Gambar 6.6. Implementasi Shitsuke
Dengan menerapkan 5S dapat mengurangi lead time proses sehingga untuk memulai proses berikutnya pekerja tidak memerlukan waktu yang panjang untuk
mencari peralatan yang akan digunakan.
6.2.1. Keseimbangan Lintasan Produksi
Keseimbangan lintasan merupakan proses penempatan pekerjaan pada stasiun kerja SK sehingga target laju produksi dapat terpenuhi. Dalam
menyeimbangkan lintasan diperlukan data waktu siklus, rating factor, dan allowance yang digunakan untuk memperoleh waktu baku yang digunakan
menyeimbangkan lintasan dari setiap kegiatan yang dikerjakan oleh operator. Metode penyeimbangan lintasan yang digunakan adalah dengan metode region
approach. Waktu siklus yang merupakan waktu baku dari setiap proses dapat dilihat
pada Tabel 6.5.
Tabel 6.5. Waktu Siklus dari Setiap Proses No Proses
Kegiatan Waktu menit
1 Tarik Ekor
17 2
Open Plat 6
3 Pemotongan
1 4
Pembengkokan 7
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.5. Waktu Siklus... Lanjutan No Proses
Kegiatan Waktu menit
5 Pukul Rata
1 6
Penggambaran 1
7 Formatting
1 8
Flating I 1
9 Gerinda Kasar
7 10
Flating II 1
11 Penyepuhan
2 12
Flating III 1
13 Gerinda Halus
5 14
Finishing 34
Total 85
1. Menghitung Waktu Siklus Work Center Lini Perakitan
Syarat waktu siklus lini: Waktu elemen kerja terbesar Waktu siklus Waktu total
34 menit Waktu siklus 85 menit Maka, diambil waktu siklus untuk setiap work center sebesar 34 menit.
Hal ini disebabkan karena 34 menit merupakan elemen kerja dengan waktu terbesar, sehingga tidak dipilih waktu siklus yang lebih besar dari
elemen ini agar tidak menambah pekerjaan operator pada elemen kerja ini. Hal ini dilakukan agar lebih seimbang dalam melakukan pembagian kerja.
Universitas Sumatera Utara
2. Membuat Precedence Diagram
Precedence diagram untuk setiap proses pembuatan egrek dapat dilihat pada Gambar 6.7.
Gambar 6.7. Precedence Diagram
3. Menentukan Elemen-elemen Kerja untuk Masing-masing Region
Berdasarkan precedence diagram dapat dilihat bahwa terdapat 14 region. Setiap kegiatan akan dialokasikan pada masing-masing region region akan
menggambarkan work center tersebut yang dapat dilihat pada Tabel 6.7.
Tabel 6.7. Menentukan Elemen Kerja Tiap-tiap Region Region
Elemen Waktu Elemen menit
Jumlah Waktu menit
I 1
17 17
II 2
6 6
III 3
1 1
IV 4
7 7
V 5
1 1
VI 6
1 1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.7. Menentukan Elemen... Lanjutan Region
Elemen Waktu Elemen menit
Jumlah Waktu menit
VII 7
1 1
VIII 8
1 1
IX 9
7 7
X 10
1 1
XI 11
2 2
XII 12
1 1
XIII 13
5 5
XIV 14
34 34
Berdasarkan pembagian region maka dapat dilihat bahwa apabila region tersebut menjadi work center maka terjadi ketidakseimbangan pada setiap stasiun
dengan melihat bahwa waktu siklus setiap proses adalah 34 menit sehinggga ada work center memiliki waktu siklus yang lebih kecil, oleh sebab itu perlu dilakukan
penyeimbangan dengan menggabungkan beberapa kegiatan untuk memenuhi waktu siklus dan tidak mengubah precedence diagram. Hasil alokasi work center
yang diseimbangkan dapat dilihat pada Tabel 6.8.
Tabel 6.8. Hasil Work Center yang Diseimbangkan Work
Center Elemen Kerja Waktu Elemen
menit Jumlah Waktu Work
Center menit Elemen
Kerja
I 1
17 34
Tarik Ekor 2
6 Open Plat
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.8. Hasil Work Center... Lanjutan Work
Center Elemen
Kerja Waktu
Elemen menit
Jumlah Waktu Work Center menit
Elemen Kerja
3 1
Pemotongan 4
7 Pembengkokan
5 1
Pukul Rata 6
1 Penggambaran
7 1
Formatting
II 8
1
17 Flating I
9 7
Gerinda Kasar 10
1 Flating II
11 2
Penyepuhan 12
1 Flating III
13 5
Gerinda Halus III
14 34
34 Finishing
4. Perhitungan Balance Delay dan Efisiensi
Dari data di atas, maka dapat dihitung Balance Delay, dengan rumus:
Sm n
Si Sm
n D
n i
. .
1
Di mana: D = Balance Delay
Sm = Waktu yang paling maksimum dalam Work Center n = Jumlah stasiun kerja
Si = Waktu masing-masing stasiun I=1,2,3, ,n
Universitas Sumatera Utara
Maka, D
=
34 3
34 17
34 34
3 x
x
=
102 85
102
= 0.167 Efisiensi dihitung dengan rumus:
Efisiensi = 100
.
1
x C
n Si
n i
Di mana: C = Waktu Siklus Maka,
Efisiensi =
100 34
3 85
x
= 83.33 Waktu kosong = 100 -Efisiensi
= 100 -83.33 = 16.67
Usulan perbaikan yang dapat digunakan untuk mereduksi waste pada bagian produksi, namun dalam penerapan ada usulan yang perlu untuk di pantau
yaitu mengenai keseimbangan lintasan line balancing. Pada usulan keseimbangan lintasan diperoleh adanya 3 work center yang ada pada proses
produksi egrek dengan jumlah operator untuk masing-masing work center adalah 1 orang. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengevaluasian terhadap hasil usulan
perbaikan tersebut sebelum digunakan untuk menggambar future state map yang akan diusulkan kepada perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penyeimbangan lintasan yang diuraikan pada Tabel 6.8, dapat dilakukan evaluasi untuk setiap stasiun kerjanya yaitu sebagai berikut:
1. Pada work center I dilaksanakan 7 kegiatan antara lain Tarik Ekor, Open Plat, Pemotongan, Pembengkokan, Pukul Rata, Penggambaran dan Formating.
Ketujuh kegiatan ini sangat sulit apabila dikerjakan oleh 1 orang operator karena harus mengoperasikan mesin yang berbeda oleh sebab itu sangat sulit
menggabungkan pekerjaan ini. 2. Pada work center II dilaksanakan 6 kegiatan antara lain , Flating I, Flating II,
Flating III, Gerinda halus, Gerinda kasar dan Penyepuhan. Keenam kegiatan ini sangat sulit apabila dikerjakan oleh 1 orang operator karena harus
mengoperasikan mesin yang berbeda, oleh sebab itu sangat sulit menggabungkan pekerjaan ini.
3. Pada work center III hanya dilakukan satu kegiatan sehingga masih memungkinkan apabila menempatkan hanya 1 operator pada stasiun ini.
Berdasarkan evaluasi dari tiap work center maka penerapan yang memungkinkan untuk keseimbangan lintasan adalah dengan membaginya
kedalam 7 work center yang dapat dilihat pada Tabel 6.9.
Tabel 6.9. Hasil Work Center yang Diseimbangkan
Work Center
Elemen Kerja
Waktu Elemen
menit Jumlah
Waktu Work Center
menit Elemen Kerja
I 1
17 23
Tarik Ekor 2
6 Open Plat
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.9. Hasil Work Center... Lanjutan
Work Center
Elemen Kerja
Waktu Elemen
menit Jumlah
Waktu Work Center
menit Elemen Kerja
II 3
1 9
Pemotongan 4
7 Pembengkokan
5 1
Pukul Rata
III 6
1 3
Penggambaran 7
1 Formatting
8 1
Flating I VI
9 7
7 Gerinda Kasar
V 10
1 4
Flating II 11
2 Penyepuhan
12 1
Flating III VI
13 5
5 Gerinda Halus
VII 14
34 34
Finishing
Keseimbangan lintasan mampu menyeimbangkan hingga 7 work center dengan jumlah operator adalah 17 orang. Dengan rincian WC I = 2 operator, WC
II = 2 operator, WC III = 1 operator, WC IV = 6 operator, WC V = 1 operator, WC VI = 4 operator dan WC VII = 1 operator. Berdasarkan berbagai solusi yang
ditawarkan dalam usulan perbaikan, maka dapat digambarkan future state map yang dapat terlihat pada Gambar 6.8.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
6.2.1.6.Penerapan Failure Mode and Effect Analysis FMEA
Pembuatan FMEA bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai resiko- resiko yang berhubungan dengan potensi kegagalan. Tahap-tahap pembuatan
Failure Mode and Effect Analysis FMEA yaitu sebagai berikut.
a. Penentuan Jenis Kegagalan yang Potensial Pada Setiap Proses