35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan asosiatif. Peneliti menggunakan penelitian
kualitatif dikarenakan penelitian kualitatif dapat memberikan gambaran yang jelas atas fakta yang terjadi di masyarakat, hasil penelitian yang mendalam, dan sesuai
dengan kondisi yang terjadi di masyarakat. Perspektif penelitian kualitatif menurut Hamidi dikemukakan dalam bentuk pembagian perspektif emik yakni
data dipaparkan dalam bentuk deskripsi menurut bahasa, cara pandang dari subjek penelitian.
47
Pendekatan asosiatif dimaksudkan untuk mengkonstruksikan hubungan antara situasi sosial atau domain satu dengan yang lainnya.
Adapun alasan peneliti menggunakan bentuk penelitian kualitatif dengan pendekatan asosiatif dikarenakan penelitian ini menggambarkan fakta – fakta
yang berhubungan satu sama lain dan menjelaskan keadaan yang terjadi di lapangan dan kemudian melakukan analisa data untuk memberikan kebenaran dan
fakta – fakta dari data yang telah diperoleh sehingga peneliti dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai koordinasi pelayanan instansi pemerintah terhadap
mahasiswa asing di Universitas Sumatera Utara.
47
Hamidi. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press, hal 70
36
III.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di beberapa tempat yaitu: 1.
Kantor Urusan Internasional Universitas Sumatera Utara KUI USU yang terletak di Jalan Dr. Mansur No. 9, Kampus USU Medan lantai 2 Biro
Rektor. 2.
Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Sumatera Utara Kanwil Kemenkumham Sumut di Jalan Putri Hijau No. 4 Medan
3. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan di Jalan Gatot Subroto KM 6,2 No.
268A Medan 4.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan Disdukcapil di Jalan Iskandar Muda No. 270 Medan
5. Kepolisian Daerah Sumatera Utara di Jalan Sisimangaraja XII KM 10,5
No. 60 Medan
Alasan memilih lokasi ini dikarenakan KUI USU yang bertanggung jawab atas pengurusan dokumen – dokumen ijin, kependudukan dan keimigrasian
mahasiswa asing. Di KUI USU juga tempat mahasiswa asing USU mengurus semua dokumen ijin, kependudukan dan keimigrasian mereka.
Untuk memperlancar semua pengurusan dokumen maka KUI USU melakukan koordinasi dengan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan, Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan, dan Kepolisian Daerah Sumatera Utara. Instansi – instansi pemerintah tersebutlah yang akan menyelesaikan
pengurusan dokumen – dokumen tersebut sementara KUI USU hanya sebagai “pintu masuk” pengurusannya saja.
37 Penelitian juga dilakukan di Kanwil Kemenkumham Sumut dikarenakan
Kanwil Kemenkumham Sumut sebagai koordinator dari Kantor Imigrasi sehingga terdapat hubungan vertikal antara Kantor Imigrasi dan Kemenkumham Sumut.
III.3. Informan Penelitian
Menurut Hendarso dalam buku Usman, penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian sehingga subjek
penelitian telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja.
48
Dalam penelitian kualitatif diperlukan informan penelitian agar setiap informasi di dapat secara detail oleh peneliti. Maka dalam peneltitian ini, peneliti
menggunakan dua teknik yaitu purposive sampling dan snowball sampling. Menurut Sugiyono, yang dimaksud dengan purposive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu sedangkan snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada
awalnya sedikit, lama-lama menjadi besar.
49
Adapun informan yang menjadi objek penelitian ini dibedakan atas dua jenis yaitu informan kunci dan informan utama. Informan kunci adalah mereka
yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian atau informan yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang
sedang diteliti. Sedangkan informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang sedang diteliti.
48
Usman. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara, hal 56
49
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta, hal 53-54
38 1.
Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci key informant adalah pihak - pihak yang melakukan koordinasi dalam pelayanan administrasi
mahasiswa asing yaitu: a.
Kepala Kantor Urusan Internasional Universitas Sumatera Utara b.
Kepala Polda Sumatera Utara c.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan d.
Kepala Dinas Kependudukan Kota Medan. e.
Kepala Kementerian Hukum dan HAM Sumatera utara yang berkoordinasi secara vertikal dengan Kantor Imigrasi Kelas I
Khusus Medan 2.
Informan Utama adalah individu ataupun kelompok yang dimana kebijakan ini ditujukan yaitu mahasiswa asing di lingkungan Universitas
Sumatera Utara Namun, setelah dilakukan penelitian, informan penelitian jadi berubah
khususnya pada informan kunci. Ini disebabkan karena ada bagian atau divisi tertentu yang lebih mengetahui dan terlibat langsung dalam koordinasi instansi
pemerintah dalam pelayanan mahasiswa asing yang sedang diteliti oleh peneliti. Sehingga diharapkan hasil penelitian ini menggambarkan secara jelas koordinasi
yang dijalankan oleh instansi pemerintah tersebut. Adapun informan kunci yang diwawancarai berkaitan dengan koordinasi
instansi pemerintah dalam pelayanan mahasiswa asing yaitu: a.
Kepala dan staff Kantor Urusan Internasional Universitas Sumatera Utara
b. Direktorat Intelijen dan Keamanan Polda Sumatera Utara
39 c.
Kepala Seksi Loket Asing Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan d.
Kabid Pengelolaan Informasi dan Pengendalian Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan.
e. Kepala Sub Bidang Lalu Lintas Keimigrasian Kantor Wilayah
Kementrian Hukum dan HAM Sumatera Utara
III.4. Kharakteristik Informan Utama
Informan utama dalam penelitian ini adalah mahasiswa asing yang memiliki kharakteristik yang berbeda – beda. Berikut ini data hasil penelitian
berkaitan dengan kharakteristik informan. a.
Identitas Informan berdasarkan Asal Negara Informan dalam penelitian ini berjumlah 30 orang mahasiswa asing. 30
orang tersebut berasal dari negara Malaysia. Hal ini menggambarkan bahwa mayoritas mahasiswa asing yang menjalankan pendidikan di USU
berwarga negara Malaysia. b.
Identitas Informan berdasarkan Jurusan Departemen Informan dalam penelitian ini mayoritas menjalankan pendidikan di
Fakultas Kedokteran USU dan sebagian menjalankan pendidikannya di Kedokteran Gigi USU. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1. Distribusi Informan berdasarkan Jurusan Departeman
No Jurusan Jumlah
Persentase 1 Kedokteran
25 83,33
2 Kedokteran Gigi
5 16,67
Jumlah 30 100
Sumber: Kuesioner 2014
40 c.
Identitas Informan berdasarkan Stambuk Tahun Perkuliahan Informan dalam penelitian ini mayoritas kuliah pada stambuk 2009 sampai
stambuk 2013. Namun mayoritas mahasiswa asing berada pada stambuk 2010. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.2. Distribusi Informan Berdasarkan Stambuk Perkuliahan
No Stambuk Jumlah Persentase
1 2009 2
6,67 2 2010
20 66,67
3 2011 3
10,00 4 2012
3 10,00
5 2013 2
6,67 Jumlah 30
100 Sumber: Kuesioner 2014
III.5. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, selain peneliti menjadi human instrument. Peneliti juga menggunakan existing data data sekunder sebagai instrumen penelitian.
Menurut Nasution dalam Sugiyono, peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna
atau tidak bagi penelitian. Selain itu peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh.
50
50
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta, hal 61
41
III.6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1.
Teknik pengumpulan data primer yaitu data yang diperoleh langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data yang lengkap dan berkaitan dengan
masalah yang diteliti. Tahapan pengumpulan data dilakukan melalui :
a. Wawancara
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab secara langsung dan mendalam untuk memperoleh data yang
lengkap dan mendalam kepada pihak – pihak yang terkait. b.
Kuesioner Yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara
menyebarkan daftar pertanyaan yang alternatif pertanyaan tidak ditentukan dan responden bebas memberikan jawaban. Dalam
penelitian ini, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner terbuka. c.
Observasi Yaitu kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat gejala –
gejala yag ditemukan di lapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau.
2. Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang
dilakukan oleh melalui pengumpulan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai
berikut :
42 a.
Studi dokumentasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan –
catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian atau sumber – sumber lain yang relevan dengan objek penelitian
b. Studi kepustakaan
Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku – buku, karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki
relevansi dengan masalah dengan masalah yang akan diteliti.
III.7. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan mengumpulkan, mengelompokkan, membuat suatu urutan, serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk membuat
suatu deskripsi. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah peneliti
mengkonfirmasi seluruh data sekunder dan data primer wawancara, kuesioner dan observasi dan menyajikannya dengan analisis kualitatif. Teknik analisis data
kualitatif dilakukan dengan menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul, menyusunnya dalam satu satuan yang kemudian
dikategorikan pada tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan serta menafsirkannya dengan analisis dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk
membuat kesimpulan penelitian. Dalam melakukan analisis data, ada langkah-langkah yang dilakukan
menurut Miles dan Huberman dalam buku Sugiyono
51
, yaitu:
51
Ibid, hal 246
43 a.
Mereduksi data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
b. Penyajian data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan peneliti untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.
c. Penarikan Kesimpulan
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian
kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Kesimpulan ini sebagai hipotesis, dan bila didukung oleh data maka
akan dapat menjadi teori.
III.8. Pengujian Keabsahan Data
Pengujian keabsahan data dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik triangulasi. Teknik triangulasi lebih mengutamakan efektivitas proses dan
hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, triangulasi dapat dilakukan dengan menguji apakah proses dan hasil metode yang digunakan sudah berjalan dengan
44 baik.
52
Peneliti menggunakan wawancara, observasi dan kuesioner untuk pengumpulan data. Peneliti memastikan apakah catatan hasil wawancara dengan
informan, catatan hasil observasi dan kuesioner telah terhimpun dengan baik. Setelah itu, dilakukan uji silang terhadap materi catatan – catatan tersebut untuk
memastikan tidak ada informasi yang saling bertentangan antara catatan hasil wawancara, catatan hasil observasi dan kuesioner. Ketika salah satu hasil dari
ketiga metode tersebut ada yang tidak relevan, peneliti mengonfirmasi perbedaan tersebut kepada informan. Hasil konfirmasi itu diuji lagi dengan informasi –
informasi sebelumnya karena bisa jadi hasil konfirmasi tersebut bertentangan dengan informasi yang telah dihimpun sebelumnya dari informan atau dari
sumber – sumber lainnya. Ketika peneliti menemukan perbedaan lagi, peneliti terus menelusuri perbedaan – perbedaan tersebut sampai peneliti menemukan
sumber perbedaan dan materi perbedaannya, kemudian peneliti melakukan konfirmasi dengan informan dan sumber – sumber lainnya berkaitan dengan
perbedaan tersebut. Proses tersebut dilakukan secara terus – menerus oleh peneliti sampai hal yang sebenarnya berkaitan masalah yang diteliti dapat digali secara
mendalam. Dari proses tersebut, peneliti akhirnya menemukan fakta yang sebenarnya dari masalah yang sedang diteliti oleh peneliti.
III.9. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti tetap berpedoman pada etika penelitian. Etika penelitian adalah prinsip – prinsip etik yang digunakan dalam
52
Bungin. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hal 203 - 204
45 setiap tahap penelitian mulai dari penentuan masalah sampai pada penulisan hasil
laporan. Etika penelitian yang harus dipenuhi oleh peneliti meliputi informed
consent, anonimity, dan confidentiallity. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan informed consent, yaitu memberikan penjelasan kepada informan
mengenai maksud dan tujuan penelitian dengan tujuan agar informan mengerti dan mengetahui maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Untuk
menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberi kode nomor atau inisial responden anonimity. Kerahasiaan
informasi yang telah dikumpulkan juga dijamin oleh peneliti dengan menyimpan hasil wawancara, kuesioner dan observasi dengan baik dan hanya dilaporkan pada
saat penyajian hasil riset confidentiallity. Dalam penelitian ini, peneliti terlebih dahulu mengurus surat izin
penelitian dari Pembantu Dekan I FISIP USU sebagai pengantar di instansi pemerintah untuk melakukan penelitian. Setelah itu, peneliti mendatangi instansi
pemerintah yang bersangkutan dan memberikan surat pengantar dari kampus serta menjelaskan maksud kedatangan ke instansi tersebut. Setelah pengumpulan data
dilakukan maka berlanjut pada pengolahan data. Dalam pengolahan data, peneliti menjaga kerahasiaan hasil penelitian dan narasumber. Peneliti tidak membuat
beberapa identitas dari informan dan responden, tetapi hanya membuat kode dari identitas responden dan hanya peneliti yang tahu makna dari setiap kode tersebut.
Hal ini dikarenakan informan dan responden tersebut tidak bersedia namanya diterakan dalam laporan peneliti. Begitu juga dengan kuesioner dan catatan hasil
wawancara yang disimpan dengan baik oleh peneliti dan tidak diberitahukan
46 kepada orang lain termasuk dosen pembimbing untuk menjaga kerahasian dari
informasi yang telah diberikan informan dan narasumber kepada peneliti. Etika yang digunakan dalam penelitian ini bersifat objektif, jujur dan tidak terdapat
manipulasi data.
III.10. Kesulitan dalam Penelitian
Selama penelitian berlangsung, peneliti menemui beberapa kesulitan dalam penelitian dan pengerjaan laporan skripsi. Kesulitan tersebut diantaranya
kesulitan dalam melakukan komunikasi dengan mahasiswa asing. Mahasiswa asing sulit mengerti pertanyaan yang diajukan oleh peneliti sehingga
membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh informasi dari mahasiswa asing tersebut. Selain itu, sikap mahasiswa yang kurang bekerja sama dalam
menjawab pertanyaan peneliti semakin mempersulit peneliti dalam mencari informasi dari mahasiswa asing. Pada akhirnya pembagian 30 kuesioner kepada
mahasiswa asing ini membutuhkan waktu selama 3 minggu. Kesulitan yang lain yang ditemui adalah pihak Kepolisian Daerah
Sumatera Utara yaitu staff seksi pelayanan intelijen tidak dapat memberikan gambaran umum mengenai Intelijen Polda Sumut dikarenakan semua data – data
di Intelijen Polda Sumut bersifat rahasia dan tidak dapat diberikan kepada orang lain walaupun hanya sebatas visi – misi, tugas pokok dan fungsi beserta struktur
organisasinya. Sehingga peneliti hanya mencari data secara umum melalui internet dan data yang diperoleh peneliti sangat terbatas. Data yang diperoleh
bukan mengenai Polda Sumut melainkan gambaran Polri secara umum saja.
47
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN