Visi dan Misi Tata nilai Tujuan Sasaran

56 3. garis siku kanan dan garis siku kiri; 2 Makna tulisan PENGAYOMAN sebagaimana berarti mengayomi dan melindungi seluruh rakyat Indonesia di bidang hukum dan hak asasi manusia. 3 Makna gambar sebagai berikut: a. 5 lima garis busur melambangkan Pancasila yang merupakan falsafah negara; b. 2 dua garis tegak lurus sejajar yang mempunyai makna demokrasi dan keadilan untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia; dan c. garis siku kanan bermakna hukum dan garis siku kiri bermakna hak asasi manusia yang menjunjung tinggi agama dan moral.

b. Visi dan Misi

Visi Adapun Visi dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara yaitu “Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum”. Misi Untuk mencapai visi tersebut maka Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara menetapkan sebuah misi. Adapun misi dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara yaitu: “Melindungi Hak Asasi Manusia”. 57

c. Tata nilai

Adapun tata nilai yang diterapkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara yaitu: kepentingan masyarakat, integritas, responsif, akuntabel, dan profesional.

d. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara yaitu: 1. Menciptakan supremasi hukum 2. Memberdayakan masyarakat untuk sadar hukum dan Hak Asasi Manusia 3. Memperkuat manajemen dan kelembagaan secara nasional 4. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia

e. Sasaran

Adapun yang menjadi tujuan dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara yaitu: 1. Pembentukan Peraturan Perundang – undangan yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan perkembangan global secara tepat waktu. 2. Seluruh peraturan perundang – undangan di tingkat pusat maupun daerah harmonis dan melindungi kepentingan nasional. 3. Seluruh pengawasan dan penindakan dilakukan secara konsisten untuk menjamin kepastian hukum. 4. Seluruh desa sadar hukum. 58 5. Seluruh masyarakat, terutama kelompok rentan dan minoritas memperoleh perlindungan dan pemenuhan atas hak asasinya. 6. Hak kekayaan intelektual masyarakat menjadi produk bernilai ekonomi yang diakui secara internasional. 7. Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan dilakukan secara tepat waktu dan terintegritas serta berdasarkan data yang akurat. 8. Seluruh unit kerja memenuhi standart pelayanan prima dan mencapai target kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel. 9. Kementerian Hukum dan HAM sebagai Law Centre memiliki kantor pelayanan hukum dan HAM di setiap Kabupaten Kota. 10. Seluruh aparatur hukum dan HAM memiliki kompetensi sesuai bidangnya dan memperoleh pengembangan karier yang jelas. 11. Seluruh unit kerja memiliki Sumber Daya Manusia yang profesional sesuai kebutuhan dan kaderisasi yang berkesinambungan.

f. Tugas Pokok dan Fungsi