensi kerja yang tinggi pada
setiap stasiun kerja. Pengelompokkan tugas-tugas yang akan menghasilkan keseimbangan
lintasan produksi memberikan informasi tentang kinerja waktu dari tugas-tugas tersebut, kebutuhan-kebutuhan pendahuluan yang menentukan urutan yang
fleksibel, dan tingkat output yang diinginkan atau siklus waktu per unit. Proses pabrikasi biasanya dioperasikan sebagai sistem aliran proses yang terputus
intermitten flow, ataupun jenis batch. Bila volume produksi sangat besar dan spesifikasi produk tetap, suatu susunan berupa aliran yang kontinu menjadi
memungkinkan dengan operasi-operasi otomatis yang dibutuhkan sehingga keseluruhan lintasan produksi berfungsi sebagai suatu mesin raksasa.
3.4.6.1.Data Masukan
13
Nasution, Arman Hakim. 1999. Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. Jakarta: Guna Widya
Universitas Sumatera Utara
Data masukan yang harus dimiliki dalam merencanakan keseimbangan lintasan perakitan adalah:
1. Suatu jaringan kerja terdiri atas rangkaian simpul dan anak panah yang menggambarkan urutan perakitan. Urutan perakitan ini dimulai dan berakhir
dari suatu simpul. 2. Data waktu baku pekerjaan tiap operasi yang diturunkan dari perhitungan
waktu baku pekerjaan operasi perakitan. 3. Waktu siklus yang diinginkan. Waktu siklus yang diinginkan diperoleh dari
kecepatan produksi lintasan perakitan tersebut, atau dari waktu operasi terpanjang jika waktu siklus yang diinginkan lebih kecil dari waktu operasi
terpanjang.
3.4.6.2.Metode Penyeimbangan Lintasan
Tujuan penyeimbangan lintasan adalah untuk meningkatkan efisiensi setiap stasiun kerja dan menyeimbangkan lintasan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, sampai dengan saat ini belum ada metode yang benar-benar menghasilkan solusi optimal, kecuali dengan menggunakan simulasi komputer .
Metode-metode yang telah dikembangkan selama ini terbatas hanya pada metode heuristik, yang akan menghasilkan solusi mendekati optimal, tetapi tidak
menjamin tercapainya solusi optimal. Metode yang dibahas dalam hal ini adalah metode wilayah region approach.
Metode pengembangan wilayah atau region approach dikembangkan oleh Bedworth untuk mengatasi kekurangan metode posisi. Metode ini tetap tidak akan
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan solusi optimal, tetapi solusi yang dihasilkan sudah cukup baik dan mendekati optimal. Pada prinsipnya, metode ini berusaha membebankan terlebih
dahulu pada operasi yang memiliki tanggungjawab keterdahuluan yang besar. Bedworth menyebutkan bahwa kegagalan metode bobot posisi adalah
mendahulukan operasi dengan waktu operasi terbesar daripada operasi dengan waktu operasi yang tidak terlalu besar, tetapi tetap diikuti oleh banyak operasi
lainnya. Langkah-langkah penyelesaian dengan metode pendekatan wilayah
region approach adalah sebagai berikut: a. Hitung waktu siklus yang diinginkan. Waktu siklus aktual adalah waktu siklus
yang diinginkan atau waktu operasi terbesar jika waktu operasi terbesar itu lebih besar dari waktu siklus yang diinginkan.
b. Bagi jaringan kerja ke dalam wilayah-wilayah dari kiri ke kanan. Gambar ulang jaringan kerja, tempat seluruh pekerjaan didaerah paling ujung sedapat-
dapatnya. c. Dalam tiap wilayah, urutkan pekerjaan mulai dari waktu operasi terbesar
sampai dengan waktu operasi terkecil. d. Bebankan pekerjaan dengan urutan sebagai berikut perhatikan pula untuk
menyesuaikan diri terhadap batas wilayah yaitu daerah paling kiri terlebih dahulu dan bebankan pekerjaan dengan waktu operasi terbesar pertama kali.
e. Pada akhir tiap pembebanan stasiun kerja, tentukan apakah utilisasi waktu tersebut telah dapat diterima. Jika tidak, periksa seluruh pekerjaan yang
memenuhi hubungan keterkaitan dengan operasi yang telah dibebankan.
Universitas Sumatera Utara
Putuskan apakah pertukaran pekerjaan-pekerjaan tersebut akan meningkatkan utilisasi waktu stasiun kerja. Jika ya, lakukan perubahan tersebut. Penugasan
pekerjaan selanjutnya menjadi tetap.
3.6. Studi Waktu