dan  penyimpanan,  serta  keterlambatan.  Persediaan  berlebih  juga menyembunyikan  masalah  seperti  ketidakseimbangan  produksi,  keterlambatan
pengiriman  dari  pemasok,  produk  cacat, mesin  rusak,  dan  waktu set  up yang panjang.
6. Gerakan yang tidak perlu motion
Kriteria gerakan yang tidak perlu adalah: a. Gerakan tersebut tidak memberikan nilai tambah bagi produk seperti mencari,
memilih atau menumpuk komponen, alat dan lain sebagainya. b. Berjalan juga merupakan pemborosan.
7. Produk cacat product defect
Memproduksi  komponen  cacat  atau  yang  memerlukan  perbaikan. Perbaikan  atau  pengerjaan  ulang, scrap,  memproduksi  barang  pengganti,  dan
inspeksi berarti tambahan penanganan, waktu, dan upaya yang sia-sia.
3.4. Metode yang Digunakan dalam Lean Manufacturing
Perusahaan  dapat  memilih  metode  sesuai  dengan  kebutuhan  dan  tujuan yang  ingin  dicapai  serta  kemungkinan  penerapannya  diperusahaan.  Beberapa
metode  yang  dapat  digunakan  untuk  menerapkan lean  manufacturing adalah sebagai berikut
6
.
3.4.1. Value Stream Mapping
Value  Stream adalah  sekumpulan  dari  seluruh  kegiatan  yang  didalamya terdapat  kegiatan  yang  memberikan  nilai  tambah  juga  yang  tidak  memberikan
6
Mekong Capital, Introduction to Lean Manufacturing, 2004, Vietnam, hal. 13-17 Liker, J.K , The Toyota Way , 2006, Erlangga, hal.35-36
Universitas Sumatera Utara
nilai tambah yang dibutuhkan untuk membawa produk maupun satu grup produk dari  sumber  yang  sama  untuk  melewati  aliran-aliran  utama,  mulai  dari raw
material hingga sampai ke tangan konsumen. Tujuan pemetaan ini adalah untuk mengidentifikasi seluruh jenis pemborosan di sepanjang value stream dan untuk
mengambil langkah dalam upaya mengeliminasi pemborosan tersebut. Mengambil langkah ditinjau dari segi value stream berarti bekerja dalam satu lingkup gambar
yang besar bukan proses-proses individual, dan memperbaiki keseluruhan aliran dan  bukan  hanya  mengoptimalkan  aliran  secara  sepotong-sepotong
7
.  Hal  ini memunculkan suatu bahasa yang umum digunakan dalam proses produksi, dengan
demikian  akan  mampu  memfasilitasi  keputusan  yang  lebih  matang  dalam memperbaiki value stream.
Value  stream mapping dapat  menyajikan  suatu  titik  balik  yang  optimal bagi setiap perusahaan yang ingin menjadi lean. Rother dan Shock 1999 seperti
yang dikutip oleh Abdullah 2003, menyimpulkan keuntungan-keuntungan yang diperoleh dengan penerapan konsep value stream mapping adalah sebagai berikut:
1. Untuk  membantu  perusahaan  memvisualisasikan  lebih  dari  sekedar  level proses  tunggal  misalnya:  proses  perakitan  dan  juga  pengelasan  dalam
produksi. Dengan demikian akan terlihat jelas seluruh aliran. 2. Pemetaan membantu perusahaan tidak hanya melihat pemborosan yang ada
tetapi juga sumber penyebab pemborosan yang terdapat dalam value stream.
7
Rother, M dan Shook, J, Learning to See, Value Stream Mapping to Create Value and Eliminate Muda,2003, The Lean Enterprise Institute, Inc, hal. 3-6
Universitas Sumatera Utara
3. Value  stream menggabungkan  antara  konsep lean dan  teknik  yang  dapat membantu perusahaan untuk menghindari pemilihan teknik dan konsep yang
asal-asalan. 4. Sebagai  dasar  dari  rencana  implementasi.  Dengan  membantu  perusahaan
merancang  bagaimana  keseluruhan  aliran  yang door-to-door,  diharapkan konsep lean ini  dapat  mengoperasikan  bagian  yang  hilang  dalam  banyak
upaya  me-lean-kan  suatu value  stream  map menjadi blueprint dalam mengimplementasikan proses yang lean.
Dua langkah utama dalam pemetaan Value Stream Mapping, yaitu: a. Pembuatan Current State Map untuk memetakan kondisi di lantai pabrik saat
ini, sehingga dapat mengidentifikasi pemborosan apa saja yang terjadi. b. Pembuatan Future  State  Map sebagai  usulan  rancangan  perbaikan  dari
Current State Map yang ada. Lambang-lambang  yang biasa digunakan dalam penggambaran aliran proses
VSM pada tahap ini dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Lambang-Lambang yang Digunakan pada Peta Kategori Proses No.
Nama Lambang
Fungsi
1 Customer
Supplier Merepresentasikan Supplier bila diletakkan
di kiri atas, yakni sebagai titik awal yang umum digunakan dalam penggambaran
aliran material. Sementara gambar akan merepresentasikan Customer bila
ditempatkan di kanan atas, biasanya sebagai titik akhir aliran material.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Lambang-Lambang..... Lanjutan No.
Nama Lambang
Fungsi
2 Dedicated
Process Menyatakan proses, operasi, mesin atau
departemen yang melalui aliran material. Secara khusus, untuk menghindari
pemetaan setap langkah proses yang tidak diinginkan, maka lambang ini biasanya
merepresentasikan satu departemen dengan aliran internal yang kontinu.
3 Data Box
Lambang ini memiliki lambang-lambang didalamnya yang menyatakan informasi
data yang dibutuhkan unuk menganalisis dan mengamati sistem
4 Inventory
Menunjukkan keberadaan suatu inventory diantara dua proses. Ketika memetakan
current state, jumlah inventory dapat diperkirakan dengan satu perhitungan cepat,
dan jumlah tersebut dituliskan dibawah gambar segitiga. Jika terdapat lebih dari
satu akumulasi inventory, gunakan satu lambang untuk masing-masing inventory.
Lambang ini juga dapat digunakan untuk merepresentasikan penyimpanan bagi raw
material dan finished goods.
7 Operator
Lambang ini merepresentasikan operator. Lambang ini menunjukkan jumlah operator
yang dibutuhkan untuk melakukan suatu proses.
Sumber: Rother, M  Shook, J, Learning to See, ,2003, The Lean Enterprise Institute, appendix A
Universitas Sumatera Utara
2. Pembuatan Peta Aliran Material dan Informasi Keseluruhan Pabrik Kesatuan peta alur value-stream juga mencakup aliran material yang harus ada
dalam peta. Selain aliran material, maka yang tak kalah pentingnya dalam peta value-stream adalah  aliran  informasi  yang  juga  mencakup  aliran  yang
ditunjukkan dengan ikon push arrow. Penggambaran shipments dan lead-time bar dari bahan mentah hingga produk jadi yang telah berada di shipping-end
untuk dikirim ke konsumen. Pada tahapan ini, maka gambar yang telah dibuat pada tahap sebelumnya, disempurnakan dengan lambang-lambang yang dapat
dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Lambang-Lambang yang Melengkapi Peta Keseluruhan No.
Nama Lambang
Fungsi
1 Shipments
Merepresentasikan pergerakan raw material dari supplier hingga  menuju  gudang
penyimpanan  akhir  di  pabrik.  Atau pergerakan  dari  produk  akhir  di  gudang
penyimpanan  pabrik  hingga  sampai  ke konsumen.
2 Push Arrows
Merepresentasikan pergerakan material dari satu proses menuju proses berikutnya. Push
mendorong memiliki arti bahwa proses dapat memproduksi sesuatu tanpa
memandang kebutuhan cepat dari proses yang bersifat downstream.
3 External
Shipments Lambang ini berarti pengiriman yang
dilakukan dari supplier ke konsumen atau pabrik ke konsumen dengan menggunakan
pengangkutan eksternal di luar pabrik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2. Lambang-Lambang..... Lanjutan No.
Nama Lambang
Fungsi
4 Manual Info
Gambar  anak  panah  yang  lurus  dan  tipis menunjukkan  aliran  informasi  umum  yang
bisa  diperoleh  melalui  catatan,  laporan ataupun  percakapan.  Jumlah  dan  jenis
catatan lain bisa jadi relevan
5 Timeline
Menunjukkan waktu yang memberikan nilai tambah cycle times dan waktu yang tidak
memberikan  nilai  tambah  waktu menunggu.  Gunakan  lambang  ini  untuk
menghitung Lead  Time dan Total  Cycle Time.
Sumber: Rother, M  Shook, J, Learning to See, ,2003, The Lean Enterprise Institute, appendix A
3.4.1.1.Value Stream Mapping Tools
Hines dan Rich 1997 merumuskan tujuh alat pemetaan aliran nilai untuk menggambarkan  ketujuh waste ini.  Ketujuh  alat  ini  dapat  diaplikasikan  secara
efektif, baik individual maupun kombinasi tergantung dari aliran nilai yang yang hendak dipetakan.
1. Process Activity Mapping
Process  activity  mapping menggolongkan  aktivitas  menjadi lima  jenis yaitu operasi, transportasi, inspeksi, delay dan penyimpanan. Operasi dan inspeksi
adalah  aktivitas  yang  bernilai  nilai  tambah  sedangkan  transportasi  dan
Universitas Sumatera Utara
penyimpanan  berjenis  penting  tetapi  tidak  bernilai  tambah  dan delay adalah aktivitas yang dihindari yang tidak memberikan nilai tambah.
Terdiri dari beberapa langkah sederhana: a. menggambarkan aliran proses produksi yang terjadi
b. mengindentifikasi waste yang ada, mengenai penyebab terjadinya dengan tool 5 Why
c. mengevaluasi  untuk  tiap  tahapan  proses apakah  dapat  dieliminasi, dikombinasi,  diputar  urutan  prosesnya,  atau  disubstitusi  agar  urutan  proses
bisa lebih efisien d. menyusun  pola  aliran  yang  lebih  baik  setelah  tahap  evaluasi  tiap  proses
dilakukan e. mengukur kinerja setelah dilakukan perbaikan terhadap aliran proses produksi
Dengan menggunakan process activity mapping, dapat diperoleh informasi mengenai total waktu untuk aktivitas NVA dan VA, total jarak dan total waktu
yang  dibutuhkan  untuk  perpindahan  material,  dan  jumlah  operator  di  setiap proses, dimana data-data ini dapat dijadikan dasar untuk melakukan analisis dan
perbaikan di setiap proses. 2.
Quality Filter Mapping Quality  Filter  Mapping adalah  sebuah  alat  baru  yang  dirancang  untuk
mengidentifikasi dimana masalah kualitas terjadi di dalam rantai pasok. Peta akan menunjukkan dimana tiga tipe dari cacat terjadi pada rantai pasok. Ketiga jenis
cacat tersebut yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Product defect, didefinisikan sebagai cacat pada barang yang diproduksi yang tidak  tertangkap  oleh  bagian  inspeksi  sehingga  produk  sampai  ke  tangan
konsumen. b. Service  defect, adalah  masalah  yang  diberikan  ke  konsumen  yang  tidak
berhubungan  langsung  ke  produk  tetapi  lebih  kepada  pelayanan,  seperti kesalahan  dalam  penyampaian  informasi  mengenai  pengiriman  produk
apakah terjadi keterlambatan atau tidak, ataupun terjadinya kesalahan dalam pendokumentasian dan kertas kerja.
c. Internal  scrap,  merujuk  kepada  cacat  yang  dihasilkan  pada  proses  produksi yang tertangkap oleh bagian inspeksi.
Pendekatan ini memiliki keuntungan dalam mengidentifikasi mana cacat yang terjadi sehingga dapat dilakukan perbaikan pada aktivitas tersebut.
3.4.2. 5 S  Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke